🧊ꌚꏂꀷꀤꈤꁅꀤꈤ ꏂꌚ🌻
|_______☀︎︎_______|
|_____☀︎︎_____|
|___☀︎︎___|
|_☀︎︎_|
❦︎
❤︎Helaan napas kembali terdengar, sudah terhitung lima menit Seonghwa duduk di depan cermin, memperhatikan garis hitam kontras di bawah matanya. Semalam, Seonghwa tidak bisa tidur dengan nyenyak, perkataan Yunho tempo hari membuat Seonghwa terus kepikiran.
"Seonghwa, kamu mencintai Hongjoong, bukan? Terlihat sangat jelas dari caramu menatapnya."
⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
Ma-masa sih? (›/////‹)
Sebelah tangan Seonghwa terangkat, memegangi pipinya yang menghangat, semburat merah jelas sekali terlihat. Apa benar ia mencintai Hongjoong? Pertanyaan itu terus berputar, memenuhi kepala, membuatnya sedikit pusing.
Detak jantungnya tiba-tiba berdebar setiap mengingat ucapan Yunho, dan pipinya selalu berubah warna jika ia membayangkan wajah tampan Hongjoong. Seonghwa tidak mengerti, ia bingung dengan perasaannya sendiri.
Sebelumnya, Seonghwa sama sekali tidak berpikir sampai ke sana, ia merasa semua perasaannya tercurahkan secara wajar, sebagai teman, bukankah semua perhatiannya tidak berlebihan?
"Ahahaha kamu polos sekali Seonghwa, perhatianmu pada Hongjoong, dan perhatian Hongjoong kepadamu, itu tidak bisa lagi dikatakan hanya sekedar teman."
Tapi ...
Seonghwa menggeleng pelan, ia memegangi dadanya, detak jantungnya masih berdegup cepat. Apa benar, perasaan ini dinamakan cinta?
Sekali lagi Seonghwa menarik napas panjang dan menggeleng kuat, dengan gerakan cepat ia memakaikan eye serum mask di area bawah matanya, berharap mata pandanya hilang sebelum ia berangkat ke sekolah.
_Seonghwa, sarapan!_
Tersentak kaget, Seonghwa hampir terjatuh dari kursi yang ia duduki. "I-iya kak!" balasnya, memakai seragam sekolah dengan cepat dan bergegas keluar kamar.
🧊
"Mataku perih (๑•́ ᎔ ก̀)" rengeknya lagi. Sepanjang perjalanan dari halte bus menuju gerbang sekolah, Seonghwa tak henti-hentinya mengeluh. Matanya memerah, dan perih saat tertiup angin. Kurang tidur benar-benar tidak bagus untuk kesehatan, terutama matanya.
"Pagi,"
Seonghwa menoleh, pipinya bersemu samar, senyum Hongjoong berada di urutan nomor satu dalam list favoritnya. "Pagi juga (〃^∇^)" balasnya.
"Seonghwa,"
"Iya (੭ ᐕ))?" Seonghwa menghentikan langkahnya karena Hongjoongpun berhenti jalan. Berdiri berhadapan, Seonghwa memasang ekspresi bingung, Hongjoong hanya diam sambil menatap wajahnya.
A-apa ada yang salah? (ര///ര ∗)?
Tangan Hongjoong terangkat, menyentuh pelan area bawah mata Seonghwa. "Kamu tidak apa-apa? Matamu merah, apakah perih?" tanyanya khawatir.
Seonghwa terkekeh pelan, sebelah tangannya terangkat, memegang jemari Hongjoong yang masih menempel di area wajahnya. "Aku baik-baik saja, Hongjoong (๑ˆヮˆ)" pegangan tangan perlahan turun, tangan Hongjoong kini Seonghwa genggam, "hanya kurang tidur, jangan khawatir(〃^▽^〃)"
"Memikirkan sesuatu?" tanya Hongjoong lagi, dengan nada khawatir yang sama. Sebelah tangan yang bebas Hongjoong gunakan untuk merapikan surai Seonghwa.
(///∇///)
Seonghwa mengangguk pelan.
Sadar mereka masih diluar gerbang, Hongjoong kembali berjalan, tautannya dengan jemari Seonghwa belum terlepas. "Memikirkan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Sedingin Es? . JoongHwa
Fanfic[SUDAH TERBIT] Cuma cerita picisan drama remaja😌 tentang Seonghwa yang berusaha mengajak Hongjoong untuk berteman. Iya,, pasaran 😌 InsyaAllah ringan kek kapas. "Hai Hongjoong, namaku Seonghwa!" - sh " ... " - hj "Hongjoong! Kamu sudah mengerjakan...