17.

2.9K 454 27
                                    

KRINGGG KRINGGG KRINGGG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KRINGGG KRINGGG KRINGGG

Bel pertanda pulang pun berbunyi, veera mulai membereskan peralatan tulisnya dan buku ke dalam tas

Dia tidak melihat adnan ketika masuk kelas tadi, mungkin hukumannya belum selesai

Sedangkan untuk zaidan, ia sudah pulang ketika bel masuk berbunyi, walau tak rela sih

Veera berjalan ke luar kelas setelah guru keluar

Ia berjalan di koridor yang lumayan banyak siswa, melihat lihat sekitar dan kadang menyapa murid murid yang ia lihat

"Hay"

"Hay" sapa balik veera sambil tersenyum, yang menyapa nya tadi pun pipinya merona

Veera menggelengkan kepalanya melihat respon siswa itu, apakah secantik itu ya dirinya?

Saat akan melangkahkan kakinya ada seseorang yang menubruk badannya

Brukkk!

Veera dan orang itu terjatuh, dengan posisi veera di bawah dan orang itu di atas, semua murid perempuan yang ada disana menutup mulut mereka agar tak berteriak.

Murid perempuan yang melihat itu berusaha untuk tidak berteriak, adegan itu seperti film drakor saja, itulah yang ada di pikiran mereka

Jika veera mengetahui isi pikiran mereka, sudah ia cekcok dah tuh

"Anjrit apes banget gw"

"Woi bangun, berat nih" ucap veera kepada orang yang menabrak nya

Orang yang menabrak veera pun menunduk ketika merasa mengenal suaranya

Matanya membelalak kaget

"Vee!" Ucap nya dan langsung berdiri, tak lupa membantu veera berdiri

Malu sekali dia

Ini semua salah mba kunti yang ada di taman belakang sekolah batin si adnan

Ya, yang menabrak veera adnan, adnan akhirnya bisa lari dari kejaran mba kun yang ada di taman belakang, untung saja ia selamat, ia tidak mau masuk neraka, walau ia sadar kalau dosanya banyak, tapi tetap saja

Membersihkan rok nya yang kotor lalu memandang adnan

"Lo kenapa lari larian sampe nabrak gw segala?" Tanya veera kepada adnan dengan mata penuh selidik

"Mana badan lo berat lagi, encok dah ni punggung" lanjutnya

Adnan cengengesan saja sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mana mungkin ia menceritakan kejadian tadi, malu tsay

"Hehe maaf"

Mata veera menyelidik ke arah adnan

"Lo nyembunyiin sesuatu ya?"

Life In NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang