Part 29 |•

6.9K 749 4
                                    

BUGH

BUGH

BUGH

Pukulan demi pukulan Zegran terima saat ia memberitahu keluarga Asya tentang apa yang gadis itu lakukan.

Bahkan, Rajendra sempat pingsan. Entah karna tidak makan atau terkejut mendengar apa yang dilakukan anaknya.

"Gue juga gak mau seperti ini." ujar Zegran, yang tersungkur akibat pukulan bertubi-tubi yang Zy berikan.

Zy menatap bengis ke arah Zegran. Bahkan, ia yang habis habisan memukuli pria itu. "Lo gak bisa di percaya!" ujar Zy.

"Berhenti, Zy. Lo bunuh dia juga gak akan ngembaliin Asya! kita harus mikir sekarang!" ujar Xavier, menarik adiknya saat baru saja ingin menghajar wajah Zegran.

Xuan mengulurkan tangannya guna untuk membantu Zegran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xuan mengulurkan tangannya guna untuk membantu Zegran. "Makasih." ujar Zegran tulus.

Sedangkan Rafael masih berada di kamar Ayahnya bersama dengan dokter. "Bagaimana keadaan Ayah saya?" tanya Rafael.

"Beliau hanya pingsan, ia mengalami syok, juga karna tubuhnya kurang asupan. Bagaimanapun, di usianya yang seperti ini, memang ia sudah tak bisa terlalu stres." jelas sang dokter.

Rafael menatap Rajendra yang di infus. Kemarin pun ia tak makan. Dan sekarang, ia pingsan saat mendengar kabar dari Asya.

"Kalau begitu, saya permisi dulu." pamit sang dokter.

Rafael mengangguk lalu mengantar sampai keluar kamar. Setelah dokter itu pergi, Rafael kembali masuk ke kamar.

Menatap wajah yang terlihat sedikit keriput di bagian tertentu.

Sesekali, Rafael menghela nafas. Asya dan Rajendra adalah dua manusia yang sangat sulit untuk di beri pengertian saat seperti ini. Kelakukan mereka berdua hanya akan memperburuk kondisi masing-masing.

"Ayah, Ayah harus pergi dari negara ini untuk sementara waktu. Jika tidak, Rafael dan yang lainnya akan sulit membantu Asya karna Ayah yang keras kepala."

"Dan, tenaga Ayah sudah tidak seperti dulu lagi. Mohon di mengerti, ya?" lanjutnya.

Akhirnya, Rafael berdiri dan mengambil ponsel guna menelfon suruhannya agar membawa Ayahnya jauh dari negara ini.

Bagaimanapun, jika ingin menyelamatkan Asya, maka Ayahnya harus menjauh supaya tidak ada korban lagi.

Ayahnya adalah Asya, yang akan bertindak semau mereka tanpa memikirkan apa akibat dari perbuatannya itu.

CHANGE SOUL [TERBIT E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang