"Re kamu udah siap belum? Ayo cepet keburu malam loh." Teriak mamanya reza.
"Iya ma reza sudah selesai kok." Ucap reza keluar dari dalam kamarnya.
"Lama amat udah kek anak prawan aja." Ucap mamanya kembali.
Reza tidak menjawabnya ia lebih memilih berjalan kearah beberapa keluarga besarnya yang ikut kerumah rere untuk tunangan.
"Sudah kamu ken?." Tanya pamannya reza, kakak dari papanya.
"Sudah om." Ucap reza sambil tersenyum.
"Yaudah ayo keburu malam nanti dikunciin pintu gak jadi kau ngelamar anak orang." Canda omnya yang disambut dengan tawa semua keluarganya.
Setelah sedikit bercanda ahirnya mereka langsung saja menuju rumahnya rere. Reza mengendarai mobil bersama dengan kedua sahabatnya. Dan kedua orang tuanya membawa mobilnya dengan keluarganya dan juga ada keluarga yang bawah mobil sendiri. Sesampainya dirumah rere perasaan reza langsung dag dig dug hatinya bergemuruh baru pertama kali ini ia merasakan perasaan seperti ini. Padahal setiap main kerumah rere reza biasa saja bertemu bunda pun juga biasa saja tidak seperti sekarang ini perasaannya.
Dirumah rere sudah ada beberapa keluarganya dan juga beberapa tetangga yang ikut menyambut kedatangan keluarga reza. Papa reza masuk kerumah terlebih dahulu barulah reza yang masuk berjalan dibelakang papanya. Reza duduk dengan gelisah disamping mama dan juga papanya sepanjang acara dilaksanakan reza selalu mengenggam tangan mamanya dengan erat. Mamanya pun mengelus punggung tangannya memberikan ketenangan untuk anak laki-lakinya.
"Silahkan mbak rere keluar, keluarga mas reza sudah menunggu." Ucap pembawa acara tersebut sambil tersenyum.
Tak berapa lama rere keluar dituntun oleh elsa dengan menggunakan bawahan batik yang dililitkan dan juga broukat berwarna dusty pink dengan berkerudung berwarna senada menambah keanggunan dan kecantikan rere, make up yang tidak begitu tebal. Rere menyalami semua keluarga reza dan tamu yang ada disana setelah itu ia duduk disamping bundamya dan disebelah papa reza juga.
"Mas reza ." Ucap mc tersebut sambil tersenyum kearah reza.
"Iya saya." Jawab reza membalas senyuman pembawa acaranya.
"Silahkan mas reza ungkapkan apa tujuan mas reza kesini. Dan ini yang satunya buat mbak rere silahkan menjawab apa tujuan mas reza kesini bersama dengan keluarganya." Ujar pembawa acaranya sambil memberikan mic kepada rere dan reza.
"Assalamualaikum wr.wb." Ucap reza memulai pembicaraannya.
"Waalaikum salam wr.wb." Jawab semua orang yang ada disana.
"Emm, sebelumnya saya mau minta izin dulu sama bunda." Ucap reza sambil melihat kearah bundanya rere dan tersenyum sebelum ia melanjutkan kata-katanya.
"Bunda.. Jika allah mengizinkan, saya ingin menjadikan putri bunda sebagai istri saya, menemani setiap langkah perjuangan saya, menjadi penyejuk hati saya dikala gundah dan menjadi penasehat saya saat saya melakukan kesalahan, Bunda sudah menjaga putri bunda dari kecil sampai sebesar ini, sekarang bolehkah saya menggantikan posisi bunda dengan menjaganya dan membahagiakannya layaknya perhiasan dunia yang paling berharga?." Ujar reza menyakinkan.
"Nak reza,,, bunda mengizinkan nak reza buat gantiin posisinya bunda, tapi bunda tidak berhak menerima atau tidak niat baik nak reza, karena semuanya sudah saya serahkan kepada putri bunda. Namun jika niat baik nak reza disetujui oleh putri bunda, bunda hanya pesan... Tolong jaga anak bunda, tolong bahagiakan putri bunda. Itu saja yang bisa sampaikan untuk nak reza." Ujar bundanya reza sambil menitihkan air matanya.
Kini giliran reza yang bicara langsung kepada rere didepan kedua keluarga yang ikut mengadiri acara tersebut.
"Rere,.." Ucap reza sambil tersenyum kearah rere yang juga tersenyum kearahnya.
"Dengan setulus hati saya, dengan kemauan kamu juga jika saya harus izin dulu sama bunda..., Saya disini tidak akan berkata banyak lagi, karena atas restu mama, papa, bunda, dan keluarga saya semuanya yang hadir dan juga yang tidak bisa hadir karena ada halangan, saya akan menyampaikan niat baik saya saat ini untuk meminang kamu, untuk menjadikan kamu istri hingga maut memisahkan nantinya. Ree..,," Reza tersenyum tulus sebelum ia melanjutkan katanya. "Maukah kamu menjadi istri saya, menemani saya disisa hidup saya, menjadi wanita yang paling mulia bagi anak-anak saya nantinya?." Ucap reza dengan tulus.
