🌊 PPS Bagian 2: Part 1

8.6K 472 27
                                    

[ Author POV ]

Suara bising mesin kapal sudah terdengar di pagi buta. Namun remaja itu seakan tak mau kehilangan momen dimana pujaan nya pergi melaut.
Maka dengan membawa sebuah kotak kecil berisikan kue bolu, dia agak tergesa gesa lari ke arah dermaga.

Tak peduli jika hanya gelap yang menjadi penghalang nya. Yang terpenting dia bisa memberi sedikit semangat kepada pujaan hati nya.

Itu sudah lebih dari cukup bagi seorang Sandi Nurmala yang mencintai seorang Pemuda gagah perkasa anak juragan pelelangan ikan yang begitu tersohor di sekitar pesisir selatan kala itu.

Sampai lah dia di ujung dermaga dimana para nelayan itu bersiap melaut pagi buta. Mata nya seakan menyorot mencari dimana keberadaan pemuda idaman nya. Dan disaat dia melihat sosok gagah itu Sandi memanggilnya pelan.

"Mas! Mas Aryo! Mas!"

Pemuda itu belum merespon. Tapi sesungguhnya dia sadar, dan dia suka sekali menggoda Sandi yang memanggilnya itu.

"Mas! Sandi disini mas!"

Pemuda itu mengulas senyum di wajah nya. Seraya meletakkan jaring ikan di atas perahu lalu dia berbalik arah.
Dia menoleh ke segala arah untuk memastikan tak ada kawan lain yang tau akan hal ini.

Langkah nya semakin mendekat kepada pemuda manis berkumis tipis yang sedari tadi menunggu di balik surau tua.

"Hai manis. Ku kira kau tak kemari.
Aku sudah menunggu mu!"

"Bagaimana aku bisa lupa kalo memberi mu semangat adalah tugasku."

Sandi menyerahkan sekotak isi bolu manis itu kepada Pemuda gagah itu.

"Simbah bikin banyak bolu untuk di bagikan kerabat tadi bada magrib.
Dan aku menyisakan nya untuk mu sebagai imbalan aku telah membantu nya."

Aryo tersenyum melihat nya.

"Ini. Aku membawa kan nya untuk mu."

Tak ada hal lain yang bisa membuat hati pemuda itu berbunga bunga selain kehadiran Sandi untuk nya. Maka dia menerima itu lalu mengusap lembut kepala Sandi.

Cup. Aryo tanpa ragu mengecup kening pemuda manis itu.

"Makasih ya."

"Sama sama. Bagikan juga ke kawan kawan mu. Siapa tau.... Dengan memakan bolu ini, kalian bisa mendapat banyak ikan pagi ini!"

Aryo tertawa kecil melihat ketulusan hati Sandi. Dia tau, bahwa Sandi tak mungkin berbual kata kepada nya.

"Berangkat lah. Semoga Tuhan menyertai mu. Dan kembalilah untuk tetap berada dalam lindungan nya. Aku mencintai mu Mas Aryo!"

Aryo bukan lah pribadi yang banyak membual untuk menyatakan bahwa dia mencintai sosok di hadapan nya.
Maka untuk membalas niat baik Sandi, Aryo menuntun tangan Sandi untuk memegang bahu kokoh berotot nya.

Berdegup kencang jantung Sandi disaat seperti ini. Karena dia tau, dia tak akan kuat menahan hasrat jika Aryo melakukan hal itu padanya.

Melihat sosoknya yang bertelanjang dada seperti ini saja sudah membuat Sandi gugup, apalagi jika sampai tangan lembut nya menyentuh dada bidang Aryo.

Aryo semakin berani meraih pinggang Sandi agar melekat di dada nya. Kini tak ada jarak yang memberi celah diantara wajah mereka. Lalu di tatap nya paras tampan Aryo yang membuat hati nya luluh.

Kedua nya tau apa yang mereka butuhkan. Maka kedua bibir pemuda itu saling bertemu menyalurkan rasa cinta yang bukan hanya sekedar ucapan semangat.

Sandi begitu antusias menerimanya. Bahkan dia begitu terbuai dengan aroma jantan tubuh Pemuda gagah itu. Mengalahkan aroma segar lautan di pagi buta. Dan tak ada yang bisa mengalahkan rasa manis dan candu nya bibir Aryo.

Pemuda Pesisir Selatan [ BxB ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang