Marcus
“Marcus?!” Lea masih terbelalak tidak percaya. “Ini benar-benar kau?”
“Iya, ini aku, Sayang.” Marcus tersenyum sangat lebar hingga memamerkan gigi taringnya yang bersepuh emas. “Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat wajah cantikmu yang menggemaskan itu.”
“B-Bagaimana bisa-”
“Oh, aku selalu punya cara untuk bertahan, Manis.” Marcus tersenyum senang sebelum berbalik meninggalkan Lea. Lelaki itu berjalan menuju sebuah lemari dan mengeluarkan sebotol alkohol. “Setelah Last City hancur, zona A juga ikut terkena imbasnya. Semua yang kumiliki musnah tak bersisa. Terima kasih kepadamu dan anak-anak immune, kalian membuat bisnisku bangkrut.”
Lea menatap punggung Marcus dengan perasaan tidak tenang. Ucapan Marcus membuat Lea kembali teringat akan pertemuannya dengan lelaki itu yang bisa dibilang, tidak cukup baik.
Lea jadi sedikit was-was. Apa alasan Marcus menahannya di sini? Apa lelaki itu dendam padanya atas apa yang terjadi di masa lalu?
Saat Lea masih sibuk berpikir, Marcus berbalik dan menatap Lea. Dia tersenyum aneh sambil meminum alkoholnya dengan santai. Kebiasaanya yang suka mabuk-mabukan sepertinya masih belum berubah.
“Aku pikir semuanya sudah selesai. Tapi sepertinya keberuntungan masih berpihak padaku. Aku membangun semuanya dari awal di zona B ini dan semuanya sukses besar. Lihatlah aku sekarang!” Marcus membentangkan tangannya lebar-lebar dengan bangga. “Aku, Marcus, pemilik bar paling besar di zona B, New Happiness. Aku adalah orang terkaya sekaligus penguasa daerah ini. Tak ada yang tak bisa kumiliki!”
Marcus tertawa-tawa dan menegak alkoholnya lagi. Pandangannya lantas beralih pada Lea yang terus menatapnya dengan tajam. Lelaki itu menyeringai. Dengan agak sempoyongan karena pengaruh alkohol, Marcus kembali mendekati Lea dan berjongkok di depan gadis itu.
“Sudah kubilang aku memiliki banyak sekali keberuntungan, kan?” Jemari Marcus mengusap pipi Lea dengan sensual. “Sepertinya ini adalah keberuntunganku yang lain karena hari ini kau telah kembali lagi padaku, jalang kecilku yang manis…”
Lea merasa jijik dengan sikap Marcus yang menurutnya sangat kurang ajar. Dia cepat-cepat menarik kepalanya menjauhi tangan Marcus dan meludahi lelaki itu dengan berani.
“Fuck off, Marcus!”
Marcus terdiam selama beberapa saat. Sepertinya dia agak kaget. Namun Lea sama sekali tidak peduli. Gadis itu masih saja menunjukkan sikap tak bersahabat pada Marcus.
“Kau masih sama liarnya seperti dulu.” Marcus kembali menyeringai sambil mengusap wajahnya yang terkena ludah Lea dengan punggung tangan. “I like that.”
“Lepaskan aku sekarang juga, Marcus! Atau kau akan menyesalinya seumur hidupmu!”
“Sayangnya aku tidak bisa.” Ekspresi Marcus berubah datar. “Kau masuk ke daerahku, Sayang. Jadi kau harus membayar biaya masuknya.”
“Dalam mimpimu!”
“Aku sudah menduga kau akan menjawab demikian.”
Tiba-tiba seorang pria berpakaian ala koboi masuk ke dalam ruangan. Lea mengenalinya sebagai orang yang telah menangkapnya dan juga Sofia di terowongan tadi.
Marcus menjentikkan jarinya dan pria koboi itu segera menarik Sofia mendekat. Dia menyeret anak perempuan itu dengan sangat kasar.
“Uum! Uum!” Sofia berusaha memberontak. Namun tenaganya tidak sebanding dengan si pria koboi yang membawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND |Book 4: Hiraeth| (Maze Runner Fanfiction) [END]
FanficIni adalah cerita tentang bagaimana Lea menyembuhkan luka di hatinya setelah kepergian Newt aka Thomas Sangster. Warning: Minho x Lea All characters of Maze Runner belongs to James Dashner. Some OC added #romance #petualangan #aksi