[SELESAI] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA
"Mati, dia mati itu impian gue. Cewek pembawa sial kayak dia hanya akan menghambat masa depan gue, dia terlalu rendah untuk gue, ingat itu."
***
"Kak Catur."
"Berapa kali gue bilang sama lo? JANGAN PANGGIL...
BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA/SESUDAH☁️
1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE ☁️
Yang silent readers ada masalah apa sih bestie hm? Gemes deh skskksns
SHARE CERITA INI YUK KE SOSMED KALIAN JANGAN LUPA TAG AKU YA ❤️🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sky bareng anak baru yang kemarin?" tanya Abimana tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat. Sky sahabatnya itu datang bersama seorang gadis alias murid baru yang kemarin, yang membuatnya geleng-geleng adalah betapa intimnya kedekatan mereka. Gadis yang belum Abimana ketahui siapa itu memeluk pinggang Sky dengan erat seolah mereka memiliki hubungan yang sudah lama.
"Dia Clarin, perempuan yang sempat kita kira tunangan Sky," jawab Raka.
Abimana menoleh terkejut dengan respon Raka, bagaimana sahabatnya yang satu ini tahu sedangkan setahunya ia beserta Raka dan Brama hanya tau Clarin sebatas nama saja. Gadis itu sempat menjadi topik pembicaraan Sky dulu, dulu saat sebelum tahun ajaran baru dan datanglah Cia di kehidupan mereka.
"Lo tau dari mana?" tanya Abimana lagi, sedangkan Brama hanya memperhatikan saja padahan pikiran dan hatinya sedang berkecamuk memikirkan apakah Cia sudah berangkat atau masih menunggu kedatangan Sky.
Raka tersenyum tipis, "Lo lupa? Orang gue banyak, tinggal gue perintah dan ya gue tau informasi yang seharusnya gak perlu gue tau," jawaban Taka lagi dan lagi membuat Abimana speechless.
"Apa? Apa yang lo tau sedangkan gue dan Abimana gak?" akhirnya Brama mengeluarkan suara.
"Nanti. Nanti kalian akan tau," sungguh jawaban yang tidak memuaskan sama sekali.
"Hai," sapa gadis yang mereka ketahui bernama Clarin.
Mereka bertiga hanya membalas dengan senyuman saja namun sangat jelas di wajah Brama jika cowok itu tidak menyukai kedatangan Clarin.
