🧊ꌚꏂꀷꀤꈤꁅꀤꈤ ꏂꌚ🌻
|_______☀︎︎_______|
|_____☀︎︎_____|
|___☀︎︎___|
|_☀︎︎_|
❦︎
❤︎Seonghwa berjalan memasuki perpustakaan dengan lesu, entah kenapa ia malas sekali ada di sekolah.
Hari ini semua gosip itu mulai mereda, banyak yang tidak percaya tetapi jauh lebih banyak yang percaya bahwa Hongjoong dan Soojin memang menjalin hubungan.
Apalagi sahabat dan teman dekat Soojin sudah mengiyakan fakta tersebut, namun walaupun begitu entah kenapa Seonghwa berharap kalau semua itu hanyalah gosip belaka dan tidak benar.
Tetapi sekali lagi, Seonghwa terlalu pengecut untuk bertanya langsung pada Hongjoong. Seonghwa bahkan tidak tahu apakah Hongjoong tahu mengenai gosip ini atau tidak karena Hongjoong selalu ada di kelas dan di tempat sepi yang tenang.
Seonghwa saja tahu ada gosip panas seperti ini karena kegiatan OSIS, jika saja guru tidak menunjuknya, mungkin Seonghwa juga tidak akan tahu.
Entah Seonghwa harus bersyukur atau tidak karena menerima permintaan guru untuk membantu OSIS. Perasaannya campur aduk, ia tidak mau jauh dari Hongjoong tetapi Seonghwa juga tidak bisa berbuat apapun.
Jika semua gosip itu ternyata benar, bukankah ia sama seperti pihak ketiga yang berusaha merusak hubungan mereka? Seonghwa tidak mau di cap seperti itu. Jadi Seonghwa memutuskan untuk menjaga jarak dengan Hongjoong.
Seonghwa kembali menghela napasnya, ia kembali menutup buku tebal yang ada di depannya, Seonghwa sama sekali tidak fokus belajar, ia kemudian beranjak untuk mengembalikan buku pada rak dan pergi dari perpustakaan setelahnya.
Mungkin Seonghwa akan kembali ke kelas saja, tetapi saat di persimpangan Seonghwa menghentikan langkahnya. Wali kelas Seonghwa meminta tolong padanya.
Seonghwa membawa ¾ buku paket yang tadi wali kelasnya bawa.
"Maaf ya Seonghwa, bapak merepotkanmu, tetapi tangan Bapak sedang terkilir," ujar Jung Ssaem memecah keheningan, ia tidak enak hati karena lagi-lagi membuat muridnya kerepotan.
Sedangkan Seonghwa langsung menggeleng cepat dan sedikit tersenyum. "Tidak apa-apa, Pak. Seonghwa senang bisa membantu."
Seonghwa kembali menatap ke depan, Seonghwa dengar Soojin itu kelas XII E sedangkan tujuan Seonghwa dan Jung Ssaem adalah kelas XII D, itu berarti Seonghwa harus melewati kelas Soojin.
Tetapi saat melewati kelas itu, hanya ada beberapa siswa yang sedang tidur dan ada satu siswi yang tengah membaca buku. Seonghwa tidak tahu itu Soojin atau bukan.
🧊
Seonghwa kembali melewati koridor kelas XII E setelah selesai membantu Jung Ssaem. Seonghwa sedikit memijat bahunya yang pegal, buku paket yang ia bawa cukup tebal dan berat.
"Soojin, apa benar kamu bertemu Hongjoong di koridor perpustakaan?"
Seonghwa menghentikan langkahnya, ia refleks menoleh ke arah taman di depan kelas XII E.
Dan Seonghwa akhirnya tahu rupa siswi yang selama ini digosipkan dengan Hongjoong. Soojin tersenyum sangat manis sebelum menjawab pertanyaan temannya, membuat hati Seonghwa berdenyut sakit, Soojin sangat cantik, pantas Hongjoong sampai jatuh hati padanya.
"Iya. Hongjoong memberiku hadiah, astaga dia manis sekali," jawab Soojin sambil menangkup pipinya yang memerah. "Hongjoong bilang ia membeli hadiah itu kemarin," sambungnya.
Seonghwa mengepalkan tangannya erat, teringat chatnya dengan Hongjoong kemarin setelah sepulang sekolah.
Jadi hadiah itu untuk Soojin?
Seonghwa tau ia bukan siapa-siapanya Hongjoong, tetapi entah kenapa Seonghwa merasa Hongjoong jahat sekali. Entah kenapa hatinya begitu sakit.
Seonghwa segera berlari dari sana, ia berlari sangat cepat menuju kelasnya. Dan sesampainya di kelas, Seonghwa langsung mengambil tasnya dan kembali pergi tanpa mengindahkan panggilan Hongjoong.
Seonghwa ingin pulang, entah kenapa ia ingin menangis sepuasnya di kamar.
