35. Kebetulan

595 95 3
                                    

Guyuran air dingin menyegarkan raga Seulgi setelah seharian beraktifitas di sekolah, siang tadi senior paskibnya mendadak meminta anak-anak paskib berkumpul dan dimarah-marahi. Sampai sekarang pun Seulgi masih kebingungan apa alasan seniornya memberi hukuman pada ia dan teman-temannya.

Dengan handuk menutupi kepala, Seulgi keluar dari kamar mandi dan membuat segelas susu hangat lalu membawanya kekamar. Sesampainya di kamar Seulgi dengan cepat meraih hp-nya yang berada di meja belajar, dan mendudukkan dirinya di tepi kasur.


Irene Elenora 🐰

Slr rene, baru pulang nih. Ini
baru abis mandi

Kenapa baru pulang?

Tadi ada kumpul mendadak

Paskib?

Iya disuruh panas-panasan, di
marah-marahin gatau kenapa:(

Uh kasian, capek ya? Istirahat
aja dulu kak, makan juga

Lagi minum susu hehe


Seulgi meletakkan hp-nya setelah melihat laporan pesan terkirim, dan beralih menyalakan hairdryer. Sembari mengeringkan rambutnya, Seulgi menikmati lantunan lagu yang diputar di ponselnya walaupun sedikit terganggu oleh suara hairdryer.

My head's under water

But I'm breathing fine

You're crazy

and I'm out of my mind

'Cause all of me

Loves all of you

Love your curves

and all your edges

All your perfect imperfections

Sambil mulutnya komat-kamit mengikuti lirik lagu yang diputar, Seulgi selesai mengeringkan rambutnya. Setelah membereskan kekacauan yang dibuatnya, Seulgi melangkah keluar kamar menuju dapur.

"Seul anterin ini ke mamanya Hyunjin!" mama Seulgi meletakkan kantong plastik berisi satu kotak bolu pandan di meja makan.

"Wah... aku dibuatin bolu pisang nggak, mah?" Seulgi meraih plastik putih itu dan menentengnya.

"Masih di oven."

"Asiik, yaudah aku ke rumah Hyunjin dulu."

Rumah Seulgi dan Hyunjin hanya berjarak lima rumah, sehingga Seulgi hanya perlu berjalan kaki sebentar. Tak butuh waktu lama ia sampai didepan rumah Hyunjin dan memasuki gerbang yang tidak ditutup itu.

"Hyunjeen! Spadaa! Yuhuu.. any body home? Assalamualaikum!" Seulgi menyelonong masuk seperti biasa, tidak menyadari banyak sepatu yang tertata di rak.

"Waalaikumsalam..."

Seulgi tertegun dengan banyaknya suara yang menjawab salamnya, matanya membulat mendapati banyak orang di ruang tamu. Seperti sudah disetting otomatis, pandangan matanya terpusat kearah gadis yang selalu berhasil menarik pusat perhatiannya, keduanya saling menatap kaget.

Middle School || SeulRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang