🌊 Part 3

4.2K 301 15
                                    

Dilahirkan dalam kasta keluarga yang berbeda. Mungkin, tapi bagi mereka bertiga bukan lah hal yang penting jika hanya mempersoalkan masalah kasta akan menjadi penghalang persahabatan mereka.

Aryo yang tentu saja berasal dari keturunan berada selalu menjadi yang terdepan diantara mereka bertiga. Dia lah yang selalu menjadi Pahlawan bagi kedua sahabatnya. Mengisi semua kekurangan yang ada dan menjadi idaman 2 sahabat nya.

Winda yang terlahir dari keluarga pendatang yang menetap di pesisir selatan. Sosoknya yang periang selalu menjadi penyemangat diantara mereka. Bukan juga berasal dari keluarga yang kaya, namun keluarga nya berusaha menjaga martabat nya di tengah cibiran yang terkadang masih datang mencaci keluarga nya. Lagian masih aja yang iri dengki dengan keluarga pendatang yang lebih sukses berwirausaha di bandingkan warga asli Pesisir.

Dan Sandi adalah sosok yang sabar dan kaya hati. Diantara kedua sahabat nya mungkin bisa di bilang dia yang sedikit kurang beruntung. Orang tua nya meninggalkan nya semenjak dia masih bayi bersama simbah nya. Namun dibalik latar belakang keluarga nya itu, tak membuat Sandi lemah begitu saja.

Terbukti dialah orang yang paling kuat di antara mereka. Selalu mengajarkan akan hal bersyukur dengan apa yang di punya. Dan kekurangan itu sama sekali bukan menjadi masalah mereka untuk tetap menjalin persahabatan yang bertahan sekian lama ini.

Hal itu pula yang membuat Aryo semakin hari semakin yakin untuk mencintai sosoknya. Bukan tanpa alasan, Aryo memang dari kecil sudah mengagumi Sandi. Hanya saja mereka begitu pandai mengelabui siapapun bahwa keadaan seakan berjalan seperti biasa.

Namun lebih dari semua itu mereka melawan satu hal yang sedari dulu ingin membuat persahabatan mereka berakhir. Tak lain adalah pak Joko yang menentang Aryo berteman dengan 2 anak kalangan sudra itu.

* * * * * *

Di pendopo besar belakang rumah Aryo itu mereka bertiga sedang asik nya berlatih Angguk.  Sebuah tarian sakral yang menjadi favorit mereka saat mengisi waktu senggang. Bukan hal yang aneh jika darah seni juga mengalir di darah Aryo, karena ibu nya berasal dari keturunan Seniman. Ibu nya adalah penari Angguk senior dan juga penari  jathilan. Maka tak heran banyak koleksi alat kesenian tari maupun gamelan jathilan yang tersimpan di pendopo.

Kini ibu nya sudah tak aktif lagi menari dan fokus mengajar tari di rumah nya. Keahlian itu pula yang juga menurun ke Aryo yang kerap kali ikut Njathil di setiap pertunjukan yang di adakan di desa.

"Kamu yakin Yo ibuk sama bapak kamu gak bakal tau soal ini?" tanya Winda ragu.

Namun Aryo tetap dengan senyum nya memasangkan selendang di pinggul Winda.

"Gapapa! Mereka pergi nya lama kok. Jadi kita bisa puas latihan dulu!"

"Tapi kan orang tua mu sampe sekarang belom bisa menerima kita Yo!"

"Apa yang dikatakan Winda itu benar mas Aryo. Apa gak sebaiknya kita pergi ke tempat lain saja?" Sandi menimpali nya.

"Kalian tenang aja. Kita aman kok disini. Aku janji gak akan lama!"

Apalah daya Winda dan Sandi jika Aryo sudah mengijinkan nya. Yang harus mereka lakukan hanya lah mengikuti apa yang Aryo mau. Yaaa walaupun sejujurnya Sandi ingin sekali belajar banyak soal Jathilan yang dulu sempat tertunda karena tak ada yang bisa melatih nya selain Aryo.

Beda hal nya dengan Winda yang sudah mahir menari, Sandi masih perlu bimbingan yang lebih serius. Maka mulailah Aryo kini berganti mendampingi Sandi.

Pemuda Pesisir Selatan [ BxB ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang