12. Canggung

575 91 0
                                    



Sudah menjadi rutinitas Seulgi setiap masa ujian, ia tidak pernah menggunakan jam istirahatnya untuk jajan, jam istirahat selalu ia gunakan untuk membaca materi pelajaran yang akan diujikan setelah istirahat, sebagai gantinya ia dan teman-temanya akan mengisi perut mereka setelah pulang.


"Seulgi bodoh banget deh aku heran."

Sungut Wendy dan hanya dijawab dengan tawa oleh ketiga temannya.

"Ya habis aku gabisa ngehafal sebanyak itu."

"Ya ga satu buku lks kamu bawa masuk anying, mentang-mentang pak Slamet orangnya santai!"

Wendy geleng-geleng karena kelakuan Seulgi yang sudah diluar nalarnya, sedangkan Seulgi hanya tertawa kecut mengingat kejadian tadi.

"Harusnya tadi kita rekam Lis muka Seulgi udah macem orang nahan pup."

Moonbyul dan Lisa masih menertawakan kejadian sewaktu ujian tadi yang dengan bodohnya Seulgi membawa masuk buku lks biologi dan diletakkan didalam laci. Kalian tahu kan buku lks kertas buram yang ukurannya lebih tinggi dari kertas hvs A4?

Ya, Seulgi yang berniat menyontek panik saat tiba-tiba pak Slamet berjalan keliling, saking paniknya lks yang ada dipangkuan Seulgi jatuh kebawah, dan untung saja pak Slamet yang melewati Seulgi tidak memergoki lks yang tergeletak tak berdaya di kakinya.

"Ey sudahlah kawan-kawanku, aku masih deg-degan ini, jangan memperkeruh air yang sudah keruh."

"Ngomong opo?" ejek Wendy dan yang diejek hanya bisa meringis.



"Wah masih ada tahu isi, asiik." Girang Seulgi langsung mencomot tahu isi setelah mereka sampai di MD.

"Seul omong-omong adek kelasmu pendiem juga dikelas." Wendy membuka obrolan sambil memakan bakpao yang baru saja ia ambil.

Seulgi melirik Wendy sambil mengigit cabe rawit sebagai pendamping tahu isi didalam mulutnya.

"Ya iya lah pendiem orang lagi ujian."

"Pft- bukan gitu maksudnya, kocak!"

"Masih belum kamu sms juga?" tanya Lisa yang sedang berebut kerupuk jengkol dengan Moonbyul.

Seulgi menggeleng, mengelap tangan dan bibirnya yang berminyak dengan tisue. Matanya memindai bermacam makanan diatas meja mencari-cari sesuatu untuk ia makan lagi, padahal tahu isi didalam pipinya masih menggembung.

"Seul!"

Seulgi yang merasa namanya disuarakan sontak menoleh kearah teman-temanya yang malah berpura-pura tidak melihat kearahnya, membuat Sulgi merengut sebal sebelum ia menyadari suara langkah kaki yang mendekat kearah mereka.


Glek-

Seulgi menelan tahu isinya dan sedikit terbatuk, dengan cepat Wendy memberinya air putih dan diterima oleh Seulgi dengan senang hati. Sedangkan ibu MD hanya tersenyum geli melihat kelakuan murid-murid didepannya ini.

Dengan salah tingkah Seulgi mengambil satu tusuk tempura sambil membayar apa yang sudah ia makan, kemudian duduk dikursi sebelah kulkas berniat memberi ruang untuk Irene dan teman-temannya.

"Hai kak Lisa."

"Oh hai Jisoo, ada Irene juga, kok belum pulang?"

"Hehe iya kak." Jawab Jisoo pelan, sedangkan Irene hanya tersenyum sambil mengangguk.

Jangan ditanya, jantung Seulgi sedang bekerja keras saat ini. Ia tidak bisa tidak mencuri pandang kearah si cantik Irene.

Namun karena tidak ada lagi percakapan yang terjadi, suasana menjadi canggung. Seulgi dkk berniat pergi dari sana sebelum keadaan semakin canggung lagi.

"Duluan ya Jisoo."

"Oh iya kak."

Middle School || SeulRene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang