CHAPTER SIX
(PART TWO)"Changed"
Rabu, 4 Juli 2018
16.44 WIB
Barbequeen®👾👾👾
Samantha terlonjak kaget menyadari suara maskulin di belakangnya, ia langsung tersadar dari tidur-tidur ayamnya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Samantha setengah panik. Dengan cepat, ia menenggelamkan dirinya sampai leher dan menutupi tubuhnya dengan kumpulan busa-busa yang mengambang.
"Aku hanya mengecek, takut kau malah tertidur lalu mati tenggelam. Untunglah aku tidak terlambat." Jayme bersandar di kusen pintu yang terhubung dengan kamar.
Samantha hanya bisa terdiam dan memalingkan muka. Wajahnya sekarang pasti merah padam karena malu.
"Yah, aku hanya bertanya-tanya, mengapa kau tidak segera keluar untuk menyantap makan malam. Kukira kau benar-benar menghindariku karena yang kulakukan di mal tadi."
Samantha terdiam, masih memalingkan muka untuk menyembunyikan rona merah pada pipinya.
"Kalau itu alasannya, aku minta maaf. Aku akan bertanggung jawab karena telah membuat kakimu sakit. Jadi, keluarlah untuk makan malam, ya?"
Samantha tak bergeming.
"Ms. Huke, dan maaf karena telah melanggar privasimu. Dayang-dayangku telah memasakkan masakan khas Indonesia favoritku. Semoga kau tidak membencinya."
"Ya, baiklah, tapi pertama-tama, biarkan aku menyelesaikan urusan pribadiku. Aku akan keluar setelah selesai," jawabnya sinis.
"Bagus, aku tunggu di meja makan."
Langkah kaki pria itu terdengar semakin menjauh, diikuti suara pintu yang tertutup.
Bodoh, kenapa aku malah tertidur? Bodohnya lagi, kenapa aku tak mendengar suara dia masuk ke kamarku?! Samantha mendengus kesal dalam hatinya. Ia buru-buru bangkit dan keluar dari air hangat meski masih ingin menikmati waktunya di sana.
Dibalutlah tubuhnya dengan handuk putih yang sudah disiapkan dayang di dekat bath tub. Ia lalu membuka lemari kayu besar dekat ranjang tempat para dayang itu menyimpan pakaian-pakaian barunya yang baru dibeli tadi di mal.
Piyama, hm, tidak terlalu buruk rasanya mengenakan piyama tidur malam ini. Toh, ia masih bisa bekerja menggunakan piyama tanpa dimarahi Jayme yang mengomel karena bajunya yang jelek, bukan?
Setelah mengambil piyama, ia menyusuri laci tempat menyimpan pakaian dalam yang juga baru dibeli Jayme untuknya. Namun, alangkah terkejutnya ia ketika menemukan seluruh pakaian dalamnya yang bermodel seksi dan didominasi warna hitam dan merah.
Apa ini? Yang benar saja!
Ia memungutnya asal dan memakainya. Meski bra yang dipakainya pas, tapi payudara bagian depan agak tumpah dari cup. Mungkin ini disebabkan karena Jayme membeli model push-up bra yang hanya melindungi setengah payudaranya. Dan tidak hanya satu, semua bra yang dibeli Jayme bermodel seperti itu. Samantha hanya bisa menghela napas lagi dan lagi.
Setelah menggunakan piyama tidurnya, ia langsung keluar kamar. Dua dayang menunggu tepat di depan pintu sambil membungkuk.
"Mari, kami antar ke ruang makan. Tuan Jayme telah menunggu anda di sana," ajak salah satunya, sementara yang lain menawarkan nampan dengan cangkir kecil berisi susu coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me After The Fifth Twilight || [MSEH Re-Write]
Romance• got #1 in romance for a week • got #2 in romance for 4 days • got #3 in romance for 3 days Cinta dan benci memang hampir serupa. Namun, berbeda halnya jika disandingkan dengan dendam yang sudah mendarah daging. Tujuan hidup Samantha hanya dua; mem...