Wanita dengan rambut legam itu sedang sibuk membolak-balikkan kertas di tangannya, sembari menghisap rokok. Matanya menjelajahi informasi yang baru saja dia terima sebagai misi terakhirnya.
"Jadi, aku harus menyamar sebagai perawat dan membunuh seseorang di sana yang bernama Mr. J?" Wanita itu, Moora, memastikan kembali tugas yang akan dia jalankan jika menerimanya sebagai misi terakhir.
Laki-laki yang menjadi lawan bicara Moora tersenyum dalam anggukan singkat. "Yups~ kau hanya perlu membunuh Mr. J. Misi yang sangat mudah, 'kan?"
Moora mengembuskan napas kasar, kemudian mematikan bara api rokoknya di asbak dan menekan sisa rokoknya sampai bengkok. "Kau pikir membunuh pimpinan gangster di markas mereka adalah hal yang mudah?" tanyanya dengan gigi terkatup, tapi jelas ada kejengkelan yang memenuhi wajahnya. "Lalu, kenapa tidak kau saja yang melakukannya, Tiger?"
"Karena yang mereka cari adalah perawat wanita. Jika yang dicari adalah perawat laki-laki, apa kau pikir aku akan menyerahkan misi ini padamu?" Tiger membalas dengan begitu santai, tapi laki-laki itu juga menyindir dalam senyum yang mengejek. "Jangan terlalu besar kepala, Moora. Kau bukan yang terbaik di sini, kau hanya sedikit lebih baik dari mereka yang ada di sini."
Tatapan Moora tampak lebih tajam dari dua detik sebelumnya. Wanita itu merasa terhina karena baru saja diremehkan oleh lawan bicaranya. Moora bukan sedikit lebih baik, tapi dia memang yang terbaik dari semua agen wanita yang ada dan Tiger sendiri tidak lebih baik darinya saat menjalankan tugas.
"Harusnya kau senang karena akan menjalankan misi terakhirmu." Tiger memancing Moora untuk melihat lebih banyak reaksi wanita itu. "Bukankah kau selalu menunggu misi ketujuh-mu agar bisa segera keluar dari lingkaran setan ini?"
Moora mengangguk dengan bibir yang terkunci rapat. "Setelah membunuh Mr. J, kau yang selanjutnya," katanya dengan senyum yang begitu sinis.
Tiger menahan tawanya untuk tetap di dalam mulut karena melihat kepercayaan diri Moora. "Itu pun kalau kau keluar dari sana dalam keadaan hidup," ejeknya.
Moora membalas sinis. "Tentu saja aku akan keluar dari sarang gangster itu hidup-hidup dan saat itu terjadi, kuharap kau mengunci rapat-rapat pintu kamarmu." Moora memberikan serangan balik yang sangat keras untuk Tiger. Laki-laki itu harus tahu kalau Moora bukanlah wanita sembarangan yang boleh diremehkan dan Tiger harus berhati-hati dengannya.
Merampas kasar berkas yang berisikan informasi untuk misi terakhirnya, Moora segera keluar dari ruang pertemuan dan membanting keras-keras pintunya, membuat Tiger menggeleng kecil dengan senyum sinis di sudut bibirnya.
"Kau benar-benar arogan, Moora." Tiger menatap pintu yang tertutup rapat. "Kuharap kau tidak akan bisa menyelesaikan misi terakhirmu."
Di kamarnya, Moora kembali melihat-lihat infromasi yang dikumpulkan untuk misi terakhirnya. Meski sudah membacanya sebanyak tiga kali, pandangan Moora pada misi terakhirnya masih tidak berubah sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable J [Haesoo]
FanfictionSosok itu dikenal dengan kode nama Moora. Hanya tinggal menyelesaikan satu misi terakhir dan dia akan bebas dari lingkaran setan yang membelunggunya. Namun, kebebasan hidupnya sebagai hadiah juga harus dipertaruhkan untuk menyelesaikan misi terakhir...