Typo bertebaran-!
tolong di ingatkan kalau ada typo.
dan jangan lupa buat timbal balik okey.-
-
-
Perlahan tapi pasti, Jaemin
memisahkan sayuran yang bagus dan membuang sayuran yang busuk. Sesekali dia memerhatikan sang anak yang tengah bermain dengan pistol baru nya. Jaemin terkekeh pelan.Dulu, Jaemin hanya memiliki beberapa boneka dan juga mainan yang terbuat dari kayu. Jaman semakin berkembang rupanya.
"Ddorr dorr-!!" suara Jisung yang tengah asik bermain di halaman rumah mereka. Sesekali Jaemin bergumam, kenapa nasib Jisung yang tak mempunyai teman malah seperti dirinya di masa lalu?
sendiri, menjadi bahan tertawaan serta ejekan.
-
Dua sejoli, pasangan yang sangat populer di sekolah kini tengah beradu pandang dalam pentas drama yang di adakan sekolah untuk menyambut ulang tahun sekolah yang ke sekian kalinya.
Renjun tersenyum remeh melihat kekasihnya bagaikan seorang musuh. Memperebutkan satu wanita yang bernama Shuhua. Gadis cantik berkebangsaan China sama seperti Renjun.
Jeno memerankan tokoh antagonis, namun tetap mendapat tokoh utama dalam drama.
Di belakang sana, Jaemin tengah sibuk menyiapkan beberapa properti, mengangkut satu barang ke tempat lain, lalu menyiapkan beberapa peralatan yang mungkin di perlukan.
Dalih-dalih mendapatkan peran yang serupa dengan teman yang lain, Jaemin malah di perlakukan selayaknya pembantu di belakang panggung.
"Heh, ini bukan waktunya kau beristirahat Jaemin-! Ambil kotak di gudang, ingat hanya kotak yang berwarna hitam. Isinya ada beberapa properti untuk adegan selanjutnya" tegas Felix.
"T-tapi, aku baru saja menyimpan barang kesana"
"Terus apa urusannya dengan ku? Sana ambil, sebelum panitia datang dan mengomeli mu"
Jaemin pun menyerah dan kembali menuju gudang. Ada beberapa siswa anak eskul disana. Mungkin mereka lelah sehabis pertunjukan tadi. Mereka juga mendapat bagian peran. Mungkin.
Peluh membasahi leher serta pelipisnya, Jaemin mengangkat kotak hitam yang di sebutkan oleh Felix. Ini berat sekali. Punggung Jaemin sampai berbunyi karena mengangkatnya.
"Butuh bantuan bung?" salah satu dari mereka bertanya. Merasa tak tega melihat nya karena dia sadar kalau Jaemin sudah beberapa kali bolak balik ke arah gudang.
Lelaki berbibir tebal itu tak kunjung mendapatkan jawaban, hanya ada sorot mata rusa yang menatap dengan rasa binar. Menggemaskan.
"Sini" katanya, langsung mengambil alih kotak yang lumayan berat jika di angkut oleh bocah kurus seperti Jaemin.
Ia keberatan tentu saja, Jaemin menggeleng. "N-nanti kau kena omel Lee Felix"
"Siapa dia memangnya?" lelaki itu menoleh tanpa ada rasa khawatir. Tidak seperti Jaemin yang mengikutinya dari arah belakang.
"Wakil panitia acara ini" ujarnya gugup.
"Oh" perjalanan dari arah gudang ke panggung itu lumayan jauh. Melewati lorong kelas 11 serta koprasi. "Kau takut padanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] Ineffable - nomin ft jisung
Teen Fictionn. ceritanya bikin nguras emosi. jadi kalau gamau emosi ya jangan baca ngehe. Hiruk pikuk kehidupan itu memang lah sangat menyesakkan dada. Setiap manusia mempunyai kesabaran nya masing-masing, namun hal itu tidak menutup kemungkinan jika kesabaran...