Kini ganti rere yang akan mengucapkan apakah dia menerima atau menolaknya, dengan perasaan bahagia bercampur aduk dengan perasaan yang takut akan terulang dimana mamanya ditinggalkan. Rere menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan reza.
"Mas reza, rere menerima niat baik mas reza untuk menjadikan rere sebagai istri mas reza, rere juga mau menemani mas reza hingga ajal yang memisahkan nantinya." Jawab rere dengan berurai air mata dikedua pipinya.
"Alhamdulillah." Ujar semua orang yang ada disana.
Kini waktunya bertukar cincin dan dilanjutkan dengan sesi foto-foto. Ada beberapa kerabat penyanyi yang datang karena undangan rere ada juga beberapa teman rere waktu sekolah dulu. Setelah acara demi acara selesai kini keluarga reza kembali kerumah masing-masing, namun reza dan kedua sahabatnya masih dirumah rere karena atas permintaan bundanya rere.
"Nak reza, nak natto sama nak vayz kalian makan dulu gih sana didapur." Ucap bundanya rere setelah berganti baju.
"Jangan makan lah bunda, tadi natto sudah makan bareng-bareng loh. Sesekali bunda nawarin anaknya kek, atau siapa gitu barangkali bunda punya anak lagi." Ucap natto sambil mengedipkan sebelah matanya kearah reza.
"Bunda, ponsel rere mana bunda?." Teriak rere yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Masya allah anak orang bikin jantungan aja." Ucap natto sambil memegangi dadanya.
"Loh kalian kok masih disini? Ku kira udah pulang." Ucap rere sambil berdiri dibelakang kursi yang diduduki ketiga sahabat tersebut.
"Aku mau minta bunda carikan istri." Ucap natto kembali.
"Ada anak bunda satu lagi dibelakang mau?." Ucap rere serius.
"Iya kah?." Jawab natto tak kalah seriusnya.
"Iya dong." Jawab rere sambil berjalan duduk dikursi kosong tunggal yang ada disebelah reza.
"Iya kah bunda?." Tanya natto serius.
"Mana ada re." Ucap bunda malah bertanya sama rere.
"Lha itu kucing bunda, kan bunda yang ngerawat dari kecil toh." Ucap rere yang membuat vayz tertawa terbahak-bahak.
"Ngawur aja mentang-mentang udah ada calon suami." Ucap natto sewot.
"Ya iya dong. Pamer dikit gapapa kan." Ucap rere sambil menunjukkan cincin yang melingkar dijarinya.
"Sudah-sudah bunda tinggal tidur dulu ya, bunda sudah ngantuk." Ucap bundanya rere sebelum ia beranjak pergi.
"Lhaa bunda gimana sih. Tadi nyuruh kita tinggal dulu disini sekarang bunda yang tidur duluan." Ujar vayz sambil cemberut.
"Kan sudah ada rere yz. Jadi bunda mau tidur dulu. Kamu disini aja besok libur kan kalian?." Ujar bunda kembali.
"Iya bunda libur kok kan besok hari minggu waktunya kita ditraktir sama CEO nih." Jawab natto yang mendapat anggukan peesetujuan dari vayz.
"Yasudah kalau gitu bunda mau tidur dulu." Ucap bundanya rere.
Setelah kepergian bundamya rere mereka berempat asik mengobrol hingga tak terasa malam sudah sangat larut. Ahirnya mereka bertiga pun pamit untuk pulang keapartement reza.
"Aku pulang dulu ya, kamu langsung tidur jangan begadang, besok aku jemput kamu." Ucap reza sambil mengelus puncak kepala rere sebelum ia masuk kedalam mobil.
"Iya. Mas hati-hati dijalan." Jawab rere sambil tersenyum kearah reza.
"Mas pulang dulu ya. Assalamualaikum." Pamit reza sambil mengecup puncak kepala rere.
"Waalaikum salam." Jawab rere sambil tersenyum bahagia.
Setelah kepergian mobil natto rere masuk kedalam rumahnya tak lupa ia mengunci pagar dan juga pintu utamanya serta mematikan beberapa lampu yang ada dirumahnya, barulah ia masuk kedalam kamarnya dan menunggu pesan dari calon suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY
RomanceAlfareza kenzie pradikta yang terkenal dengan nama panggilan Al, Reza, dan juga ken. Seorang CEO muda dibidang property yang sudah mendunia. Beberapa diantaranya adalah apartement, mall, hotel, dan juga perumahan. Jika mall dan hotel adalah perusaha...