🧊
@kembali ke Soojin
"Dia udah pergi," lapor Yuki. Yuki adalah teman Soojin yang tadi duduk di kelas sambil membaca buku, walau sebenarnya buku itu tidak benar-benar dibaca. Ia terkejut saat melihat Seonghwa lewat di depan kelas, dan segera menghubungi Soojin.
"Bagus deh," respon Soojin.
Mereka semua yang berjumlah empat orang kini tertawa terbahak-bahak.
"Habis ini gue yakin si Seonghwa bakal menjauh dari Hongjoong," ujar Minnie.
"Haruslah, kalau Seonghwa belum nyerah juga kita sebarin gosip yang lebih hot." Soojin kembali tertawa puas, ia melepas dua kancing seragamnya dan mengeluarkan bajunya. Ia tadi berdandan rapi hanya agar terlihat seperti siswi teladan di mata Seonghwa.
"Eh tapi apa tidak apa-apa? Kalau Hongjoong dengar gosip ini gimana?" celetuk Soyeon tiba-tiba.
Soojin mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah. "Itu gak mungkin, Hongjoong hanya berdiam diri aja di kelas, dan aku juga udah minta yang lain untuk tidak bergosip di dekat Hongjoong, tenang semuanya aman."
"Kalau Seonghwa bilang sama Hongjoong?"
"Itu gak mungkin, aku yakin Seonghwa terlalu pengecut untuk bertanya pada Hongjoong," jawab Soojin kelewat yakin.
"Ratu kejam kita telah kembali,"
Soojin tertawa bangga mendengarnya. "Semuanya berjalan sesuai rencana. Banyak yang percaya kalau aku dan Hongjoong pacaran. Kita hanya perlu pertahanin ini sampai lulus nanti, yaa akan beruntung kalau aku bisa sekalian mendekati Hongjoong setelah Seonghwa menjauh."
"Tapi ada yang mengganjal nih, kalau semisal ternyata Seonghwa berani bertanya sama Hongjoong dan tahu kalau ini cuma bohongan trus mereka jadian. Gimana?" tanya Minnie.
"Ya gampang, kalau mereka makin deket, Seonghwa bakal di cap pelakor. Dan aku hanya akan mendapat simpati. Apapun yang akan terjadi, hanya Seonghwa yang akan rugi hahahahahha-
-tapi aku yakin sih Seonghwa gak bakal berani ngomong dan Hongjoong juga gak akan pernah tahu gosip ini. Dan walau aku tidak benar-benar berpacaran dengan Hongjoong, saat lulus nanti aku akan tetap dikenal sebagai pacar Hongjoong."
"Gila ya kamu emang pinter banget."
"Oh jelas dong."
🧊
@sementara itu
-kelas Hongjoong-Hongjoong menatap punggung Seonghwa yang semakin menjauh dari ambang pintu. Ia tidak yakin, tetapi rasanya tadi ia melihat air mata jatuh dari manik Seonghwa.
Hongjoong tidak mengerti, apa yang sebenarnya sudah terjadi? Sejak membantu OSIS Seonghwa jadi sedikit aneh, dan menjaga jarak dengannya.
Seonghwa terlihat lebih murung dan suka melamun, apa ada masalah dengan Kak Suzy?
Hongjoong menggeleng pelan, jika Seonghwa bertengkar dengan Kak Suzy, Kak Nana pasti tahu. Sumber masalahnya pasti bermula saat Seonghwa membantu OSIS beberapa hari yang lalu.
Hongjoong kemudian menghampiri San yang seperti tengah berusaha menghubungi seseorang, mungkin San berusaha menghubungi Seonghwa.
"San," panggil Hongjoong. "Apa ada sesuatu yang terjadi saat Seonghwa membantu OSIS? Seonghwa selalu terlihat sedih sejak saat itu."
San terdiam selama beberapa saat, sebelum balik melontarkan pertanyaan. Dan jawaban Hongjoong membuat seisi kelas terdiam tidak percaya.
Tbc
Authan : //tersenyum misterius// ( 'ิิ∇'ิ) huehuehuehue ( ͡° ∇͡°)
Maaf maren gak update,, bukan lupa, cuma belum ngedraft ngehe, sekarang aja ngebut,, nguueengg
┬┴┬┴┤\(•-•)├┬┴┬┴
┬┴┬┴┤ \(•-•├┬┴┬┴
┬┴┬┴┤ \(•-├┬┴┬┴
┬┴┬┴┤ \(•├┬┴┬┴
┬┴┬┴┤ \(├┬┴┬┴
┬┴┬┴┤ \├┬┴┬┴
┬┴┬┴| babay├┬┴┬┴
Kamis, 7 okt 2021
Authan-♥︎
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Sedingin Es? . JoongHwa
Fiksi Penggemar[SUDAH TERBIT] Cuma cerita picisan drama remaja😌 tentang Seonghwa yang berusaha mengajak Hongjoong untuk berteman. Iya,, pasaran 😌 InsyaAllah ringan kek kapas. "Hai Hongjoong, namaku Seonghwa!" - sh " ... " - hj "Hongjoong! Kamu sudah mengerjakan...