CHAPTER 29

8.6K 380 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 29

Mata cantik yang sedari terpejam kini mulai terbuka sedikit demi sedikit, menetralkan cahaya terang yang menembus bola matanya. Ayla menoleh kesamping, ia tidak menemukan siapa pun, gadis itu sendirian di ruangan berwarna putih yang hanya ada tirai dan kasur putih. Kemana perginya Affey? Bukannya tadi Ayla mengantar gadis itu kemari? Mungkin sudah di bawa oleh Galen. Ayla tak ingin ambil pusing.

Ayla menghela napas lega, sudah tidak ada Allrad yang menganggunya. Kepalanya masih terasa pusing, ia mencoba untuk memejamkan matanya kembali untuk tertidur lagi. Gebrakan pintu mengalihkan atensinya, sontak Ayla menoleh ke sumber suara. Allrad dengan wajah datarnya tengah berdiri dengan menatap Ayla.

Allrad berjalan mendekat ke arahnya, lalu duduk di kursi yang tak jauh dari brangkar gadis itu.

"Lo punya hubungan apa sama Adna?" tanya Allrad tiba tiba. Ayla mengernyitkan dahinya bingung. Pasalnya ia tidak begitu mengenal Adna. Hanya sekedar tau wajah dan nama saja.

"Nggak ada."

"Nggak usah bohong."

"Nggak bohong anj–sjsjks. Lo nanya tapi nggak percayaan buat apa deh kak!" ketus Ayla sengit.

Allrad berdesis kecil, ia menendang kaki ranjang yang di tiduri Ayla lalu berlenggang pergi keluar. Ayla menatap kakak kelasnya itu geram, lelaki itu sering sekali bertindak sesukanya.

oOo

Pria paru bayah yang menginjak kepala 5 sedang memperhatikan kertas di hadapannya. Raut wajah yang tampak terkejut setelah membaca beberapa deretan kata di sana. Ia menyenderkan bahunya ke sandaran kursi. Hari ini juga ia harus segera menyelesaikan masalah dan kembali ke kota asal.

Mengingat anak lelakinya yang selalu ia abaikan dan dipukul dari kecil membuatnya merasa bersalah karena kesalahan fatalnya ini. Wira membuka dompet, dan memandang foto kecil yang terselip. Terlihat sepasang suami istri dengan perut sang istri yang sedikit membesar. Lelaki dengan kerutan di wajahnya itu tersenyum simpul. Nyatanya bayi yang selama ini di tunggu sang istri — Misyela selama 9 bulan sekarang malah ia terlantarkan begitu saja.

ALLRAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang