3. SAH

53 11 2
                                    

Sesuai janji, dua hari kemudian Nadhif mendapati ibunya di depan rumahnya, bersama Zack-adik tirinya yang bibit ketampanannya sudah terlihat padahal umurnya baru menginjak 5 tahun. Sepertinya gen bapak Zack alias suami ibunya sangat kuat.

"Nadhif, gimana kabar kamu? " ucap ibunya sambil memeluk Nadhif.

"Baik, Bu. Ibu sama yang lain baik juga kan? "

Ibunya mengangguk. Kemudian menyuruh Zack untuk memeluk Nadhif. "How was your flight, Zack? " tanya Nadhif saat Zack tersenyum.

"I really like it, Nad "

Yahh, Zack memang tidak memanggilnya dengan embel-embel kakak atau apapun walaupun dirnya lebih tua bahkan perbedaan umurnya sangat banyak, karena sepertinya memang budaya di Australia seperti itu.

"Ayo, Zack! " ajak Nadhif lalu menggadeng tangan Zack. Nadhif mengakui bahwa hubungan antara dirinya dan ibu tidak cukup baik, tapi hubungannya dengan Zack baik-baik saja, bahkan sangat baik. Dirinya sering video-call dengan Zack.

Sebenarnya Nadhif lumayan pangkling dengan ibunya, karena mereka sudah lama tidak bertemu, hanya video call, itu saja karena dirinya ingin melihat Zack. Only Zack.

"Bu aku mau ngomong sesuatu tentang lamarannya Graha. Aku terima lamaran Graha, dan kami akan menikah akhir bulan ini, " ucap Nadhif sedikit takut, dia khawatir ibunya akan kaget. Tapi ternyata tidak, ibunya santai saja.

Dahi Nadhif menyerit, "Ibu ngga kaget? "

Giliran ibunya yang berekspresi seolah 'ngapain harus kaget?'

"Ohh, nggak. Graha sama mamahnya udah kasih tahu ibu tentang permintaan kamu itu, "

Dan lagi-lagi, Nadhif bingung harus marah atau berterima kasih, Graha kembali melakukan sesuatu tanpa bertanya.

***

Sesuai keinginan Nadhif dan kesepakatan kedua keluarga, akhirnya mereka benar-benar menikah di akhir bulan ini, tepatnya  16 Juni 20XX. Hanya pernikahan sederhana yang dihadiri keluarga Nadhif dan Graha, karena jujur saja sembilan hari itu singkat sekali.

Akad nikah dilakukan di sore hari dengan beberapa pertimbangan tertentu, dan resepsi kecil-kecilan  yang hanya mengundang keluarga besar, beberapa teman dekat dan tetangga dilakukan malam harinya di salah satu resort mewah di Jakarta.

"Congratulationa, Gra. Akhirnya sah," ucap Kevin-teman baik Graha.

Graha tertawa kecil kemudian menatap Nadhif yang tampak cantik dengan gaun casual berwarna putih dengan rambut yang digelung rapi. Graha hampir tidak bisa berpaling dari Nadhif malam ini. "Thanks Vin, cepet nyusul ya! Btw Mela ngga ikut?"

 "Thanks Vin, cepet nyusul ya! Btw Mela ngga ikut?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(

referensi baju Graha dan Nadhif)

Nadhif bisa melihat Kevin tersenyum masam. "Katanya ngga dibolehin pergi Gra, poor banget gue, "

Perjuangan Kevin dan Mela sepertinya memang sulit sekali. Keluarga Mela yang Batak asli ingin punya menantu dari suku Batak juga, sedangkan Kevin tidak ada Batak Bataknya sama sekali.

"Semangat Ko, gue doain dari sini! " ucap Nadhif hampir tertawa.

"Ngejek lo! Lo yang harus semangat buat ehem, " sahut ko Kevin kemudian menggodanya.

Sontak saja Nadhif jadi salah tingkah, dan Graha menyadarinya. "Berisik lo Vin! " cetus Graha.

Kevin yang tiba-tiba tertawa keras, cukup menarik perhatian orang di sekitar. Merasa perhatian beralih padanya, Kevin memutuskan untuk menjauh dari mereka dan memilih mencicipi hidangan mewah. Kapan lagi kan ya makan makanan mahal.

"Gue makan dulu ya, bye! "

***

Resepsi baru selesai pukul 10 malam, setelah tetangga mereka yang terakhir datang memutuskan untuk pulang setelah menyadari para tamu undangan satu persatu pergi. Hanya tersisa keluarga Nadhif dan Graha yang tampak berbincang.

"Graha sama Nadhif nginep di hotel kan ya? Kalian duluan aja kalau mau ke kamar, biar bisa istirahat, nanti yg lainnya yang urus, " ucap mama.

"Beneran nggak apa-apa Mah? "

Mamahnya mengangguj. "Kalian istirahat aja pasti capek banget seharian ini, sana! "

Nadhif dan Graha memutuskan untuk masuk ke hotel, berdiri lama sambil menyalami tamu bukanlah hal mudah.

"Yang mandi duluan siapa? "

"Kamu duluan aja, aku mau ngecek kerjaan bentar, "

Nadhif menyerit lalu tertawa. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya, Nadhif membayangkan akan menikah dengan Graha, sahabatnya dari kecil.

"Sejak kapan lo jadi ber-aku kamu?"

"Kita kan udah nikah, kalau orang denger kita masih lo-gue an, apa kata mereka? "

Nadhif hanya ber'oh' ria. "Yaudah AKU duluan, " perempuan itu berucap lirih, mengikuti perintah Graha untuk menggganti panggilan mereka.

Namun baru meraih gagang pintu kamar mandi hotel ber bathup, suara Graha menginterupsinya. Membuat Nadhif merinding seketika, dan jantungnya berdetak semakin cepat. Nadhif bersumpah ada yang tiba-tiba berbeda dari dirinya.

"Kita mandi bareng aja, yang, "

/tbc

Dan I wabt to say, actually I write this story coz I want. But if you give me a vote, it makes me fell like uwowwww....

Thank u udah baca ceritaku...

Janlup dateng ke resepsinya Graha & Nadhif yaa, sekarang 16 Juni fyi

Intaian RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang