CHAPTER 28

8.7K 395 10
                                    

tandain kalau ada typo ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tandain kalau ada typo ya guys. have a nice night 💗💗

 have a nice night 💗💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 28

Jika di tanya hari paling sial bagi seorang gadis bernama Aylarza jawabannya adalah hari ini. Karena semalam ia terlalu asik menonton drama korea dan dini harinya ada Allrad yang datang tanpa di undang. Ayla lupa mengerjakan pekerjaan rumah yang di beri dari seminggu yang lalu. Berdiri di depan kelas sendirian sangat memalukan bagi dirinya. Di tambah Ages yang sedari tadi mengejeknya tanpa henti membuat Ayla jengkel.

Ayla mengalihkan pandangannya ke arah Affey, gadis itu menundukkan kepalanya terlihat seperti sedang kesakitan. Ayla tampak cemas karena kemarin Affey juga sempat tidak masuk.

"Pak!" panggil Ayla. Pak Kholic menoleh kearahnya.

"Affey kayaknya lagi sakit, mukanya pucet," ujar Ayla.

Otomatis tatapan Pak Kholic beralih ke Affey yang sedang tertunduk seraya memegangi area perutnya. "Kamu sakit nak? Mau ke UKS aja atau pulang?"

Affey mendongakkan kepalanya, ia masih cukup kuat untuk pergi ke UKS. Lagian jika ia pulang kerumah, sunyi dan sepi akan menyambutnya. Aldo masih sibuk dengan urusan kantor pagi pagi seperti ini. "Mau ke UKS aja pak," jawab Affey.

"Saya aja yang nganter pak!" celetuk Ayla tiba-tiba.

Pak Kholic terdengar menghela napas. "Ya sudah Ayla kamu antarkan Affey ke UKS. Jangan lupa hukuman kamu lari 5 kali putaran lapangan."

Ayla mendelik, ia tidak akan sanggup kalau harus 5 kali putaran mengingat lapangan mereka bisa dibilang sangat luas. Mau tak mau Ayla mengangguk menyetujui, masalah sanggup atau tidak itu belakangan. Yang terpenting ia harus membawa Affey ke ruang kesehatan dan memanggil Galen untuk menemani.

Ayla melangkahkan kakinya ke meja Affey, ia merangkul gadis itu agar berdiri dan membantu untuk berjalan. Ringisan kecil terdengar dari bibir gadis pucat itu. Ayla mengusap punggung Affey agar terasa lebih baik. "Mau gue panggilin kak Galen?"

Gelengan dari Affey sebagai jawaban dari pertanyaan Ayla. "Nggak mau ngerepotin dia."

Ayla tergelak. "Yang ada dia bakalan seneng karena bisa bolos."

ALLRAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang