IMPERIUM 2 [ TERBIT ]

Chapter 14 : Starry night

.

.

.

Usai kegiatan jamuan malam itu, Sunoo nampak sangat kesal akibat ulah putranya yang tidak bisa hadi di malam ini.

"Yang aku permasalah kan disini adalah Jay pergi tanpa mengatakan apapun kepada ku dan aku juga yakin anak itu pasti membawa Jungwon pergi ntah kemana." kesalnya.

"Kau tidak perlu semarah itu Sun, jadwal untuk jamuan makan itu masih ada dua lagi." jawab Sunghoon.

"Argh! Tidak ada yang faham dengan maksud ku."

Merasa sangat kesal, Sunoo pergi begitu saja tanpa menoleh sedikit pun kearah suaminya sedangkan Sunghoon sendiri hanya menghela nafas nya berat dan kembali menatap Karina putrinya.

Sunghoon beranjak dari duduknya dan kembali memeluk tubuh ramping Putrinya, Karina kembali merasa nyaman saat sang ayah mulai mendekap tubuhnya dengan sangat erat.

'rasanya seperti aku sedang memeluk jungwon.' batin Karina.

"Jeno mengatakan sesuatu kepada ayah bahwa cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya, Karina ayah harap sebelum kau menikah nanti ayah bisa menjadi cinta pertamamu."

"Maafkan ayah karna terlalu kasar padamu, sungguh ayah tidak bisa menahan mantra itu nak." jelas Sunghoon.

Mendengar hal itu Karina sedikit melepaskan pelukan ayahnya dan menatap dalam kearah bola mata biru yang sama persis dengan miliknya.

Karina mengusap pelan rahang tegas ayahnya, Sunghoon tersenyum.

"Ayah akan selalu menjadi cinta pertama ku, ayah tidak perlu meminta maaf, aku senang sekali bisa menghabiskan banyak waktu dengan mu," Karina menghela nafas "walau nenek akan datang sekalipun kau masih tetap menjadi cinta pertama ku ayah, tidak bisa dipungkiri bahwa saat kau menghabisi seluruh omega itu kau membawa ku dalam dekapan hangat mu." ucap Karina.

"Tapi nak, bahkan ayah hampir membunuh mu saat itu."

Karina menggeleng ribut kala Sunghoon semakin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan putrinya.

"Aku tau tapi aku juga sadar bahwa saat itu ayah sedang berada di dalam kontrol sihir hitam milik nenek."

Sunghoon kembali mendekap tubuh putrinya, ia menyalurkan banyak kehangatan padanya. Sungguh demi apapun Sunghoon tidak ada niatan sedikitpun untuk mennyakiti putri kesayangannya.