13

8.1K 718 36
                                    

Haechan kembali berulah, layaknya dulu. Dia memang cerewet, sedangkan Jaemin lebih pendiam. Mereka bertolak belakang, akan tetapi Haechan tidak memperdulikan itu walaupun dulu Jaemin sering kali menolak ajakannya.

Seperti sekarang, Haechan tengah menyeretnya ke sebuah butik mewah milik keluarganya. Sudah hampir keempat kalinya Jaemin ia suruh ganti baju.

"Sudah? Aku capek" Jaemin mengeluh sedangkan Haechan menggeleng kuat.

"Satu lagi, aku janji ini yang terakhir" kata lelaki berkulit tan itu. Jaemin merenggut kesal, mengambil pakaian yang teramat formal di tangan Haechan. Kemudian memakainya di ruang ganti.

Sebuah tuxedo bewarna merah gelap. Jaemin memandangi dirinya dari balik pantulan cermin, tubuh nya yamg ramping sangat pas memakai tuxedo tersebut. Kulit putih, dan rambut agak kecoklatan membuat Jaemin terpana akan sosok dirinya sendiri. Ia kembali menghampiri Haechan, lelaki itu terperangah sambil membekap mulutnya sendiri sok drama.

"Astaga Na Jaemin!! Ini kamu??? Aaaa cantik sekali"

Seketika Jaemin menghembuskan napasnya kasar. "Bisakah kau berhenti berteriak Haechan? Telingaku bisa rusak!!"

"Kau juga berteriak barusan!" balas Haechan tidak peduli.

"Kita mau ngapain sih??" akhirnya Jaemin bertanya. Haechan memandanginya kagum.

"Pesta yang di adakan Mark Hyung"

"P-pacarmu??" Jaemin terperangah.

"Tunanganku Jaem, kita kan sudah tungangan" dumel lelaki tan itu. Sambil tak henti-hentinya memuji paras Jaemin.

"Yadeh, terserah. Kau mengundangku?"

Haechan mendelik. "Kau masih bertanya padahal disini aku sudah jelas mengajakmu memilih pakaian"

"Tapi Chan, anakku bagaimana??"

Ia berpikir sejenak. Haechan mengacungkan jarinya. "Aku akan menyuruh Buna untuk menemani Jisung"

"Eh apa tidak merepotkan??" Jaemin jadi tak enak dengan Haechan. Padahal dia bukan orang penting, tapi Haechan malah mengundangnya.

Haechan mengangguk antusias. "Buna Tenny pasti suka Jisung"

"Kau bisa saja"

-

-

-

Gedung besar yang telah di hias dengan lampu warna warni itu menyala bak bintang-bintang di angkasa sana.

Ruangan indoor terlihat begitu mewah, sedangkan outdoor nya terlihat sangat minimalis dan cantik.

Sebenarnya, acara apa yang di adakan oleh kekasihnya Haechan? Pertunangan mereka kan sudah terjadi. Lalu sekarang apa?

Jaemin memakai bawahannya celana bahan bewarna putih, kemeja hitam di balik tuxedo merah gelapnya. Rambut coklat legam nya di sisir rapi ke belakang, tak lupa. Haechan juga menambahkan sekuntung mawar merah di saku tuxedo nya. Jaemin meremang, melihat keadaan sekitar yang di huni oleh mereka-mereka yang berasal dari kalangan atas.

"Lama tidak bertemu, Na Jae-min?" seru salah seorang yang membuat Jaemin langsung menoleh ke arahnya. Manik rusanya bergerak resah.

"Lee Felix"

"Ahh, masih mengenalku rupanya" pria berambut blonde itu tertawa hambar. "Datang kesini untuk apa? Siapa yang mengundangmu?" di lihatnya pakaian Jaemin yang lumayan mewah. Apa si culun ini sudah menjadi kaya atau menjual dirinya ke pengusaha kaya?

Felix mendengus. "Ada Jeno disini, kau tak berniat untuk menjadi orang ketiga lagi kan?"

Degg . .

[ ✔ ] Ineffable - nomin ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang