Sugar Daddy Bab 8

382 10 0
                                    

Reza dari tadi menunggu rere didalam mobil sambil mengechek email yang dikirim dari sekertaris pribadinya dilaptop yang selalu dia bawa kemanapun. Sesekali ia melihat ponselnya takut barangkali rere menghubunginya. Sebenarnya ia mau meminta meminta nomor hpnya namun ia masih belum yakin apakah dikasih tau tidak karena yang ia tau rere masih menutup hatinya untuk semua laki-laki. Tak lama kemudia elsa mengetuk kaca mobilnya sambil membawakan makanan untuk reza. Reza pun membuka pintu mobilnya.

“Nih makan dulu mas.” Ucap elsa sambil memberikan satu piring makanan.

“Kamu masuk aja tunggu bentar aku mkan dulu sa.” Ucap reza kemudia.

Rere pun masuk kedalam mobil reza. Sambil menunggu reza selesai makan elsa memainkan ponselnya. ia menghubungi pacarnya yang mau berkunjung kerumahnya.

“Sa.” Ucap reza tiba-tiba disela makan membuat elsa pun berpaling dari ponselnya.

“Iya. Sudah?.” Jawab elsa memastikan.

“Belum. Aku mau tanya boleh?.” Ucap reza kembali.

“Iya tanya apa?. Pasti tanya soal rere ya?.” Ucap elsa sabil tersenyum.

“Iya. Tapi tong jangan bilang rere ya.” Ujar reza.

“Sudah kutebak. Iya, emang mau tanya apa?.” Jawab elsa kemudia sambil tertawa.

“Rere sudah lama putusnya?.” Ucap reza.

“Udah sekitar sembilan belas bulan.” Jawab elsa.

“Emang kenapa putusnya?.” Tanya reza kembali.

“Masalahnya sbenarnya anya sepele sih.” Ucap elsa sambil mengingat-ingat.

“Lalu kenapa emreka sampai bisa putus?.” Ucap reza sambil menautkan kedua alisnya.

“Karena beberapa kali cowoknya pernah berhubungan dengan mantan-mantannya. Dan pernah juga sekali kalau gak salah main tangan sama rere. makanya mereka putus.” Jawab elsa.

“Emang anak mana cowoknya dulu sa?.” Tanya reza kembali.

“Sau kampung sama mas chan. Drumernya mas chan yang tadi malem diejek waktu dipanggung.” Jawab elsa.

“Oh. Tapi susah ya buat nyembuhin lukanya rere?.” ucap reza sambil membersihkan mulutnya dengan tissu.

“Coba saja berusaha. Karnakan usaha tidak akan pernah menghianati hasil.” Ucap elsa sambil menerima piring kotor dari reza.

“Emang kalau boleh tau apa aja kriteria yang harus ada ketika mendekati rere?. apa harus menjadi orang yang kaya, atau tampan, atau apa gitu sa?” Ucap reza yang membuat elsa tercengang.

“Tidak semua perempuan melihat laki-laki dari fisik dan materi. Namun seberapa besar dia bisa mnghargai dan memanusiakannya.” Jawab elsa sebelum ia kmblai menuju rere yang ada dipanggung.

“Oh. Yaudah kalau gitu makaasih ya sa. Oh iya sa boleh aku minta nomer kamu siapa tau aku mau tanya-tanya tentang rere lagi.” ucap reza sambil memberikan ponselnya kepada elsa.

Elsa pun menerima ponselnya dan menuliskan nomor ponselnya setelah itu ia mengembalikan ponselnya reza kembali. Setelah semuanya selesai elsa pun keluar dari mobilnya reza dan kembali menuju panggung.

***

Rere sudah turun dari panggung dari pukul 17.00 tadi. Saat ini rere berada didalam rumah saudaranya elsa bersama dengan reza. Mereka tidak langsung pulang karena mamanya elsa menyuruh untuk beristirahat sejenak. Mereka berada dikamar pengantin karena diluar banyak orang elsa takut jika penyanyinya diserbu sama orang-orang.

SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang