[ WARNING ! ] ⚠️
Harsh words, hug, alcohol, kisses addicted
FOLLOW MY ACOUNT BEFORE YOU READ MY STORY!
Allrad Kenneth Hilary sang ketua dari geng VAGORIZER. Urakan, tawuran, dan selalu membuat masalah adalah ciri khas nya. Hidup nya tidak hanya sese...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tinggalin jejak guys. Sorry kemarin engga update, padahal rencananya mau update setiap hari ehehe 🐰 tandain kalo ada typo ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER 22
Dua bus yang di siapkan pihak sekolah sudah berjejer rapi di depan SMA Cakrawala. Ayla sedang berdiri dibarisan bersama Affey di sampingnya. Orang yang Ayla lihat beberapa hari yang lalu adalah Affey, pantas saja terlihat tidak begitu asing. Awalnya Ayla bingung, mengapa Affey bisa bersekolah yang sama dengannya. Tetapi mendengar penjelasan dari gadis itu, Ayla mengerti.
Semenjak pertemuan Affey dan Galen, kedua remaja itu masih bertukar pesan bersama. Galen lah yang merekomendasikan Cakrawala kepada Affey agar mereka bisa satu sekolah. Mengenai papanya –Aldo, Affey sudah berusaha semaksimal mungkin membujuk Aldo. Di bumbui kalimat tegas dari Galen bahwa lelaki itu akan menjaga Affey dan menjadi tameng untuk gadis manis ini. Dengan berat hati Aldo menyetujui Affey untuk bersekolah seperti siswa pada umumnya.
Mengenai kelas mereka, Affey berada di kelas yang sama dengan Ayla. Karena Affey selama ini home schooling dan banyak tertinggal pelajaran ketika dirinya drop yang mengharuskan untuk dirawat dirumah sakit. Jadi sekolah memutuskan untuk mengulang kelas, tentu saja di setujunya.
"KITA BERANGKAT 15 MENIT LAGI. SILAHKAN DI CEK TERLEBIH DAHULU BARANG BARANG YANG DIBAWA," ucap Pak Margono menggunakan speker.
Ayla menghembuskan napa, ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang ia ingin lihat. Ages, lelaki itu bilang akan datang saat Ayla pergi nanti. Mengucapkan kata selamat bersenang senang dan sampai jumpa lagi. Setidaknya itulah yang Ayla butuhkan sekarang. Netranya menelisik satu persatu lelaki yang berada di lokasi yang sama dengannya. Tetapi bukannya menemukan Ages, mata Ayla malah bersitubruk dengan Allrad yang sedang menatap Ayla juga dengan datar. Ayla mendesah malas. Sepertinya besok bukan waktuya untuk bersenang senang.
"Ayla, barang kamu udah semua?" tanya Affey. Ayla mengangguk singkat dan tersenyum ramah. Affey adalah gadis yang sopan dan mudah bergaul. Selama ini Ayla tidak mempunyai teman perempuan.
