01 Jiwa yang berpindah

8.6K 533 26
                                    

Gadis cantik itu perlahan membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis cantik itu perlahan membuka matanya. Ya, dia adalah Kesya si cewek menyebalkan.

Yang pertama ia lihat sekarang, adalah langit langit ruangan yang ber cat dengan warna pink cerah. Menurut Kesya warna itu membuat matanya sakit. Memang, ia tidak menyukai warna pink sejak dulu.

"Gue dimana ini?, kalau dirumah sakit?, bukan deh kayaknya!" gumam Kesya.

"Aww, kepala gue sakit banget. Apalagi warna plafon nya cerah banget, bikin tambah pusing aja hm." Kalau masa depan lo yang cerah, lo suka kan Sya? hehe.

Kesya masih bingung dengan semua ini, bukannya dia tadi pingsan dengan luka yang sangat parah, tapi kenapa dirinya tidak dibawa kerumah sakit? Masa Saka setega itu, hingga tidak membawa adiknya kerumah sakit.

"Gue gajadi mati dong?, Alhamdulillah deh kalo gitu. Eh tapi kak Saka mana ya, kok dia gaada disini buat nemenin gue?, dan gue dimana ini?...huaaa...kak Sakambing lo dimana sih?, adek takut nih, kayanya gue diculik dehh..!!"

Ceklek

Anjir kaget, batin Kesya.

Pintu terbuka, dan menampilkan wanita paruh baya yang mulai mendekat kearah Kesya.

"Kesya, kamu udah bangun sayang? Mama khawatir banget tadi, lihat kamu pingsan" ujar wanita itu sambil mengecek keadaan Kesya.

Apaan sih ni ibuk ibuk, sok kenal banget sih. Terus, tadi dia bilang apa? gue anaknya?, anak dari Hongkong apa! gue aja cuma hidup sama kakak gue!, orangtua gue aja udah ga peduli lagi sama gue dan kak Saka. Dia ga ada mirip mirip nya juga sama mama kandung gue. Batin Kesya, kok dia jadi curhat ya?

"Maaf, tante siapa ya?" ucap Kesya, membuat wanita itu melongo tak percaya.

"Jangan bercanda sayang, ini mama kamu!"

"Saya juga ga bercanda. Tapi anda memang bukan mama saya, muka anda juga ga mirip sama mama kandung saya, tante!"

"Kesya kamu anak saya, saya yang sudah melahirkan kamu. Masa kamu lupa sama mama, hiks.. hiks"

"Udah udah tan, ga usah banyak drama deh. Terus, saya dimana ini?"

"Kamu masih belum percaya ya, sama mama? Masa kamu juga lupa, ini kan kamar kamu sayang."

Ih norak banget sih kamarnya, batin Kesya.

"Bentar bentar. Nama lengkap saya, Kesya siapa ya kalau boleh tau?

"Masa kamu juga lupa sama nama kamu sendiri. Apa benturan bola tadi terlalu keras? Nama kamu itu, Arabella Nakesya Aldebaran sayang."

Deg!

Panik gak, panik gak, panik lah masa nggak.
Kesya be like "ga dong, mana ada gue panik"

Apa apaan ini, bukannya tadi Kesya pingsan karena diseruduk sapi. Tapi kenapa wanita itu mengatakan bahwa Kesya pingsan karena terkena bola.

Dan namanya sejak kapan berubah. Yang sebelumnya bernama Kesya Aryanindita, kenapa bisa berubah menjadi Arabella Nakesya Aldebaran? Kesya kemudian berpikir sebelum mengambil keputusan.

Oh, jadi gue sekarang ber-transmigrasi ke tubuh Arabella Nakesya Aldebaran! Kesya mengatur nafasnya kembali, lalu kemudian...
Apa transmigrasii! g-gue masih belum percaya dengan ini semua, t-tapi gapapa deh, daripada gue mati, kan dosa gue masih banyak. Jadi mulai detik ini gue bakal nikmatin hidup baru gue dengan baik. Batin Kesya

Kesya lalu berteriak dan mengatakan "selamat, mama kena prank!" kemudian Kesya tersenyum canggung. Boong aja deh, daripada gue ketahuan, ini kan juga demi kelangsungan hidup gue sendiri batin Kesya.

krik.. krik...

***

Sedikit demi sedikit kepala Kesya mengeluarkan memori ingatan pemilik asli tubuh ini. Tapi, belum sepenuhnya ingatan itu kembali.

Ia tidak terlalu memikirkan itu sekarang, yang terpenting Kesya sangat bahagia saat ini, karena ia masih diberi kesempatan kedua untuk tetap tinggal di dunia ini.

Kesya dan mama barunya, kini tengah berbincang bincang. Mereka juga sudah saling akrab, bahkan wanita paruh baya ini juga tidak mencurigai tingkah laku anaknya yang sedikit berbeda.

Jika ia tahu bahwa anak kandungnya sudah meninggal, entah bagaimana perasaannya. Dan mulai saat ini, Kesya akan berusaha menyayangi mama nya seperti orang tua kandung nya sendiri.

"Maafin Kesya ya ma, tadi Kesya cuma bercanda hehe!" ucap Kesya tanpa dosa.

"Gapapa sayang, mama maafin kamu. Tapi lain kali jangan diulang lagi ya. Mama panik banget tadi."

"Iya, mama cantik"

"Mama tadi ngiranya kamu amnesia loh. Tapi mama seneng, sekarang kamu orangnya ga terlalu cuek kaya dulu."

"Masa sih Kesya dulu cuek, sekarang udah ga lagi deh ma, janji." Kesya lalu mengangkat jarinya membentuk huruf V.

"Iya udah udah, sekarang kamu makan dulu ya!"

"Tapi suapin ya ma!"

"Iya deh, yang sekarang mulai manja"

"Hehe, iya dong ma!" Kesya lalu memeluk sang mama. Baru kali ini dia bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang tulus. Walaupun orang yang dipeluk nya kini bukan orang tua kandung nya.

"Kesya kepala kamu udah ga sakit kan, sayang? " wanita itu lalu mengelus elus rambut hitam Kesya dengan sangat lembut.

"Alhamdulillah, udah agak mendingan mah!" ujar Kesya sambil memberi senyum manis pada mamanya.

"Gitu dong, kalau kamu senyum kan manis dan cantik"

"Mama bisa aja deh" Kesya lalu memegang pipi nya yang mulai memerah, karena malu. Ternyata pipinya chubby dan mulus, Kesya jadi gemes sendiri.

Gue jadi gasabar mau lihat wajah baru gue, cantik dan imut ga ya? Semoga aja deh. Batin Kesya.

Tok.. tok.. tok

"Assalamualaikum!"

Kesya dan mamanya langsung menengok kearah sumber suara tadi, "Waalaikumsalam" ucap keduanya.

"Kesya, lo udah sadar?" tanya seseorang dari ambang pintu.




Gaje ya cerita nya? baru belajar nih😿
Makasih buat yang udah meluangkan waktunya untuk baca, vote, dan komen

Transmigrasi Kesya [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang