CHAPTER 32
Sudah beberapa hari sejak Ayla menginjakkan kakinya di apartemen milik Allrad, lelaki itu tidak merecokinya. Ia cukup bersyukur jika Allrad melupakan bahwa dirinya masih babu pria itu. Ayla merebahkan dirinya di sofa besar ruang TV dengan alat elektronik tersebut menyala menyiarkan film kegemarannya.
Hari harinya terasa menyenangkan namun seperti ada yang kurang tanpa suruhan dari Allrad. Entah lah Ayla tidak bisa memprediksi perasaan apa itu. Yang ia pikirkan adalah kedamaian hidupnya sendiri.
Ternyata melakukan hal seperti ini sangat membosankan. Tidak ada kegiatan dan aktivitas apapun membuat rasa kantuk menyerang tanpa tanda. Mata gadis itu perlahan tertutup sebelum suara dering ponselnya berbunyi mengalihkan atensinya. Ayla mendengus kecil, ia meraih ponselnya yang berada di atas meja lalu melihat siapa yang menelepon.
Nomor tidak diketahui tetapi terasa familiar. Ayla menekan dial berwarna hijau lalu ia tempel kan di telinga kanannya.
"Halo?"
Belum ada sahutan dari si penelepon. "Salah sambung?"
Tutttt
Sambungan telepon itu terputus sepihak, entah di matikan dari seberang atau mati karena signal yang buruk. Ayla mengernyitkan dahi bingung, ia mencoba mengingat empat belakang nomor yang tadi meneleponnya. Namun gadis itu belum bisa mengingat.
"Kenapa orang-orang pada nggak jelas ya."
BRUUMM BRUUMN
Sialan! Siapa lagi kali ini yang menganggu nya. Ayla menghentak hentakkan kakinya karena kesal. Ya Tuhan, ia sedang ingin menghabiskan waktu untuk diri sendiri. Suara gas motor yang dimainkan semakin memekakkan telinga, Ayla memasang raut wajah kesal tapi tak ayal ia melangkahkan kakinya ke depan untuk melihat orang tersebut.
Baru saja dibicarakan, lelaki ini sudah kembali merecokinya. Siapa lagi kalau bukan.
Allrad!
Allrad menghentikan aksi gilanya setelah melihat Ayla di ujung pintu sambil memberengut kesal. Tanpa sadar lelaki itu menarik kecil sudut bibir nya. Ia melepas helm lalu berjalan mendekat seraya menenteng paperbag yang entah apa isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLRAD
Jugendliteratur[ WARNING ! ] ⚠️ Harsh words, hug, alcohol, kisses addicted FOLLOW MY ACOUNT BEFORE YOU READ MY STORY! Allrad Kenneth Hilary sang ketua dari geng VAGORIZER. Urakan, tawuran, dan selalu membuat masalah adalah ciri khas nya. Hidup nya tidak hanya sese...