008'1

18 1 0
                                    

Pusing mengatur kebutuhan, itulah yang saat ini gue sedang perhitungkan. Sangking antusiasnya, sampai-sampai gue belajar untuk mengirit tapi kebutuhan tetap terpenuhi.
Nggak hanya itu, gue juga sibuk mencari pekerjaan kesana kemari. Beberapa perusahaan atau managemen memanggil gue untuk interview, tapi yang namanya lagi covid-19 kan? Sulit untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi dengan kondisi gue yang sambil kuliah.

Gue selalu berdoa yang terbaik untuk kehidupan ini. Gue yakin pasti gue mendapatkan pekerjaan, namun disisi lain kadang gue merasa pesimis. Bagaimana caranya gue mendapatkan pekerjaan disamping perkuliahan gue? Everything's gonna be okay, but time has run very fast.
Waktu berjalan dengan cepat.
Ya nggak mungkin aja, gue kuliah cuma 1 semester dan di drop out karena tak mampu membayar uang semester.

Oppa dan kakak ipar gue selalu mengingatkan untuk giat mencari pekerjaan. Tapi ya balik lagi ke permasalahan kondisi dunia saat ini dan kondisi gue sebagai mahasiswa, eh calon deh🤭
Ada perasaan kesal, namun gue menerima setiap teguran dengan baik. Karena gue tidak ingin menjadi manusia bebal. Bebal itu apa? Artinya bukan nggak mau lagi, tapi nggak bisa dibilangin.

...

Tepat 3 Oktober 2020 ini gue berulang tahun yang ke - 19 tahun. No more or less about the gift, but i'm in collage now... that's a best present that God give from me. Jadi, gue diajari bagaimana hidup yang sederhana dan cukup. Makanya ulang tahun kali ini, nggak ada hadiah atau apapun itu. And how about my job? apakah sudah ketemu yang cocok? the answer, i'll tell you after this part.

Untuk masalah asmara, nggak ada yang gue anggap lebih sih saat ini. Tapi, ada satu laki-laki yang menyukai gue. Dia adalah teman 1 gereja yang awalnya emang sok kenal gitu. Pertama kali sih dia yang chat terlebih dahulu, terus kita akrab dan ya memang sebagai teman.
Keluarga gue tahu kalo gue sering chat sama dia, jalan sama dia, dan intinya akrab lah. Kalau udah bahas dia, pasti senyum-senyum. Gue masih nggak sadar kalo dia mempunyai perasaan lebih dan intinya gue nggak mau juga sampai dia "Baper" istilahnya. Masih belum tertarik buat pacaran dan masih ingin main-main. Pastinya mempunyai rasa suka, tapi untuk hubungan lebih gue masih enggan ada di dalamnya.

Saat ulang tahun pun, salah satu orang yang gue ajak makan adalah dia. Gue biasa panggil dia Lee, dan merupakan sosok yang paling perhatian sama gue. Merasa biasa aja dan tetap hanya menganggapnya teman. Jujur, gue juga punya kriteria dalam memilih pasangan. Gue nggak membutuhkan yang kaya, hanya saja selagi dia mau berusaha untuk maju dan kaya... Why not?
fisik? Mungkin itu bonus, tapi kalau bisa yang memperbaiki keturunan hehehe... Back to the topic!

Seiring berjalannya waktu pun gue mulai terbuka dengan pergaulan. Yang tadinya menutup diri, menjadi membuka diri walau tetap ada saringannya. Nggak akan semua hal gue telan mentah-mentah, karena gue belajar dari pengalaman hidup. Gue mulai mempunyai banyak teman, gue terbuka dengan pergaulan kampus yang masih dalam ranah baik, menjadi manusia sesungguhnya, dan cukup banyak perubahan yang ada dalam diri gue. Hehehe, tahu sendiri kan kalo gue tuh vampir. Mending vampir, lah gue sama sekali nggak mau keluar.

Tepat setelah hari ulang tahun gue, Lee menyatakan perasaannya karena desakan pertanyaan dari gue. Begini ceritanya!
Jumat dan masih pada bulan yang sama,  Lee bertanya kepada gue mengenai hal yang cukup membuat gue berkeringat dingin. Ia menanyakan hal itu lewat Whatsapp.

Lee

-->


Eh joon, aku mau tanya sesuatu deh sama kamu.

Tanya apa?

Menurut kamu kalo pacaran 1 gereja itu gimana?

Hmmm... ada baik dan buruknya.

Park Woo JoonWhere stories live. Discover now