PEMBERITAHUAN
METANOIA AKAN TERBIT TANGGAL 14 JULI 2023 YAITU BESOK DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHINGBUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA/SESUDAH☁️
1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE ☁️
Tap tap tap
Suara derap langkah kaki seseorang turun dari lantai atas menuju lantai bawah, "Pagi den Sky," sapa bi Yani.
Sky mengabaikan sapaan itu karena menurutnya sama sekali tidak penting. Cowok itu melangkah menuju ruang makan dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan sang adik.
"Mau sarapan apa den? Biar bibi ambil in," tanya bi Yani.
Baru saja ingin menjawab namun sudah di dahului oleh Laura, "Biar dia ambil sendiri, bi Yani sarapan aja gak apa-apa," ucap Laura.
"Baik nyonya kalau gitu saya pamit ke belakang dulu."
Suasana kembali hening hanya ada suara dentingan sendok dan piring saja. Sky dari tadi belum mengambil sarapannya, menghela nafas kasar lalu beranjak berdiri dari duduknya saat hendak melangkah pergi suara dari Abi mengurungkan niatnya.
"Kenapa enggak jadi sarapan?" tanya Abi.
"Cia bawain aku bekal," setelah merasa jawabannya sudah benar, tidak butuh balasan dari Abi Sky pun melanjutkan langkahnya.
Melihat kepergian sang Kakak membuat Sherin membanting sendok nya ke piring.
"Sherin," tegur Abi.
"Aku berangkat juga," pamit Sherin, mencium tangan kedua orang tuanya lalu berjalan cepat menyusul Sky walau gadis itu tau jika Kakaknya sudah berangkat.
Setibanya di sekolah Sky langsung turun dari dalam mobil dan melangkah memasuki halaman sekolah. Langkah cowok itu bukan menuju kelasnya namun pergi ke kelas seseorang siapa lagi kalau bukan Cia, tapi seorang keberuntungan sedang berpihak padanya ia malah berpapasan di koridor dengan gadis itu.
Sky mencekal tangan Cia, menghentikan langkah gadis itu, "Mana bekal gue?" bisik Sky.
Tanpa berkata apa-apa Cia mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas nya lalu memberikan kotak itu pada Sky, "Ini kak, maaf kalau makanannya gak sesuai sama kamu," ucap Cia.
Sky menerima kotak bekal itu membuat Cia tersenyum senang, "Kak Sky gak harus dibuang—" perkataan Cia terpotong saat tanpa perasaan Sky menjatuhkan kotak bekal pemberian darinya, hingga membuat para murid yang ada di koridor menghentikan langkah mereka guna melihat pertunjukan yang akan ditampilkan oleh si singa penguasa SMA DEWANGGA ini.
Melihat isi dari kotak bekal itu berserakan di lantai, Cia meringis. Itu jatah sarapannya, dirinya rela tidak sarapan sebab cowok itu yang menyuruh untuk membawakannya bekal namun mengapa di buang.
"Kalau kamu gak mau makan itu, bisa kamu kasih ke yang lain enggak perlu dibuang," ucap Cia memarahi tindakan Sky barusan.
"Gue gak level sama makanan lo," balas Sky tanpa rasa bersalah.
"Gak level? Lalu kemarin kenapa kamu suruh aku untuk bawa in kamu bekal? Apa hanya ingin mempermalukan aku seperti saat ini?" tanya Cia bertubi-tubi.
"Tanpa gue jawab, lo udah tau jawabannya," balas Sky.
"Diluar sana banyak yang ingin makan tapi mereka gak ada uang untuk membeli makanan, tapi sekarang tanpa rasa bersalah kamu buang-buang makanan gitu aja," kata Cia dengan rasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA (TERBIT)
Novela Juvenil[SELESAI] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Mati, dia mati itu impian gue. Cewek pembawa sial kayak dia hanya akan menghambat masa depan gue, dia terlalu rendah untuk gue, ingat itu." *** "Kak Catur." "Berapa kali gue bilang sama lo? JANGAN PANGGIL...