Hari ini Kesya sudah bisa berangkat sekolah seperti biasa, setelah kemarin tidak masuk beberapa hari karena pingsan waktu itu. Sebenarnya mamanya masih melarang berangkat, tapi Kesya yang sekarang adalah gadis yang keras kepala dan cerewet. Jadi, mau tidak mau, mamanya harus menuruti permintaan putri satu satunya itu.
Kini keluarga bahagia itu sedang melaksanakan sarapan pagi. Keluarga bahagia? mungkin. Saat sarapan seperti ini, memang keadaan meja makan jadi hening. Tidak ada yang membuka suara, karena mereka sedang fokus menyantap makanan masing-masing.
Akhirnya mereka sudah selesai sarapan, Kesya juga sudah siap untuk berangkat. "Fan gue bareng lo ya!" bujuk Kesya pada Kefan.
"Gak!" balas Kefan ketus.
Kesya yang mendengar tolakkan dari mulut Kefan pun langsung mengadu kepada mamanya, "Mah, Kefan nya nakal. Dia ga mau berangkat bareng Kesya!" adu Kesya sambil mengerucutkan bibir nya, kesal.
"Kefan, jangan gitu dong sama adik sendiri." ucap Rachel menasehati Kefan, dia sudah lelah menghadapi sikap kedua anak kembar nya. Apalagi Kefan yang sifatnya seperti ini. Ingin rasanya Rachel melemparkan anaknya ini, ke Kutub Utara.
"Ya deh, ini semua karena mama yang minta!" ck, dasar cepu! lanjut Kefan dalam hati.
"Yeyeye, akhirnya bisa berangkat bareng Kefan juga!" Kesya tertawa girang sambil menjulurkan lidahnya. Kebiasaan.
Apa selama ini gue jahat banget ya sama Kesya?, tapi kok dia tambah ngeselin! batin Kefan.
Setelah melakukan sedikit perdebatan, akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat. Kefan berangkat menaiki motor sport nya, dan jangan lupakan Kesya yang sudah membonceng dari tadi dibelakang.
Baru kali ini, Kesya berangkat sekolah bareng Kefan, karena sebelumnya Kefan selalu menolak jika Kesya membujuk untuk bareng. Entah kenapa ia jadi merasa bersalah dengan Kesya. Sepertinya mulai sekarang, Kefan sudah merasa nyaman dengan kembarannya ini.
Beberapa hari ini, Kefan juga sudah tidak mendapati sifat Kesya yang cuek dan jutek. Akhir akhir ini Kesya menjadi sangat ceria dan cerewet. Sebenarnya Kefan menyukai perubahan kembarannya ini. Tapi, ia malu untuk mengakuinya.
***
Kesya dan Kefan sekarang sudah berada di parkiran sekolah. Banyak siswa siswi yang menatap keduanya heran. Tidak biasanya mereka berdua berangkat bersama.
Para sahabat Kefan pun juga heran dengan sahabat nya itu. Tapi tidak dengan sahabat Kesya, karena Kesya ga punya sahabat:(
"Woy bro, tumben lo bareng sama mak lampir cantik?" ucap Rafi, salah satu sahabat Kefan.
"Mulut lo, dia bukan mak lampir kali. Tapi kalo cantik, iya!" sahut Kefan cepat. Padahal dulu, dia juga sering mengejek Kesya dengan sebutan mak lampir.
"Tumben lo belain dia, udah nyesel ngehujat Kesya lagi ha?" kata Diky, sambil terkekeh.
"Bisa diem ga sih, lo pada!"
"Sans bro!, yaudah kita ke kelas aja yukk!" ucap Diky
"Hayukk!" kemudian mereka bertiga meninggalkan parkiran.
Disisi lain, seorang gadis tengah bingung mencari kelasnya. Ia sudah mondar-mandir dari tadi. Saat ia ingin bertanya pada orang-orang, mereka malah menatap Kesya takut, dan.... sinis mungkin.
"Kefan bangke, tega tega nya dia ninggalin bidadari diparkiran sendiri. Awas aja lo, kalo gue ketemu, gue jitak pala lo!" dumel Kesya, sebal.
"Woy Kesya bukan sih itu?, imut banget kalo lagi marah!"
"Iya woy, baru tau gue kalo dia imut. Biasanya juga judes tu muka"
"Sampe bisa ditekuk, ya kan? wkwk"
"Bidadari nyasar nih bos!"
"Iuhh caper!"
Kesya yang mulai jadi pusat perhatian pun, ia sontak bingung. "Apa sih, gue jadi malu diliatin. Berasa artis wkwk!" Kesya terkekeh geli, dia malah melambaikan tangan dan tersenyum canggung. Layaknya artis, haha.
"Buset senyumnya candu banget!"
"Tumben tu bocah senyum, udah sengklek kali otaknya!"
"Anjir, damage nya bukan main boss!"
"Iya iya fans, kalo mau minta tanda tangan. Nanti ke kelas gue aja ya, bye bye!" ucap Kesya diiringi tawa. Jangan lupakan pipinya yang sudah memerah.
"Woy lahh, tambah imutt."
"Fiks gue nge fans!"
Dan begitulah kehebohan siswa siswi saat ini. Berasa liat bidadari lewat.
***
Saat ini, Kesya sudah berada di kelas, ia bisa sampai di kelas karena bantuan dari fans baru nya.
Sekarang sebagian siswa siswi sudah tidak membenci Kesya lagi. Karena sifat Kesya sekarang ramah, dan lucu.
"Kak, jangan lupa tanda tangannya loh!" ucap salah satu siswi yang mengantar Kesya tadi.
"Iya, santai aja kalo sama gue. Gampang!" ujar Kesya dengan wajah songong khas nya.
"Ih, kok kak Kesya tambah cantik sih. Udah gak judes lagi sekarang. Tambah ngepens deh!"
"Bisa aje lu tong, udah sana pergi!" ucap Kesya sambil menyodorkan kertas yang bertuliskan tanda tangannya.
"Bye bye kak Kesya, makasih buanyak!" ucap siswi siswi itu serempak.
"Emang artis dadakan nih gue, wkwk" ujar Kesya sambil memainkan jari jari lentiknya.
Makin gaje ya?☺
Jangan lupa vote dan komen
Makasih, see you-❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Kesya [on going]
Novela JuvenilCerita ringan konflik Skip kalo gasuka Blurb: Kesya Aryanindita si gadis menjengkelkan ini tak pernah menyangka, bahwa dirinya mengalami perpindahan jiwa. Ia terbangun di raga Arabella Nakesya Aldebaran, setelah diseruduk oleh sapi yang sedang meng...