5

1.1K 138 2
                                    

Hari Minggu adalah hari dimana Gina bisa meliburkan diri, namun tidak untuk kali ini. Manajer Sejin akan tiba di Korea sebentar malam, dan gadis itu sudah harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum majikannya itu tiba. Ia harus kembali menjadi Maid buat ngebersihin apartemen yang sudah ditinggal sebulan lamanya.

Ia berangkat sangat pagi kali ini, karena bukan hanya apartemen manajer Sejin yang harus dibersihkannya tapi juga dorm Bangtan, tempat tinggal idolanya.

Gina bahkan sampai histeris seperti orang kesurupan saat membaca pesan dari manajer Sejin semalam.

Itu sebabnya dia sangat bersemangat hari ini. Gak butuh waktu lama baginya buat ngebersihin apartemen manajer Sejin, setelah itu ia lanjut menuju dorm, tempat yang sangat dinanti nantikannya.

Gina terperangah sesampainya disuatu tempat, tak pernah terbayang dikepalanya kalau ia bisa menginjakan kaki dikompleks elit bernama Hannam the hill itu.

Saat masuk kedalam apartemen luxury itu, mulut Gina otomatis terbuka lebar, apartemen itu sangat luas dengan warna coklat putih yang berkesan elegan.

Masih dengan raut wajah takjubnya gadis itu mulai menelusuri satu persatu ruangan yang ada, mulai dari ruang tengah, ruang makan, dapur dan tujuh kamar member Bangtan.

"Wah... Wah... Wah..." Suara itu terus terdengar selagi Gina melihat kesekeliling ruangan.

Puas melihat-lihat Gina segera memulai pekerjaannya, ia mulai dari kamar yang terlihat paling rapi dari kamar yang lainnya, tidak lain dan tidak bukan itu kamar Hoseok.

Sesekali jiwa fangirlnya muncul. "ah ini baju legend abang V," ucapnya dengan nada histeris tertahan saat memunguti kaos putih yang bertuliskan Celine.

Meski jiwa fangirlnya terkadang keluar, tapi ia gak bakal ngelakuin yang macam macam kok, tenang saja, manajer Sejin emang gak pernah salah kalau milih orang.

Setelah beberapa jam bermondar mandir ria akhirnya Gina menyelesaikan tugasnya.

Gadis itu menghela nafas panjang, mengistirahatkan tubuh mungilnya yang kelelahan diatas sofa. Tanpa sadar ia justru menutup mata dan pergi ke alam mimpi sangking capenya.

Gina tertidur lelap, sangat lelap. Saat ia terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Lumayan lama dia tidurnya, sekitar tiga jaman gitulah.

"Astaga aku ketiduran." Gina bergegas bangun, buru-buru ia mengambil tas dan hodienya bersiap untuk pulang sebelum Bangtan tiba di apartemen itu. Ia tak ingin bertemu bangtan, lebih tepatnya ia tak ingin bangtan melihatnya, cukup dia saja yang melihat Bangtan.

Dengan balutan hodie pink Gina menuruni bus, mempersiapkan dirinya terkena hempasan angin dingin Seoul saat malam hari. Ia memperlambat langkahnya ketika kos tempat tinggalnya sudah didepan mata. Yeah, Gina memang memilih tinggal di goshiwon atau kos yang berada di atap dibanding tinggal di dorm kampus. Alasannya karena di dorm memiliki peraturan yang ketat soal jam malam, sedangkan Gina selalu pulang malam dari kerja part timenya.

Jalan menuju kosnya sedikit remang remang, hanya ada beberapa lampu jalan yang sebagiannya mati.

"Chogiyo," panggil seseorang dibelakang Gina saat dirinya hendak masuk ke gedung kos.

Gina membalikan badan, menoleh keasal suara.

Seseorang turun dari sebuah mobil berwarna hitam, pria itu juga berpakaian serba hitam ditambah dengan topi dan masker berwarna hitam, hanya bagian mata dan lehernya yang terlihat sangat putih.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang