PEMBERITAHUAN
METANOIA AKAN TERBIT TANGGAL 14 JULI 2023 YAITU BESOK DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHING
BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA/SESUDAH☁️1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE ☁️
Hai semuanya aku update lagi nih, Semoga kalian suka part ini heheheh maaf kalau ada salah kata, aku terima kritik kalian kok ☁️
"Sky beban sahabat," gumam Abimana melihat sahabatnya yang satu itu kini sudah mabuk akibat meminum 4 gelas minuman alcohol, entah dirinya saja atau Raka juga ikut menyadari ke aneh an Sky. Sejak kapan seorang Veinsky Caturangga menyukai minuman seperti ini bahkan merokok pun cowok itu lakukan, entahlah mungkin hanya dirinya yang kurang mengetahui sisi lain sahabatnya itu.
"Heh Sky lo mabuk ya?" Raka menepuk nepuk pipi Sky agar tersadar walau Raka tau jika ini usaha yang sia-sia.
Sky tertawa sembari menunjuk-nunjuk dirinya sendiri, "Gue mabuk hahaha? Gue sadar," Sky tetap tertawa dan meracuni tidak jelas, tapi mata cowok itu mengeluarkan air mata.
"Sky are you okey?" tanya Raka kembali.
"Gue baik-baik aja, buktinya masih nafas."
Abimana berdecak, "Lo ngajak ngobrol orang mabuk sama aja ngobrol sama orang gila Rak."
Sky menunjuk mereka berdua, "Gue gak kenal kalian," Raka dan Abimana menoleh, menatap heran sahabatnya yang satu ini jika mabuk mengapa Sky seperti orang gila.
"Ngaco lo."
"Ngaco? Hahahaha gue gak kenal kalian lebih dari nama dan status sahabat, gue bukan Veinsky Caturangga, gue—"
Perkataan Sky tidak dianggap serius oleh mereka, mereka berdua menganggap ini omongan ngawur Sky terlebih cowok itu dalam keadaan tidak sadar.
"Dari lahir nama lo udah Veinsky Caturangga, mau ganti nama jadi apa lo? Dikeluarin dari kartu keluarga mampus," cecar Abimana.
"Gue gak perduli, gue bukan Catur bangsat, gue bukan boneka pengganti," racau Sky.
"Lama-lama disini nanti tambah gak jelas, bawa dia balik aja yuk, ikutan gila nanti kita Rak. Tapi Rak jangan ke rumah bisa habis kita, ke apart nya aja,"ajak Abimana.
Sedangkan ditempat lain tepatnya disalah satu kamar rumah sakit, Cia terbaring lemah dengan infus ditangannya. Saat Brama membawa Cia menuju UKS dapat cowok itu rasakan suhu tubuh gadis dalam gendongannya itu tinggi, maka dari itu ia lebih memilih membawa Cia ke rumah sakit setelah mendapat izin pulang lebih dulu dari sekolah. Gadis itu tidak mau dirawat inap namun Brama mengancam akan memecat dirinya jika tidak mau di rawat inap.
"Mau makan?" tanya Brama.
"Mau pulang," cicit Cia.
"Gak boleh kalau itu," Brama menolak keinginan gadis itu, ini juga demi kesehatan Cia sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA (TERBIT)
Genç Kurgu[SELESAI] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Mati, dia mati itu impian gue. Cewek pembawa sial kayak dia hanya akan menghambat masa depan gue, dia terlalu rendah untuk gue, ingat itu." *** "Kak Catur." "Berapa kali gue bilang sama lo? JANGAN PANGGIL...