7. Salting

698 112 0
                                    

Selasa pagi, jadwal kelas Seulgi adalah pelajaran olahraga. Seulgi dan teman-temannya kini tengah duduk dipinggir lapangan utama, berteduh menunggu giliran mereka melakukan penilaian volly. Hari ini tidak terlalu terik namun cukup membuat mata sipit Seulgi semakin menyipit karena silau.

Seulgi menoleh kearah Wendy yang duduk disebelah kanannya setelah merasakan sikutan maut dari teman blasterannya itu. Sedangkan Wendy mengkode Seulgi menggunakan kepalanya untuk melihat kearah jam 2.

Mata Seulgi membulat sempurna melihat sosok Irene yang sedang berjalan keluar dari kelas bersama teman-temannya, Seulgi tebak mereka sedang pelajaran seni tari dan akan menuju ke aula.

Dada Seulgi menghangat hanya dengan melihat Irene melintas di seberang lapangan. Kalau Seulgi tidak salah lihat, Irene baru saja melihat kearahnya dan kembali ngobrol dengan temannya yang Seulgi tau bernama Solar.

Seulgi tidak bisa berlama-lama mengagumi Irene karena namanya sudah disebut untuk penilaian tahap satu, maklum absen awal. Tapi tidak apa-apa Seulgi memang suka olahraga.


. . .


"BUK HAUUUSSS..."

Seulgi geleng-geleng kepala melihat temannya berlaku diluar ambang batas waras; Moonbyul berjalan terseok-seok sampai menempel ke tembok seperti cicak.

"Buk gada panter?"

Kalian pasti tau milik siapa suara ini berasal, sosok yang sedang memegangi gagang pintu kulkas yang terbuka itu mencari-cari minuman suplemen kesukaannya.

"Habis, ibuk belum kepasar."


"EKHEM."

Seulgi otomatis menoleh penuh tanya kearah Lisa yang tiba-tiba berdehem sangat keras, yang ditatap hanya membalas dengan menaik-naikkan kedua alisnya. Atensi Seulgi teralih kearah beberapa gadis yang baru saja sampai di MD.

"Duduk dulu Seul, aku ambilin teh gelas aja ya? Mau mendoan juga gak?"

Tiba-tiba Wendy mendudukkan Seulgi di kursi sebelah kulkas. Seulgi yang melihat sosok Irene berada didekatnya menjadi salah tingkah.

"Apasih Wen?"

"Nih nih minum dulu, haus kan? Panas kan?"

Wendy menyodorkan teh gelas yang sudah bersedotan kearah Seulgi. Sedangkan Moonbyul dan Lisa sudah terkikik geli.

"Hey Jen." Lisa dengan santai menyapa adik kelasnya dan dibalas dengan lambaian serta senyum gummy milik Jennie.

"Hai, Irene?" tiba-tiba Moonbyul menyapa Irene yang hanya balas tersenyum sopan kearah mereka.

Ragu-ragu Seulgi mencuri pandang kearah Irene dan teman-temannya yang terlihat kurang nyaman, mereka pasti mengira Seulgi dkk sedang membicarakan mereka. Seulgi jadi tidak enak.



"Kasian tau ih! Kita dikira kenapa-napa ntar."

Seulgi membuka percakapan setelah Irene dan rombongannya pergi, walaupun badannya masih gemetaran lantaran bisa sedekat tadi dengan Irene.

"Itu yang namanya Solar kan yang sama Irene tadi? Itu pacarnya Eric." Moonbyul nyeletuk sambil menggigiti sedotan teh gelasnya, mengabaikan Seulgi.

"Oh yang itu." saut Lisa sambil memakan tahu isi.

"Emang kenapa?" heran Wendy sambil membuang gelas plastik yang sudah kosong, lalu matanya beralih ke arah Seulgi yang hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu menahu.

Middle School || SeulRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang