. . . . . . . . . . . . . .
Sudah satu minggu sejak Arjeno dan Karina terlibat dalam perdebatan waktu itu. Dan sampai sekarang hubungan mereka belum membaik. Mereka berdua tidak saling berkabar selama ini, jujur itu membuat mereka tersiksa. Biasanya walaupun keduanya sibuk, mereka akan masih saling bertukar kabar hanya untuk menanyakan apakah hari mereka berjalan dengan baik atau tidak.
Karina sangat merindukan Arjeno yang selalu bertanya, "Gimana hari ini? Ada cerita apa?"
Pertanyaan itu selalu dia dengar dari Arjeno tiap malam sebelum dia istirahat, dan dengan semangat Karina akan menceritakan apa saja yang dia lakukan selama seharian. Arjeno pun sangat menyukai bagaimana Karina yang berhasil membuat hari lelahnya terasa lebih ringan hanya dengan mendengar cerita kekasihnya itu.
Tapi satu minggu ini, dia sama sekali tidak mendapat kabar dari lelaki itu. Apakah dia masih marah padanya? Setelah Arjeno pergi dari apartemennya saat itu, akhirnya Karina berpikir tentang perbuatannya. Dia memang tidak seharusnya membuat keributan di acara itu. Dia memang emosi, dan dia tidak salah jika membela Wilona. Tapi seharusnya dia juga tau tempat, banyak orang di sana dan tentu saja mengenalnya. Bagaimana jika dia menjadi bulan-bulanan tamu? Harusnya dia tidak malah melemparkan hal itu pada Arjeno, padahal niat Arjeno itu benar. Dia harusnya minta maaf pada Arjeno, tapi dia sangat malu. Rencananya dia juga akan mengunjungi Nimas untuk meminta maaf bersama dengan Gigi. Ngomong-ngomong soal Nimas, istri Ren itu baik-baik saja. Dia hanya mengalami kram perut saat itu.
Karina yang masih bersantai di dalam kamarnya, sambil memikirkan bagaimana caranya dia meminta maaf pada Arjeno tiba-tiba dikejutkan dengan ponselnya yang berdering. Nama Hilmi tertera di layar ponselnya. Entah kenapa itu membuatnya sedikit takut.
"Lo bisa ke kantor Arjeno sekarang gak?" Suara Hilmi terdengar dari seberang bahkan sebelum Karina bersuara.
"Kenapa?" Jawab Karina menegang.
"Badan Arjeno demam tinggi. Tante Anne sama Om Jeff lagi ke luar negeri, nih anak gak ada yang ngurus."
Setelah mendengar itu, Karina langsung menyambar tas dan kunci mobilnya untuk segera menjemput Arjeno ke kantornya.
.
.
.
Karina berlari dengan penuh tenaga untuk sampai di ruangan Arjeno, di sana sudah ada Hilmi yang masih duduk menatap heran temannya. Karina mendekat ke arah Arjeno yang tertidur di atas sofanya dengan sebuah selimut di atas tubuhnya.
"Dia udah dua malem tidur di kantor." Ucap Hilmi saat Karina mengecek suhu tubuh Arjeno.
"Hah?" Jelas saja Karina kaget.
"Nih anak kan batu banget kalo soal kerjaan, dan dia udah gak enak badan dari kemaren. Tapi tetep gak mau balik."
"Arjeno lo badung banget sih." Gumam Karina kesal dan khawatir di saat bersamaan saat melihat wajah pucat Arjeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature | Jeno Lee x Karina Yoo ✔
Fanfic[18+] Bagimana bisa dua makhluk paling manis bertemu dan menciptakan hal manis juga? Kisah Karina Eleanor melawan ibu dan saudara tirinya, serta kisah manisnya dengan makhluk manis bernama Arjeno Sebasta. All credits : story by yourbicheese pi...