16 Tuan sengklek

2.3K 190 8
                                    

Setelah keterkejutan nya di kantin tadi, Kesya masih tidak menyangka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keterkejutan nya di kantin tadi, Kesya masih tidak menyangka. Ia masih penasaran kenapa Arlan bisa bersekolah disini?!

Sudah lama Kesya tidak bertemu dengannya, tepatnya setelah Kesya berpindah raga.

Kesya masih bingung, apakah ia akan memberi tahu Arlan bahwa dirinya adalah Kesya Aryanindita- teman lamanya, tapi disatu sisi, dirinya ingin merahasiakan ini dari semua orang.

Hm, mungkin Kesya benar benar akan merahasiakan ini sementara. Ia akan mulai mendekati Arlan secara perlahan, tanpa memberi tahu identitas aslinya dulu.

Jika Arlan memang sudah lama berteman dengan Kesya dulu, besar kemungkinan kan dia juga akan mengenali bahwa Kesya yang sekarang ini, adalah teman lamanya?

Dan, jika benar Arlan lebih dulu mengetahui bahwa Kesya yang sekarang, adalah temannya yang berpindah raga, itu justru bagus, bukan?

"Oke, gue bakal rahasiain ini dulu sementara, tapi kalau seiring berjalannya waktu dia curiga, yaudah lah mau gimana lagi. Bagus juga dong kalau dia tahu duluan, jadi gue gak perlu capek jelasin!" monolog Kesya.

Saat ini, Kesya sedang berada di kamarnya, ia baru saja selesai mengerjakan tugas. Setelah selasai dengan tugas nya, ia lalu pergi ke pojok ruangan.

Ia mengambil gitar yang sedikit usang itu, ia lalu kembali duduk disofa yang menghadap keluar jendela.

Kesya mengelap gitar tua itu, menggunakan tissue terlebih dahulu. Sepertinya gitar ini sudah lama tidak di gunakan.

Perlahan ia memetik senar gitar itu, suara yang dikeluarkan Kesya pun sangat merdu, seirama lah dengan alunan gitar yang dimainkan nya.

Kesya menyanyikan lagu dari Nadin Amizah, yang berjudul 'Mendarah'

Bagaikan jiwa yang terpisah..

mati enggan, hidup pun susah.

Jiwanya tlah, lama di.. renggut waktuu..

Katanya "Hatiku tlah lama terbelah,

bagai cangkang kosong terpisah.

Ragaku ada disini, tapi hatiku, bersamamu.."

Bukan maaf, yang ku minta..

Tapi, peluk.. yang kulupaaa..

Inii, cerita tentang rumah yang berbe-

Kreat..

Nyanyian Kesya terhenti. Pintu kamar Kesya pun terbuka, dan menampakkan wajah tengil dari Kefan.

Kefan berdiri di samping pintu, ck seperti patung saja. Wajahnya sangat menjengkelkan bagi Kesya.

Kesya hanya menatap Kefan datar. "Ck, apaan sih lo!, gak sopan banget langsung asal masuk kamar gue!" tegur Kesya.

Transmigrasi Kesya [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang