Happy Reading
Sorry For Typo(s).
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jantung Mark bekerja dua kali lipat lebih kencang, dia sudah kembali kerumahnya, dia yakin Ayahnya mengetahui soal kejadian disekolah
"Apa aku mengajarimu untuk menjual tubuh?" Ayah Mark datang dari arah ruang kerjanya, seperti biasa
"Tidak..." Mark menunduk dan terduduk didepan Ayahnya, sudah siap dengan segala resiko yang Ia terima
"Apa aku menyuruhmu pulang terlambat?" Sudah ada cambuk dan rotan ditangan Ayahnya, siap siap saja dua benda itu akan memukulnya dengan keras
"Aku- tadi masuk UKS App- Akh!" Mark terjatuh, kepalanya selalu menjadi sasaran Ayahnya, apa Ayahnya sangat ingin kepalanya terluka?
"SIAPA YANG MENYURUHMU MENJAWAB?!"
"Hiks.."
'Oh tidak... ini tidak bisa terjadi' Haechan yang diam diam mengintip dari jendela terkejut, Ia pikir Mark akan mengadukan perbuatannya pada Ayahnya, namun... semua diluar dugaan, apa Mark selalu mendapat ini saat melakukan kesalahan?
"DASAR AIB KELUARGA" Ayah Mark menarik tubuh Mark dan mencambuknya tanpa ampun, semua ini tidak akan terjadi jika Mark tidak berbohong
CTAKK
Darah kembali mengalir dari punggung Mark, tubuhnya lemas, air mata mengalir menyatu dengan darah yang menyusuri wajahnya
"Yatuhan" Haechan menutup mulutnya, Ia tidak pernah melihat Ayah yang seseram itu
Warna merah tercetak diseragam Mark, dia bahkan belum sempat membuka bajunya dan Mark harus mencucinya lebih keras agar darah itu menghilang
"JANGAN MENANGIS, DASAR ANAK LEMAH"
'Aku kuat' Mark mengingat kata Jeno, dia Kuat, dia tidak boleh menyusul Eommanya secepat itu, dia belum membangun keluarga indah bersama Haechan...
Tiba tiba saja air mata terjatuh dari mata Haechan, dia pikir Mark anak yang dimanjakan dengan kasih sayang dan harta... ternyata selama ini Mark selalu meringis saat bergerak sedikit bukan untuk menarik perhatian orang lain... dan luka ditubuhnya sangat banyak saat Haechan memotretnya
Ayah Mark membuka seragam Mark dan memukuli punggung itu dengan rotan, pantaskan disebut Ayah? Entahlah
"Eomma... aku menyusul ya, m- mian Appa, aku... lemah" Mark tersenyum pasrah dan tidak lagi memberontak saat Ayahnya memukulnya dengan rotan
Tubuhnya hanya terduduk dan menerima pukulan itu, namun matanya menangkap seseorang yang sangat Ia kenal, Haechan! Mark yakin Ia tidak berhalusinasi
'Pergilah, jangan disini' Mark berkata tanpa bersuara, mengisyaratkan Haechan untuk segera pergi, peduli setan itu halusinasi atau bukan, yang terpenting dia harus mengatakan itu sebelum Haechan tertangkap kamera CCTV
'Mark-...' Setelah itu, tubuh Haechan menghilang dari balik jendela
Ayah Mark membalik tubuh Mark dan menendang perutnya, menekan perut itu kebawah permukaan tanah
Darah keluar dari mulut Mark tubuhnya sudah lemas, punggungnya perih, kepalanya pening, semuanya buram, dia merasa sangat lemah, darah terus mengalir dari mulutnya, dan sekarang... sudah saatnya dia menyusul Eommanya
"Appa... aku ingin diperhatikan juga" Kalimat itu keluar dari mulut berdarah Mark
"Mian Appa" setelah itu Mark menutup matanya, entah sampai kapan akan tertutup
![](https://img.wattpad.com/cover/270609520-288-k624913.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiet Down (BxB) √
FanficSini buka dulu! Series one- threeshoot atau lebih, tentang kapal BL dan Bromance Voment nee Je bikinnya mikir dulu kaga pake AI Sudah completed, jadi jangan minta lanjutan cerita lain!! Only ◇ MarkHyuck ◇ JaeYong ◇ NoRen Dimohon untuk tidak salpa...