BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA/SESUDAH☁️
1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE ☁️
Yang silent readers ada masalah apa sih bestie hm? Gemes deh skskksns
SHARE CERITA INI YUK KE SOSMED KALIAN JANGAN LUPA TAG AKU YA ❤️🤗
Maaf kalau part ini pendek, kesehatan aku lagi kurang baik. Kalian jaga kesehatan ya☁️
Setelah berdebat dan menguras emosi akhirnya hari ini Cia resmi berhenti bekerja di cafe milik keluarga Brama, sesungguhnya ini bukan keinginannya namun semua ini penuh atas paksaan dan ancaman dari Sky. Jika dirinya tidak mengikuti kemauan cowok itu, kedua orangtuanya bisa dipastikan tidak mendapatkan uang lagi dan dirinya tentu saja akan menjadi pelampiasan Rama dan Risa sehari-hari.
Cia hanya ingin hidup tenang walau sebentar, "Kak Sky yakin mau makan di resto mahal gini?" tanya Cia. Ini pertanyaan yang kesenian kalinya Cia lontarkan pada Sky hingga helaan nafas kesat terdengar dari cowok itu.
"Yakin Cia, bahkan beli resto ini sekarang juga gue bisa," balas Sky.
Cia sampai bingung ingin memesan makanan apa karena ini pertama kalinya dia makan di resto mewah, biasanya makan di pinggir jalan atau dengan mie instan sudah sangat istimewa bagi Cia. Sampai pada akhirnya karena bingung gadis itu menyerahkan semua pesanan kepada Sky, biar cowok itu yang memesan semua.
Dan makanan pun datang, ada banyak makanan namun tidak Cia ketahui namanya apa yang dirinya tahu hanya satu yakni nasi goreng.
Cia memilih nasi goreng sebagai makanannya, sedangkan Sky memilih memakan spageti carbonara. Saat ingin menyuapkan nasi goreng ke mulutnya tiba-tiba ada tangan yang menghentikan pergerakannya.
Cia menoleh kesamping untuk melihat siapa sedangkan Sky mengeraskan rahangnya, dirinya tidak suka apa yang menjadi miliknya disentuh orang lain.
"Kak Reinhart," gumam Cia.
Reinhart melemparkan senyum manis kepada Cia, lalu mengambil piring makanan milik Cia dan menukarnya dengan makanan baru yang sama.
"Mencoba membunuh diri dengan memakan seafood?" tanya Reinhart.
Cia menegang sungguh gadis itu tidak tahu bahwa nasi goreng yang dipesan Sky ada seafoodnya, detik selanjutnya Cia tersentak kaget akibat dari gebrakan meja yang di lakukan Sky, tidak dengan Reinhart yang tampak tenang dengan posisi yang sama yakni berdiri di samping Cia.
"Menjauh dari milik gue," desis Sky.
"Kamu kekasihnya? Bukan kah harusnya kamu tahu bahwa dia alergi seafood," Reinhart tersenyum remeh.
Sky mengepalkan kedua tangannya, "Pergi dari sini sebelum lo habis di tangan gue," ucap Sky tajam.
"Tenang, tidak perlu emosi. Cia saya pamit pulang ya," pamit Reinhart. Cia tidak merespons dirinya takut jika Sky akan tambah marah.
Sky memandang tajam kepergian Reinhart, lalu kembali menatap tajam gadisnya.
"Lo main di belakang gue?" tanya Sky.
Sontak Cia langsung menggelang kan kepalanya, "Enggak kak, percaya sama aku kalau aku dan Kak Reinhart hanya sebatas kakak adik kelas. Aku juga kaget kenapa dia tau-"
Sky berjalan mendekati Cia dan mencekal lengan gadis itu dengan kuat. Cia yakin ada bekas telapak tangan Sky nantinya.
"Kenapa dia tau lo alergi seafood sedangkan gue enggak? Lo mau mempermalukan gue? IYA!" bentak Sky di akhir kalimat.
"Enggak kak a-aku aku benar-benar gak bermaksud seperti itu, aku gak tau kalau makanan yang kamu pesan salah satunya ada seafood,"
"Omong kosong Cia, gue udah mencoba baik sama lo jadi seharusnya jangan pancing amarah gue. Paham," Sky menghempaskan lengan Cia dengan kasar.
Cia menahan tangisnya, untuk kali ini saja dirinya tidak ingin menangis terlebih ini sedang di tempat keramaian apa lagi mereka sudah menjadi bahan tontonan sedari tadi.
"Pulang," desis Sky. Menggenggam tangan gadisnya berjalan keluar dari resto ini setelah menaruh beberapa lembar uang diatas meja.
"Kak a-aku aku benar-benar gak bermaksud seperti itu, aku gak tau kalau makanan yang kamu pesan salah satunya ada seafood."
"Omong kosong Cia, gue udah mencoba baik sama lo jadi seharusnya jangan pancing amarah gue. Paham," Sky menghempaskan lengan Cia dengan kasar.
Cia menahan tangisnya, untuk kali ini saja dirinya tidak ingin menangis terlebih ini sedang di tempat keramaian apa lagi mereka sudah menjadi bahan tontonan sedari tadi.
"Pulang," desis Sky. Menggenggam tangan gadisnya berjalan keluar dari resto ini setelah menaruh beberapa lembar uang diatas meja.
Cia melepaskan banner yang ada dipagar lalu membuka pagar ternyata sudah dikunci memakai rantai, tiba-tiba terlintas ide di kepala gadis itu yakni memanjat. Saat hendak menaikkan kaki ke besi pagar Sky segera menggendong Cia seperti karung beras.
"KAK SKY TURUNIN AKU, AKU MAU MASUK,"pecah sudah tangis gadis itu.
"Masuk," titah Sky menyuruh agar Cia kembali masuk ke dalam mobil.
"Enggak mau kak, aku mau masuk ke dalam rumah bukan mobil," tolak Cia.
Sky berdecak, "Apa lo gak baca tadi hah!? Rumah ini udah dijual," ucap Sky.
"Terus aku mau pulang kemana?" tanya Cia.
"Gak usah nangis bisa? Cepat masuk, nurut apa kata gue kali ini," ucap Sky.
Mobil milik Sky kembali membelah jalanan malam dengan ditemani suara tangisan Cia di dalam mobil.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan kebersamaan Sky dan Cia, tangan orang itu mengepal, menurunkan masker serta melepas topinya.
"Sebentar lagi, bersabarlah. Permainan ini akan segera berakhir sayang, semua orang sangat pintar memainkan peran," ucap orang itu dan berlalu pergi dari sana dengan motor miliknya.
☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️
Kalian bisa share cerita ini ke teman-teman kalian☁️
Enjoy ya jangan lupa VOTE dan KOMEN☁️
Kalian bisa follow sosial media. Aku yang lain nya juga kalau mau, ada spoiler next part juga.
Instagram: xyzriaaaa
Tiktok: _katasenjaaaFollow akun wattpad juga ya kalau mau terimakasih, luv u☁️
YANG UDAH VOTE TERUS SPAM KOMEN LOPE SEKEBON❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA (TERBIT)
Novela Juvenil[SELESAI] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Mati, dia mati itu impian gue. Cewek pembawa sial kayak dia hanya akan menghambat masa depan gue, dia terlalu rendah untuk gue, ingat itu." *** "Kak Catur." "Berapa kali gue bilang sama lo? JANGAN PANGGIL...