2.6

5K 571 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . . . . . .

Hari ulang tahun Arjeno dan Karina memang hanya selisih 12 hari saja. Setelah Arjeno menyiapkan surprise untuk Karina saat itu, membuat Karina tidak ingin menyiapkan surprise apapun. Dia hanya ingin memberikan kado kecil untuk kekasihnya. 

Malam ini Arjeno dan Karina berada di kediaman Sebasta. Karina memang diundang oleh orang tua Arjeno untuk makan malam merayakan ulang tahun anak semata wayang mereka itu. Walaupun hanya ada empat orang di meja ini, tapi banyak sekali makanan yang tersedia di atas meja itu. Bahkan Karina yakin jika Gigi dan Hilmi ikut sekalipun makanan itu tidak akan habis. 

"Mama seneng banget liat kalian berdua. Semoga kalian bahagia terus ya?" Ucap Anne saat melihat senyum Karina dan Arjeno yang merekah sejak mereka datang tadi. 

"Sebenernya Papa takut buat nanyain ini, tapi kalian kapan mau ke jenjang lebih serius?" Tanya Jeffrey yang langsung membuat Arjeno kelimpungan sendiri. Dia memang ada rencana untuk melamar Karina dalam waktu dekat, tapi dia tidak menyangka kalau papa nya akan menanyakan itu. 

"Emm.. Nunggu Karina siap, Pa." Jawab Arjeno dengan hati-hati. Dia takut sekali kalau Karina tidak nyaman dengan pertanyaan semacam itu. 

"Emang Karina gak siap kenapa?" Anne dengan hati-hati meraih tangan Karina dengan lembut. 

Karina dibuat bingung dengan pertanyaan ini, sebenarnya bukan tidak siap. Karina siap saja jika memang Arjeno akan mengajaknya menikah, hanya saja apa orang tua Arjeno bisa menerima latar belakang keluarga Karina? Karina seorang yatim piatu, dan dia takut jika hal itu bisa merusak reputasi keluarga Sebasta. 

"Tante, Om.. Maaf, tapi Karina yatim piatu. Apa Tante sama Om-" 

Karina belum sempat melanjutkan kalimatnya dan langsung dipotong oleh Jeffrey. 

"Apa masalahnya, Karina? Saya dan istri saya tidak memandang kamu dari latar belakang keluarga kamu. Saya tau kamu anak baik, lagipula kamu mencintai anak saya begitupun sebaliknya. Tidak ada yang salah dengan diri kamu." 

Anne lalu mengelus rambut Karina, "Sekarang panggil kita Mama sama Papa ya? Biar sama kayak Arjeno. Kamu bisa anggep kita orang tua kamu, sayang." 

Ingin sekali Karina menangis sekarang, jasa apa yang dia perbuat di kehidupan sebelumnya hingga bisa bertemu dengan keluarga Sebasta? Dan lagi dia sangat disambut dengan hangat di keluarga ini, sudah sejak lama Karina tidak merasakan hangatnya keluarga yang utuh. Sudah lama sekali sejak dia merasakan dipeluk oleh sosok ibu, dan dia dapat merasakan dari pelukan Anne untuknya. Anne memeluk Karina dengan sayang, seperti dia memeluk anak kandungnya sendiri. Impian Anne untuk memiliki anak perempuan seperti terwujud dengan kehadiran Karina. 

Sweet Creature | Jeno Lee x Karina Yoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang