Tak berdaya!
*****Seseorang terjebak di suatu ruangan yang amat sangat gelap. Tidak ada setitik cahaya yang meneranginya. Bahkan, pentilasi di ruangan ini pun tidak ada. Jangankan untuk melihat orang lain. Melihat bayangan dirinya sendiri pun tidak bisa. Tidak ada bayangan apapun.
Yang dia lihat hanyalah gelap.
Mati lampu saja, orang masih bisa mencari alat penerang. Seperti, lilin sebagai penerang. Tapi,dia tidak. Sama sekali tidak ada benda seperti lilin,lampu di sekitarnya.
Sesak, sesak di dadanya semakin menjadi. Deruan napas tidak karuan. Detak jantung tidak teratur. Cemas,gelisah,takut. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha terus untuk menenangkan dirinya. Berdoa kepada Tuhan supaya ada orang yang dapat menyelamatkannya. Ternyata nihil.
Semakin dia berusaha,semakin menjadi sesak di dadanya. Tidak hanya itu saja, dia merasakan ada seseorang yang bahkan bukan menolongnya. Tapi, malah menarik dirinya sampai ke ujung ruangan. Dia berteriak dengan keras meminta tolong. Berharap kembali ada seseorang yang benar-benar dapat menolongnya. Namun, tidak ada yang kunjung datang menolongnya.
Dia ingin berontak, dia sangat marah, dia tidak kuat. Namun, itu semua malah membuat dirinya semakin tak berdaya.
Akhirnya, dia mencoba untuk pasrah dengan semuanya. Yang dia punya saat ini hanya satu. Tuhan. Dia berdoa, terus menerus berdoa walapun doa nya tak kunjung dikabulkan. Dia yakin bahwa Tuhan mendengar doa nya. Dia yakin bahwa Tuhan sayang kepadanya.
Sudah satu jam dirinya berdoa. Entahlah, semua permintaan dia curahkan kepada Tuhan. Dia mengadu dan meminta tolong agar mendapatkan jawaban. Dia ingin keluar dari ruangan ini. Tempat ini sungguh tidak nyaman. Percayalah, jika ada seseorang yang masuk kedalam ruangan ini dengan sengaja atau pun tidak, orang tersebut akan tergeletak pingsan tak berdaya.
Beberapa jam terlewatkan olehnya hanya untuk berdoa.
Tanpa ia sadari,sesak di dadanya kini kian mereda. Rasa cemas dan takut pun menjadi sedikit tenang. Dia terdiam sejenak. Apakah doa nya dikabulkan? Dia sangat senang. Tidak sia-sia dia berdoa walaupun awalnya dia sangat tidak mempunyai harapan.
Tap,tap. Terdengar suara injakan dari kaki seseorang.
"Apakah kamu baik-baik saja?"
Dia terdiam, ia sangat kaget. Dari mana kah asal suara itu? Siapa yang bertanya kepadanya?Apakah itu seorang dewa? Seperti di dalam drama yang pernah ia lihat.
Dia memutar tubuhnya melirik isi ruangan. Namun, masih sama. Tetap gelap.
Dia memejamkan matanya kembali, menghirup udara yang seadanya di dalam ruangan. Kemudian, dengan sangat susah ia menghembuskan napasnya. Hati nya masih setia berdoa.
"Apakah kamu baik-baik saja?"
Pertanyaan itu muncul kembali.
Dia memberanikan diri untuk menjawab dengan tubuh yang bergetar.
"Entahlah,aku pun tidak yakin" ucap di bibirnya. Matanya masih tetap terpejam.
Hening kembali, tidak ada suara dari ucapan seseorang. Bahkan, suara dari injakan kaki pun menghilang.
Apa-apaan ini. Tidak ada pertanyaan lagi?kemana perginya orang itu?!
Dia merasa sepi kembali.
Benarkah tidak ada orang yang mau menolongnya? Miris sekali. Auries, tersenyum sinis, saat menyadari kembali bahwa dirinya akan terjebak di sini selamanya. Apakah hidupnya akan berakhir disini begitu saja?

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark and Light
Genç KurguBagaimana aku bisa menyalakan lilinku. Sedangkan seluruh tubuhku tidak berdaya. Deg. Aku terbangun secara tiba-tiba. Keringat kian mengucuri tubuhku. Napas ku tersenggal. Rambut ku berantakan. DIA BERMIMPI BURUK. Benda-benda yang menempati isi ru...