I Love You
“I’m sorry…” Teresa terisak sambil memeluk tubuh Thomas yang terluka akibat tertembak Janson. Sebelah tangannya menggenggam serum yang berhasil dia buat. “I’ve tried… hiks…”
Thomas menggenggam tangan Teresa. Luka di perutnya membuat lelaki itu kehilangan banyak darah. Tubuhnya sakit semua. Namun dia lebih sakit saat melihat Teresa menangis. Gadis itu tampak putus asa.
Thomas lalu mencium Teresa. Sesuatu dalam hatinya berkata bahwa mungkin malam ini adalah malam terakhir mereka bersama di dunia ini. Dan Thomas benci pemikiran itu menjadi kenyataan saat Teresa ikut terjatuh dalam reruntuhan gedung Wicked yang terbakar. Gadis itu mengorbankan dirinya demi Thomas setelah dia memberinya serum buatannya.
Malam itu Thomas kehilangan semuanya. Sahabatnya juga gadis yang dicintainya. Dia tenggelam dalam penyesalan dan membuatnya tidak bisa hidup tenang meski telah mencoba untuk melupakan semua itu.
Tapi melihat sosok Teresa di depannya saat ini membuat Thomas kehilangan kata-kata. Berbagai perasaan yang selama ini disembunyikannya muncul kembali tanpa mampu dia cegah.
“Teresa…” Thomas berkaca-kaca. “Tere-”
“Watch out!!”
Gally tiba-tiba menarik Thomas menghindar. Sebuah batu besar melayang pada mereka. Jika Gally terlambat memperingatkan sedetik saja, mungkin kepala mereka semua telah hilang.
Terdengar suara bergemuruh dan kaca yang pecah berantakan. Seekor Mutt muncul dari ujung lorong di mana mereka datang sebelumnya. Makhluk itu menjerit kencang dan bergerak cepat menuju Thomas dan kawan-kawan.
“Run!”
Semua orang segera menghindar. Mereka berlari dibalik tabung-tabung kaca sambil sesekali menembaki Mutt yang mulai menggila.
“Kenapa makhluk itu tiba-tiba muncul?!” Brenda mengumpat. Gadis itu mengeluarkan sebuah dinamit yang sengaja dia simpan dan melemparkannya pada tubuh Mutt untuk mengalihkan perhatian.
Ledakan yang cukup besar terjadi. Dinding-dinding gua bergetar. Api yang muncul membuat Mutt itu menggelepar marah. Sedangkan Thomas dan kawan-kawannya memanfaatkan kesempatan itu untuk bersembunyi.
Dalam kengerian, mereka melihat Mutt itu berdiri di depan pintu kubah seolah tengah melindunginya. Sesekali dia terlihat mengendus, berusaha mencari keberadaan Thomas dan kawan-kawannya.
Thomas mengintip dari balik tabung kaca. Demikian pula dengan Minho yang ada di sebelahnya. Pandangan kedua lelaki itu terus terfokus pada kubah di depan mereka. Lebih tepatnya pada sosok Teresa dan Lea. Dalam pikiran mereka, keduanya sibuk mencari cara untuk mendekat ke kubah itu sekali lagi.
“This is bad.” Gally yang juga ada di sana menggerutu kesal. “Makhluk itu benar-benar kuat.”
“Ini sangat menyebalkan.” Brenda kembali mengumpat. “It’s like guarding something…”
Minho terus mengawasi. Mata sipitnya memicing saat dia melihat sosok Teresa di depan sana. Gadis itu kini berdiri di depan tabung kaca Lea, seolah melindungi benda itu agar tidak dirusak. Kepalanya bergerak kaku. Demikian pula dengan Mutt di luar kubah yang terus mengendus udara.
“Ada sesuatu yang salah dengannya.” Bisik Minho pada akhirnya.
“What?”
“Aku rasa, Mutt itu dikendalikan seseorang.”
“Seseorang?” Thomas langsung melirik Minho. “Bagaimana kau bisa berpikir begitu?”
“Her eyes.” Minho menunjuk Teresa. “Mutt itu bergerak sesuai gerakan matanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND |Book 4: Hiraeth| (Maze Runner Fanfiction) [END]
FanfictionIni adalah cerita tentang bagaimana Lea menyembuhkan luka di hatinya setelah kepergian Newt aka Thomas Sangster. Warning: Minho x Lea All characters of Maze Runner belongs to James Dashner. Some OC added #romance #petualangan #aksi