CHAPTER THREE
"Secrets"
Kamis, 1 Februari 2018
09.15 WIB
Barbequeen®***
Jonas keluar dari kamar mandi masih dengan sisa amarah di dadanya. Ia melihat pergerakan di ujung dinding kamarnya. Dengan lebam yang mulai bermunculan di sekitar lengan dan bahunya, sosok di kegelapan itu terlihat gemetar ketakutan
Jonas mengelap ujung bibirnya yang berdarah."Kau merepotkan sekali," geramnya. "Kau sekarang berani menantangku?"
"Ampun," katanya, lalu tubuhnya ambruk sehingga lututnya menumbuk lantai.
Jonas mendekati sosok di kegelapan itu. Tercium bau ketakutan dari pojok sana, dan Jonas bisa mengendusnya.
"Bukankah kau yang berusaha mendekatiku? Kau yang bilang kau mencintaiku. Maka kau harus menerima aku apa adanya, Leah."
Wanita yang disebut Leah itu kemudian merangkak memeluk kaki Jonas dan menciumnya berulang kali. "Maafkan aku, aku tidak sengaja."
Jonas kemudian menatap nanar tubuh telanjang yang memohon di kakinya itu. Wanita murahan.
"Kau tidak suka aku perlakukan dengan kasar?"
"Aku suka, tuan. Aku sangat suka. Maafkan aku, aku tidak sengaja."
Wanita itu benar-benar gemetar ketakutan. Napasnya terengah-engah, paru-parunya terasa sakit.
"Pergilah. Aku sudah muak melihatmu. Kau dipecat, Leah."
"Tapi, tuan..." dagu Leah terangkat menatap mata biru yang membeku itu.
"Aku akan memberimu pesangon yang cukup, asalkan kau menutup mulut soal ini. Kalau sampai menyebar ke luar sedikit saja," Jonas memundurkan langkahnya sedikit, lalu berjalan dengan langkah yang atletis untuk membuka pintu selebar mungkin. "aku akan membunuhmu."
"Ya, tuan, aku akan ingat selalu."
Leah memungut pakaiannya yang terletak beberapa meter dari tempatnya bersujud.
"Oh, dan Leah..." Jonas melirik gadis itu lagi, "tidak hanya kau, keluargamu juga akan mati."
Gema langkah kaki terdengar walaupun bermeter-meter jauhnya. Rumah besar itu sepi, meskipun banyak penghuninya. Tak ada yang berani berbicara sepatah kata pun, kecuali jika disuruh berbicara oleh tuannya.
Jam dinding menunjukkan pukul 2 dini hari. Sudah lewat tengah malam, namun ini belum terlalu larut untuk Jonas. Ia mengeluarkan sekaleng soda dari kulkas lalu meneguknya dengan cepat. Setelah setengahnya habis, ia menyimpannya di meja makan.
Ponselnya kemudian berdering di tengah keheningan yang menyelimuti.
19 Missed Call
BroIncoming call...
Bro"Ya?"
"Kau takkan membukakan pintu untukku?" Suara Jayme di seberang sana terdengar parau.
"Ck, kau mabuk lagi?"
"Argh.. Hanya sedikit minum."
"Dengan siapa?"
"Just open the fucking door, brother."
Jonas menutup teleponnya, dan langsung menuruni tangga. Ia membuka pintu, dan tampak kakak tirinya berdiri lemas dan bersandar pada Leah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me After The Fifth Twilight || [MSEH Re-Write]
Romance• got #1 in romance for a week • got #2 in romance for 4 days • got #3 in romance for 3 days Cinta dan benci memang hampir serupa. Namun, berbeda halnya jika disandingkan dengan dendam yang sudah mendarah daging. Tujuan hidup Samantha hanya dua; mem...