Ayas❤ : Semangat, Mas Dygta pasti bisa.
"Pasti bisa dong," jawab Dygta sombong, sambil mengetikkannya di ruang chat mereka.
Dygta memindai penampilannya sekali lagi, sambil menyemprotkan parfum ke beberapa bagian tubuhnya lalu tersenyum penuh percaya diri. Dengan setelan kemeja berlengan panjang dan celana bahan, ikat pinggang dan sepatu yang berwarna senada, rambut yang disisir rapi, penampilan bersih, harum dan rapi, bagi Dygta cukup untuk menciptakan first impression yang baik pada wawancara kerjanya nanti.
Ponsel dalam saku celananya bergetar, rupanya sebuah panggilan video masuk dari Laras. Dengan senang hati, Dygta menjawabnya, menyapa gadis itu dengan penuh semangat.
"Wuiihh udah ganteng rupanya," puji Laras dengan gaya berlebihan, ia pura-pura terpana dengan penampilan Dygta pagi ini.
Dygta hanya tersenyum, sebelah tangannya mengangkat kerah kemejanya bergaya sombong.
"Semoga lancar ya Mas, wawancara kerjanya," ucap Laras.
"Aamiin. Terima kasih sayang," balas Dygta.
"Semoga HRD yang nanti wawancara Mas Dygta, baik hati dan tidak sombong, penyayang. Nggak neko-neko, menerima Mas Dygta apa adanya."
Dygta tergelak, "ini do'a buat wawancara kerja kok mirip do'a minta jodoh."
Laras ikut tertawa. "Ya dua-duanya boleh juga."
"Kamu do'akan aku cepet dapat jodoh Yas?"
"Iya. Mas Dygta udah tua tuh," jawab Laras dengan nada mengejek.
"Kamu doakan aku cepat dapat jodoh, padahal aku selalu berdoa kalau jodoh aku itu kamu, Nggak kamu aja yang jadi jodoh aku Yas?" tanya Dygta memberanikan diri.
Laras terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepala. "Nggak. Mas Dygta baik. Mas Dygta harus dapat jodoh yang baik pula."
"Kamu baik Yas," balas Dygta.
"Tapi kamu terlalu baik untuk aku," balas Laras.
Kalimat itu, Dygta membencinya. Kalimat yang menjadi jurus ampuh bagi para perempuan untuk melakukan sebuah penolakan. Kalimat yang sampai saat ini Dygta tak mengerti maksudnya selain sebuah kalimat omong kosong yang memuakkan.
Dygta tersenyum jenaka seolah menerima, padahal dalam hati ia ingin bertanya pada Laras, apa jika ia menjadi jahat Laras akan menerimanya. Apalagi mereka memiliki rasa yang sama sejak lama.
"Ya udah deh, atur aja sama kamu," ucap Dygta lagi. "Nggak sekalian do'akan aku berjodoh sama HRD-nya nanti, aku jadi dapat pekerjaan dan dapat jodoh juga."
"Iya, iya. Semoga yang wawancara Mas Dygta nanti bukan bapak-bapak yang galak, gendut dan nyebelin. Tapi Ibu HRD yang cantik, manis dan pengertian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation & Cactus | TAMAT (Tersedia Cetak & Ebook)
ChickLitBagi Anyelir, cinta hanyalah awal dari kehancuran hidup seseorang. Karena cinta ia dilahirkan ke dunia, tapi karena cinta juga ia hancur sendirian. Tak mendapat kasih sayang sejak kecil, dari kedua orang tua membuat Anye memiliki perasaan tak diingi...