Hiiiii
Update lagi nih 😊
Jadi gimana bab kemarin?
Puas puasin deh tuh Gina glendotan sm Jungkook terus ehem ehem sama Yoongi 😆
Bab ini bakal axkakajshaklasla I think
Yaudah, HAPPY READING!!!!
***
"Hyung!"
Suara protes Jungkook terdengar mengalun, bersungut-sungut ketika satu lempran handuk basah yang dilakukan Jimin melayang tepat mengenai wajahnya.
Barangkali apa motif Jimin, tetapi setelahnya pria itu tertawa mencela, menyibak rambut basahnya ke belakang selagi ia berjalan ke arah Jungkook yang kini tengah menyorotnya kesal sembari membangunkan diri dari tidur terlentanya, kemudian memilih menyandarkan punggung pada headbord dengan satu sanggahan bantal di atas paha serta ponsel yang tergenggam di tangan.
"Apa yang membuatmu senyam senyum begitu, ha?"
Menorehkan senyum jenaka yang ditujukan pada Jungkook, Jimin lantas terhenti sejanak di depan kaca tuk sekilas mengagumi ketampanannya yang bersinar sehabis mandi, sebelum akhirnya pria itu melempar diri ke samping Jungkook tatkala dirinya diabaikan karena sang lawan tampak sibuk kembali dengan ponselnya.
"Jungkook-ah, pergilah mandi. Kita ke kantor bersama. Aku yang menyetir," sambar Jimin. Langsung mengutarakan niat dan tujuannya mendatangi kamar Jungkook seusainya mandi. Ia Ingin mengajak Jungkook berangkat bersama.
"Ah, tidak. Aku baru pulang jam enam tadi. Sepanjang malam aku duduk di depan komputer. Belum tidur sama sekali." Jungkook menjawab tanpa sedikitpun menilik Jimin. Netranya fokus memandangi layar. Sedang jari-jarinya menari di atas papan ketik.
Melihat Jungkook yang lagi-lagi mengabaikannya, Jimin seketika tergugah oleh rasa penasaran pada apa yang sedang Jungkook lakukan.
Dalam posisi telungkup yang sikunya dijadikan sanggahan, Jimin menolehkan kepala tuk mencuri-curi pandang ke arah layar ponsel Jungkook, lalu mencebik dengan kepala terangguk tipis menarik kesimpulan.
"Oh... Gina... Kau apakan lagi dia?"
Mendengar itu, sontak Jungkook terkikik geli. Sambil mengetik pesan balasannya ia menjawab dengan begitu tertarik. "Katanya dia ketinggalan bus gara-gara aku."
Dan di detik berikutnya, saat balon pesan balasan Gina muncul di ruang obrolan mereka, Jungkook tanpa sadar tersenyum lagi.
"Oh~"
Tukikan suara Jimin tampak menghakimi, bersamaan dengan kepalanya yang sedikit mundur, memicing sambil menunjuk sesuatu di wajah Jungkook. "Senyum itu lagi!" serunya tampak takjub.
"Ada apa dengan senyumku?" polos Jungkook.
"Senyummu terlihat bodoh Jeon!" katanya memberitahu. Memasang wajah jenaka yang sedetik kemudian berubah terperangah seolah menyadari sesuatu. Lekas Jimin memperbaiki posisi, bangkit duduk menghadap Jungkook. Melupakan alasan mengapa dia ada di sini, kini mata Jimin menatap lamat-lamat, memicing penuh selidik pada Jungkook yang masih memyematkan senyum bodohnya.
"Yakh, Jungkook-ah. Coba ku tanya, kapan terakhir kali kau jatuh cinta?"
Jungkook sontak menilik Jimin, alisnya tertukik heran. "Gabjagi?" (Tiba-tiba?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny With Bangtan (COMPLETED)
FanfictionTULISANNYA BERPROSES! Baca aja dulu 😁 Regina, seorang gadis biasa dengan berbagai masalah pelik yang mengelilingi hidupnya, secara tidak sengaja bertemu dengan seseorang secara online yang justru merubah hidupnya. Lantas memilih melarikan diri ke n...