Di suatu ruangan, terlihat seorang gadis tengah nyenyak dengan tidurnya. Ia tidak menyadari bahwa hari semakin siang.
6:30
Tok tok tok...
Pintu diketuk dari luar oleh seseorang, sepertinya orang itu sudah kesal, karena dari tadi tidak ada jawaban dari gadis ini.
"KESYA, TANGAN MAMA DARI TADI PEGEL NGETOK PINTU KAMAR KAMU. BANGUN UDAH SIANG, MAU SEKOLAH APA ENGGA?" teriakan mama Rachel dari luar, hingga akhirnya Kesya pun terbangun.
Kesya menggeliat dan mulai mengerjapkan matanya.
"Iya mah bentar, Kesya bangun nih." ucapnya dengan suara serak.
"Cepetan, nanti telat loh. Mama turun dulu, kalau nanti kamu turun, harus udah siap ya.
"Ck, iyaa mama cantik" jawabnya dari dalam kamar, tanpa membuka pintunya sama sekali.
"Sial, udah jam 6:40 aja nih, gue harus cepet cepet. Mandi 5 menit aja, udah cukup buat gue. Ga mandi aja gue juga udah cakep, ea." gumamnya.
***
Di meja makan
"Kefan mana mah?" tanyanya.
"Udah berangkat dari tadi, ada urusan katanya."
"Kebiasaan tu bocah!, ya udah Kesya berangkat juga ya mah." ucap Kesya sambil menenteng bekal, untuk dimakan dikelas karena belum sempat sarapan.
"Iya hati hati sayang, beneran ga sarapan dulu?" ujar Rachel sambel mengelus kepala anaknya.
"Engga ma, ini udah hampir telat. Ya udah mah, Assalamu'alaikum!" Kesya lalu menyalimi tangan Rachel dan mencium punggung tangannya.
"Iya, Waalaikumsalam. Jangan ngebut ngebut nyetir mobilnya."
Kesya lalu menuju garasi dan mulai mengendarai mobilnya ke luar dari gerbang rumah, perlahan mobil Kesya sudah tak terlihat.
Dalam perjalanan ke sekolah, tak lupa Kesya selalu memutar musik kesukaannya di dalam mobil. Agar tidak bosan katanya.
"Gue sih santai aja, dihukum ya gapapa. Yang penting gue selamat, sampai tujuan." ujarnya sambil melanjutkan bersenandung kecil.
***
Mobil Kesya mulai memasuki area sekolahan, untung masih ada sisa waktu 5 menit. Jadi ia tidak terlambat.
"Untung masih ada waktu, walau gue santai sih tadi."
Kesya lalu memasuki kelasnya untuk meletakkan tas, sebelum ia ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
Setelah 1 jam melaksanakan upacara bendera, Kesya lalu menuju kelas. Ia sudah menahan lapar dari tadi, karena belum sempat sarapan.
Rencananya ia akan memakan bekal yang tadi dibawa dari rumah. Tapi sepertinya itu tidak kesampaian, karena pergelangan tangan Kesya sudah ditarik oleh Zanu.
"Ke kantin yuk Sya!" ajak Zanu, disamping Zanu juga sudah ada Kefan, Rafi, dan juga Diky.
"Ga, gue udah bawa bekel tadi. Bentar lagi juga pelajaran dimulai." jawabnya lembut.
"Aelah, sekarang kan guru² pada pergi kondangan ke tempat Bu Ida. Jadi hari ini jamkos." bukan Zanu yang menjawab, melainkan Kefan.
"Iya Kes, tenang aja. Kalau sama kita aman deh!" sahut Rafi.
"Jangan panggil gue Kes, tapi 'Sya' titik!"
"Iya iya, 'Sya'. Puas nona?" ucap Rafi sambil memutar bola mata, malas.
"Yaudah, gue ngikut aja. Tapi kalau kita dihukum, kalian yang tanggung."
"Iya iya, gitu dong dari tadi." ucap mereka ber empat.
Mereka lalu menuju ke kantin, dan disambut teriakan dari manusia² yang berada didalamnya.
"Ya ampun mereka ganteng ganteng banget"
"Kesya juga cantik"
"Ya kali ganteng kaya mereka"
"Beruntung banget ya Kesya, punya abang yang ganteng ga ketulungan"
"Hoo tuh, temen temen nya juga ganteng"
"Ih Kesya caper deh!"
"Jadi iri gue sama dia, padahal kan cantikan juga gue!"
"Ngaca mba!"
***
Mereka sudah selesai dengan makannya, dan sekarang tujuan mereka adalah ke kelas masing-masing.
Kesya tidak sekelas dengan Kefan dan temannya. Mereka berada di kelas XI IPA 2, sedangkan Kesya berada di kelas XI IPA 1.
Saat ini, Kesya tengah berjalan di koridor, Kesya dan Kefan tidak kembali ke kelas bersama, karena Kefan dan Zanu sedang ada urusan mendadak. Jadi, sekarang Kesya hanya sendiri.
Kesya berjalan sambil memainkan hp nya, karena sedang fokus memainkan hp, ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf, g-gue ga sengaja" ucap Kesya, ia hanya menunduk, tanpa menatap wajah orang yang ditabrak nya.
"Cih, dasar caper!" sinisnya.
Karena merasa tidak dihargai, Kesya pun lalu menaikan wajahnya nya untuk menatap siapa orang itu.
"Gue udah minta maaf baik² ya, seenggaknya lo hargain gue!" bentak Kesya, ia sudah tidak sabar.
"Lo berani bentak gue?, kita putus sekarang juga." ujar cowok itu.
Deg.
Kesya baru sadar jika orang yang ditabrak nya saat ini, adalah pacar Kesya yang dulu (asli).
Walaupun cowok ini tidak tulus mencintai Kesya yang dulu, tapi bodohnya Kesya yang dulu malah mengejar cowok tidak tahu diri ini.Ganteng sih, tapi sayang. Dia nyebelin, dan juga bukan tipe Kesya yang sekarang.
"Oke kita putus, gue juga udah capek sama sikap lo!" jawab Kesya ketus, lalu pergi meninggalkan cowok itu sendiri.
Cowok itu diam mematung, biasanya cewek itu suka mengejarnya, dan memohon mohon saat si cowok meminta putus. Tapi sekarang, cewek itu seperti tak lagi perduli.
"Dia berubah?" gumam cowok itu.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh.
"Ini baru adik gue!" ucap Kefan, sombong.
Makasih banyak, karena mau baca cerita absurd ku ini😁❤
Jika ada kesalahan dalam penulisan, baik itu typo maupun kesalahan kata, mohon dimaafkan ya. Aku baru belajar juga, hehe...
Vote+komen yu guys🙊
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Kesya [on going]
Novela JuvenilCerita ringan konflik Skip kalo gasuka Blurb: Kesya Aryanindita si gadis menjengkelkan ini tak pernah menyangka, bahwa dirinya mengalami perpindahan jiwa. Ia terbangun di raga Arabella Nakesya Aldebaran, setelah diseruduk oleh sapi yang sedang meng...