Bab 6 🔞: Aris di Unboxing

35.5K 1.2K 348
                                    

[ ARIS POV ]

Jujur. Izzan bener bener bikin pikiran kotorku berjalan dengan baik. Dia tepat memainkan jari nya di pantatku.
Kadang dia juga meremas nya seakan bongkahan itu mainan kenyal bagi nya.

Posisiku memang sedang menyamping menatap Izzan. Dan bodohnya aku mau aja pantat ku di nodai oleh tangan Izzan.

Dia tersenyum. Bukan semanis biasanya. Tapi senyum cabul. Apalagi yang membuatnya semakin menunjukkan bahwa dia memang nafsu sama aku adalah dia sesekali menggigit bibirnya. Tak lupa alis nya juga diangkat beberapa kali seraya memberiku kode.

Intinya satu....

Izzan mesum parah.

Dan bodohnya aku juga satu.....

Aku sange parah.

Udahlah. Gausah munafik kalo aku bakal nolak ajakan itu. Toh ini yang aku mau sejak dulu.

Kalian juga kan?

Jujur! Pasti pada nungguin kapan aku sama Izzan nyap nyap. Iya kan?

Hah. Yaudah. Yang harus lakukan hanya satu.

Pasrah.

Izzan menghentikan remesan tangan nya di pantat ku. Lalu dia memposisikan tubuh ku agar terlentang bersamaan dengan Izzan beralih menaiki tubuhku.

Dan ya.... Izzan sekarang berada tepat di atasku dan wajahnya hanya berjarak sejengkal dari wajahku.

Sial. Kenapa aku malah panik?

Mataku melotot melihat wajah ganteng nya Izzan menatap ku seperti dia mau makan aku. Jantung ku udah disko sendiri di dalam sana. Mau gerak tapi susah. Izzan udah membekap tubuh ku cukup kuat.

Lalu.....

Izzan mulai membuat pergerakan.
Wajahnya semakin turun. Tapi dia memutar sedikit kepalanya agar memposisikan bibirnya ketemu sama bibirku.

Aku gak bisa bayangin apa yang akan terjadi selanjutnya nya dan yang bisa aku lakukan adalah tutup mata.

Hingga kemudian....

*Tok.... Tok.... Tok....

"Izzaaaaan...."

Bangke. Ayahnya Izzan manggil.

"Asu. Ayah gangguin aja." ucap Izzan kesal.

Wajah kita berdua masih tatap tatapan. Izzan kesal, aku bingung.

"Itu ayah mu manggil."

Izzan menghela nafas panjang tanda dia kesal.

"Bentar ya."

*Tok.... Tok..... Tok....

"Izzaaaaan. Kamu ketiduran nak? Zan?"
Om Aryo nada suaranya makin tinggi.

"Itu temuin dulu ayah kamu!"

"Iyaaa. Tapi kamu jangan kemana mana. Kamu tetap punya aku! Titik!"

"Tapi.."

*/Cup (suara kecupan bibir)

Ugh. Keras kepala banget memang bocah satu ini. Dalam posisi genting kaya gini masih aja main sosor.

Dan akhirnya dengan sangat terpaksa Izzan turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu. Sementara aku.....
Memposisikan diri se normal mungkin supaya Om Aryo nggak curiga dengan apa yang kita lakukan barusan.

Izzan buka pintu dan nampak lah Om Aryo yang udah berseragam rapi pake jaket pula.

"Kenapa Yah?"

Om Aryo gak langsung jawab tapi dia sempat melirik ke arahku.

Pemuda Pesisir Selatan [ BxB ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang