🌊 Part 7

4K 289 24
                                    

Lagi lagi keteguhan hati Sandi diuji dengan amat sangat menyiksa. Tapi apa daya, siapa lah dia yang tak mampu bersabda sesuai dengan apa mau nya.

Duduk bersimpuh di lantai bersandar kan Dipan tua itu dia menatap mbah Yatim yang keadaan nya kian memburuk. Sudah hampir sepekan beliau kambuh sakit nya. Tak mampu hanya sekedar bangun apalagi berjalan. Hanya Sandi seorang yang menjadi teman. Menghabiskan sisa hidup yang mungkin saja tak lagi lama.

"Le....." ucap mbah Yatim berusaha menggenggam tangan Sandi.

"Dalem mbah."

Suara nya serak basah karena sekian lama dia menahan tangis atas apa yang di derita mbah Yatmi. Jika saja bisa, dia meminta segala penyakit mbah nya itu dia yang menanggung. Tak sanggup bagi Sandi melihat malaikat penolong nya itu terbaring tiada daya.

"Kemarin Lela kemari menemui simbah. Dia bilang, dia mau melamar kamu buat jadi suami nya Winda."

Mbah Yatmi terbatuk batuk, membuat kalimat nya terpaksa terjeda.

"Dan simbah mohon kamu Terima tawaran itu ya Sandi. Simbah cuma pengen cucu simbah satu satu nya ini melaksanakan kewajiban sebagai laki laki. Yaitu menikah."

Sejujurnya perih jika terus mengulang akan hal itu, tapi apa mau nya mbah Yatmi dari dulu pasti selalu dituruti dan dilaksanakan oleh Sandi. Walaupun itu harus mengorbankan perasaan hati nya.

"Umur simbah pasti gak akan lama lagi. Simbah berpesan sama kamu tetap lah jadi pribadi Sandi yang seperti ini. Ingat lah darimana kamu berasal ya Le."

* * * * * *

Bukan kabar burung lagi yang semakin menyebar di seluruh desa bahwa 3 hari lagi Aryo dan Inneke akan menikah. Undangan juga sudah menyebar kepada para kerabat, kolega, maupun masyarakat desa pesisir. Bahwa pesta resepsi pernikahan mereka akan di gelar dengan meriah selama 2 hari berturut-turut di pesisir selatan.

Tentu saja, hal itu membuat perasaan hati Winda semakin hancur disaat tau bahwa Aryo yang selama ini dia cinta telah menikah dengan orang lain.

Bagaikan seperti kehilangan sebagian semangat hidup nya, Winda hanya termenung sendiri dalam kesedihan. Duduk bersimpuh di pasir pantai. Membiarkan deburan ombak terkadang menyapu kaki mulus nya.

Pikiran nya kacau tak tentu arah dan batin nya pula tersiksa dengan kenyataan yang memaksa nya untuk menerima keadaan.

Dan lamunan nya perlahan sirna disaat sepasang langkah kaki menghampiri nya.
Dia menoleh ke arah seseorang yang menemui nya.

"Sandi!" ucap Winda yang seraya menghapus air mata nya.

"Hai Winda. Aku mau berbicara sesuatu ke kamu."

"Soal apa San?"

Sandi menghela nafas panjang.

"Mau kah kau menikah dengan ku?"

Terheran sudah Winda mendengar ucapan Sandi. Lalu bagaimana dengan janji nya tempo hari yang akan mencoba membujuk Aryo agar bisa menikah dengan nya?

Tapi kenapa Sandi yang malah datang ingin melamar nya?

"Tenang aja. Kau harus dengar dulu penjelasan ku." ucap Sandi dengan teduh.

"Apa maksudmu?"

"Aku membawakan seseorang kemari dengan ku!"

Sandi sedikit berpaling ke kiri. Tampak lah Aryo yang berdiri di belakang Sandi.

* * * * * * *

Pemuda Pesisir Selatan [ BxB ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang