001

30 3 0
                                    

Mohon maaf jika ada perubahan atau revisi dari mulai judul, isi cerita, hingga tulisan-tulisan yang ada di dalamnya.

_EonniJoon_

Perkenalkan nama gue Kim Woo Joon, Gue lahir di Jakarta. Papa gue kerja di salah satu perusahaan merek barang ternama dan pada akhirnya mendirikan usaha pembuatan kaca hias. Gak bertahan lama, pada akhirnya papa bekerja kembali di salah satu distribusi barang. (Agak di fiktif kan ya guys!😉)

 Namun sekarang gue tinggal bersama Mama, Eonni, dan Oppa gue. Terus Papa?

Papa meninggalkan gue tanpa izin dari kelas 2 SD. Masalahnya hanya karena pihak ketiga yang dipikat oleh Papa gue sendiri. Pas masih tinggal di Bekasi, Mama udah curiga sama tingkah laku papa gue yang suka gak pulang ke rumah. Kalau ditanya pasti bilangnya lagi ngerjain inilah, lagi ngerjain itulah. But the fact, ia menghabiskan waktu bersama dengan pacar barunya. Waktu itu gue masih kecil, jadi belum mengerti apa-apa. Hanya mama aja yang peka sama papa. 

Sebelum mama dan gue tahu kalau papa selingkuh, gue selalu menghentikan niatnya untuk berangkat ke tempat kerjanya. "Ah pa, jangan pergi donggg... nanti papa gak pulang lagi. Iya deh, aku janji nih buat abisin makanannya." mohon gue sambil segera menghabiskan makanan gue dengan berat hati, karena kondisi tubuh gue sedang tidak vit. Kalau gak salah, waktu itu gue masih sekitar kelas 1 atau 2 SD.
Setelah berbagai kata dan cara bujukan gue lakukan, akhirnya papa mengurungkan niatnya untuk berangkat pada malam itu.
Gue merasa sangat bahagia, karena papa tidak jadi pergi hari itu. Ya, untuk terakhir kalinya.

Kalau tidak salah, papa pergi setelah gue dan keluarga jalan-jalan ke sebuah tempat wisata di daerah Jawa Timur... Sebut saja Guci. Disitu, papa masih terlihat biasa. Tapi yang anehnya, papa sering bertelepon. Entah siapa yang ia telepon yang jelas, katanya teman kerja papa atau customernya.
Saat itu Eunha oppa dan Eungun eonni sudah mencurigai sesuatu, namun mereka berusaha untuk positif thinking.

Setelah pulang dari Guci, papa mulai dengan aktivitasnya kembali. Ia bekerja dengan motor milik oppa, tapi lama-kelamaan papa jadi sangat jarang pulang ke rumah. Sampai-sampai untuk komunikasi dengannya saja sangat sulit.
Dan motor milik oppa yang dipakai papa, masih dalam masa cicilan. Padahal janji papa saat itu untuk membayar tiap cicilan motor oppa. Bisa dikatakan, dibeli oleh papa.

Semenjak itu, papa tidak pernah lagi pulang ke rumah lagi. Lalu tidak lama kemudian, ada seorang wanita yang menghubungi via SMS.
Inti dari pesannya adalah bahwa mama disangka menjadi istri yang matre. Semua harta miliknya dari papa, itu yang menjadi inti pesan wanita itu.
Namun dengan beraninya, mama membalas
"Ambil aja laki-laki itu! Yang ada laki-laki itu yang nguras gue. Bilangin dia, jadi laki-laki jangan pengecut!"
Setelah itu obrolan mereka berakhir.

Mama dengan tegar melewati semua hal ini. Beliau merasa kecewa dan tentunya pasti ada rasa sakit hati, namun itu terkalahkan oleh kasih yang dimilikinya.
Ya memang awalnya sulit untuk memaafkan papa, waktu demi waktu gue, mama, oppa, eonni dapat memaafkan beliau.
Jujur, gue gak ngerti apa-apa awalnya. Yang gue inginkan hanya bertemu papa, tapi karena udah biasa jadi gak terlalu kuat perasaan untuk ketemu papa.

Hari terakhir waktu gue masih SD, keluarga inti gue dan keluarga inti mama berkumpul untuk menyelesaikan masalah mama dengan papa. Disitu bisa dikatakan papa disidang oleh keluarga besar mama, termasuk soal cicilan motor oppa yang sudah jadi hak milik papa. Papa hanya mengangguk dan mengatakan iya.
Disisi yang lainnya, ada sikap keras papa yang memang agak menentang tiap pembicaraan keluarga mama. Hyojin samcheon (adik kedua mama), memimpin persidangan.
Lupa-lupa ingat kejadiannya, yang pasti papa kembali ke tempat kerjanya atau bisa dibilang tempat pacarnya saat itu.

Park Woo JoonWhere stories live. Discover now