Hari ini tepat ditanggal 3 Oktober 2021, gua mengalami penuaan umur. Iya, gua naik umur ke kepala 2 alias "20 tahun."
Situasi tetap sama, bersih-bersih rumah pagi, siang, sore dan ya tidak ada yang berubah.Semenjak gua tinggal disini, gua diberikan tanggung jawab atas kebersihan rumah. But, i'm not a helper. Tiap pagi gua harus bangun maximal banget jam 6 pagi untuk mulai mengerjakan tanggung jawab bersih-bersih. Belum lagi gua tinggal sama 8 anjing yang harus diurusin dan tahu kan kalo udah poop atau pipis baunya kayak apa.
Setelah selesai beres-beres pagi, gua tetap jaga rumah. Ya intinya karena gua cewe atau perempuan, jadi gua nggak bisa sembarangan keluar rumah. Apalagi kalau orang-orang pergi, gua harus stay dirumah. Kalo keluar nggak bisa lama-lama, bete kan? Sebenernya gua juga udah nggak betah tinggal disini, soalnya apa-apa gua dibatasin dan itu berlebihan.
Sorenya gua mengerjakan tugas yang lebih ringan dari pagi, sapu-sapu aja sih...
Kelewatan... Kalau ada jemuran ya selama siang itu gua nggak akan bisa tenang, kalo jemuran belum kering semua. Gua nggak bisa rebahan sembarangan juga selama disini, intinya gua benar-benar diajarin perempuan itu apa dan bagaimana.Dan sampai saat ini (2022), gua makin membenci bahwa gender gua perempuan.
Lanjut, ya sempet juga buat ajak teman-teman gereja gua makan-makan pas ulang tahun ke -20 ini. Gua merasa senang sih ulang tahun dirayain sama abang gua, walaupun abang dan kakak gua nggak ada disini saat itu. Tapi tetap rasanya aneh, tiap pertambahan umur gua jauh dari mama.
Yang biasanya ucapin pas bangun pagi secara langsung, disini gua harus diucapin lewat telepon alias whatssapp.
Intinya, gua bahagia di ulang tahun ke 20 ini dan tentunya bersyukur karena diberikan kesempatan untuk bertambah umur.Kalo untuk cara berpikir, sekarang malah gua males banget buat berdandan semakin dewasa ini. Bukan males, tapi nggak ada modalnya hehehe...
Masih childish karena gua terlalu lelah buat jadi anak baik dan dewasa. Ya semuanya mudah kalau dikatakan, "gua harus berubah jadi dewasa dan lebih baik!"
Ternyata susah buat dilakukan, makanya banyak kan yang bilang omdo ke orang yang mudah ngomong. Karena seharusnya kita juga harus berkaca, kita sendiri juga omdo karena belum tentu apa yang kita bicarakan dilakukan sama diri sendiri.
Am I right, guys?.
.
."Jadi dewasa itu sesakit itu."
-WJ-
YOU ARE READING
Park Woo Joon
Non-FictionCerita nyata yang dihalukan. Gue menulis cerita ini berdasarkan pengalaman nyata yang gue alami semasa gue hidup. Ada saat dimana gue merasakan disayangi oleh orang-orang, ada saat dimana gue merasakan dijauhi oleh orang-orang. Ada saat dimana gue n...