Chapter 12 : Spearhead

94.6K 2K 65
                                    

CHAPTER TWELVE

"Spearhead"

Kamis, 2 Mei 2019
16.00 WIB
Barbequeen®

👣👣👣


"Aku cuma bisa mengantar sampai sini," kata Maxwell memecah keheningan. Samantha masih terdiam. Maxwell membukakan pintu mobil untuk Samantha dan membantunya turun.

"Aku cuma bisa melindungimu dari jarak jauh sesuai perintah ayahku. Selebihnya, kau harus menangani mereka sendirian."

Setelah Samantha mengangguk mengerti, Maxwell dan anak buahnya berbalik badan dan pergi. Mobilnya hampir sudah menghilang di tikungan.

Samantha menarik napasnya dalam-dalam dan memejamkan matanya. Sandiwaraku kali ini harus bagus, kalau tidak, semua berakhir tanpa hasil apapun.

"Ayah, ibu.. Aku akan membalaskan kematian kalian yang sia-sia."

Samantha membuka pintu ruangan tempat Jayme dirawat dan bereaksi seolah terkejut melihat Jayme yang terbaring dengan luka di perutnya.

"Mr. Rodgeley, kau baik-baik saja?!" pekik Samantha, ia langsung menghampiri ranjang Jayme dan duduk di sana.

Jayme tersenyum bahagia karena wanita yang ia cintai akhirnya berada di sisinya. Mengetahui bahwa Samantha baik-baik saja sudah lebih dari cukup.

"Hey..." bisik Jayme parau. Tangannya ia letakkan di pipi Samantha. "Bagaimana kau tahu aku di sini?"

"Maxwell Osmond yang menjagaku kemarin. Dia sibuk mencari penembak dari insiden di ulang tahunnya kemarin."

"Kau kenal Maxwell?"

"Tidak sengaja. Jonas kemarin menyuruhku ikut dengan Maxwell untuk berjaga-jaga, sementara Jonas menolongmu."

Jayme mengangguk tanda mengerti. "Kalau begitu, aku berhutang budi padanya karena telah menjagamu tetap aman."

"Di mana Jonas?" Mata Samantha menyisir seluruh ruangan.

"Dia pulang. Yah, dia tak bisa selamanya merawatku di sini. Dia juga punya tanggung jawab atas perusahaan, malah ditambah menggantikan tanggung jawabku selama beberapa hari ke depan. Tapi kau jangan khawatir, di sini aman. Aku sudah mengirim beberapa anak buahku untuk menjagaku di sini."

Jonas sedang tidak di sini, pikirnya. Inilah saat yang tepat untuk semakin memikat hati Jayme.

"Mr. Rodgeley, aku minta maaf atas yang kemarin."

"Sshhh.. Hey, sudah, bukan salahmu. Sebelumnya aku memang punya hubungan gelap dengan Katherine Fuzt. Tapi aku sudah mengakhiri semuanya. Aku hanya jatuh cinta padamu, Samantha."

Samantha tersenyum dan meletakkan jemarinya di pipi Jayme. "Aku sudah mempertimbangkan soal kemarin dan aku ingin menjawabnya."

"Tidak perlu. Kau bisa mempertimbangkan lagi. Sudah kubilang waktu bukan tandinganku."

"Aku bersedia."

Jayme terdiam sejenak. Ia langsung bangun dari posisinya untuk memastikan bahwa ia tidak salah dengar. "Apa katamu?"

Samantha terkekeh sambil menatap mata Jayme tanpa keraguan, "Aku bersedia, Jayme. Aku mau jadi kekasihmu. Aku mau jadi wanitamu."

Dengan bahagia, Jayme langsung melumat bibir Samantha tanpa ampun. Berkali-kali lidahnya mencoba menerobos rongga mulut Samantha yang sempit. Sesekali ia melepas ciumannya hanya untuk tertawa tak percaya. Tapi kemudian, ia memagut bibir Samantha seolah itulah hal terakhir yang ia punya.

Meet Me After The Fifth Twilight || [MSEH Re-Write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang