bagian 19

5.1K 387 24
                                    

.
.
.

TAK

"Sela lihat!"

"Mwo mwo mwo apa ap- OHMYGOD PARK HANA KAU!"

"YEEEEEEEEAAAAAA."

Kedua gadis itu berteriak heboh sambil berpelukan dan loncat loncat kegirangan karena Park Hana baru saja memenangkan mainan mesin capit yang dimana hadiah di dalamnya adalah boneka singa yang berukuran besar bahkan sangat besar.

"Bagaimana bisa?" tanya Sela begitu shock.

"Mainnya sambil memikirkan Ajusshi." ucap Hana cekikikan dan langsung mendapatkan toyoran dari Sela.

Hana langsung memanggil orang penjaga mesin capit itu untuk meminta mengambil boneka yang berhasil ia dapatkan. Begitu boneka singa itu berada di peluknya hanya langsung tersenyum bahagia dan mencium terus bonekanya.

"Kasih tau Ajusshi mu itu." ucap Sela.

"Humm ayo pulang." ucap Hana bahagia sambil mengangkat angkat bonekanya karena boneka itu begitu besar bahkan di pelukan Hana hampir besar dan tinggi boneka itu.

"Yak! curang sekali aku belum dapat tau."

"Yaudah kalau begitu ayo main lagi nih coin ku masih banyak." ucap Hana sambil memberikan keranjang koinnya pada Sela.

Lalu kedua gadis itu kembali main tapi hanya Sela yang main, sedangkan Hana melihat ti Sela main sambil memberikan arahan, dan kini Sela tengah berusaha untuk mendapatkan anakan boneka panda.

Sampai waktu sore kedua gadis itu baru saja keluar dari mall tempat bermain. Terlihat Hana yang menggendong boneka singa besarnya sedangkan Sela menggendong anakan padanya yang sebanyak 10 boneka. Berkat Hana Sela mendapatkan anakkan panda gemoy dan lucu lucu itu yang membuat gadis itu begitu bahagia dan senang.

"Kau pulang naik apa?" tanya Sela.

"Bus."

"Sepertinya kita berpisah disini karena aku sudah memesan taxi, atau kau ingin pulang bersama ku."

Hana menggeleng. "tidak. Lagian arah jalan pulang kita berbeda."

"Tapi Hana, ini sudah hampir malam dan sepertinya akan turun hujan, lebih baik kau ikut denganku saja. Aku takut bus tidak akan lewat melihat cuaca seperti ini." ucap Sela membuat Hana melihat sekeliling halte yang sepi dan langit yang mulai mendung.

"Aku akan menunggu disini."

"Kau yakin?"

Hana mengangguk sambil mempererat pelukan pada boneka singanya.

"Baiklah kalau begitu, telpon aku jika ada apa apa ya."

"Iya."

Setelah itu taxi pesanan Sela datang dan gadis itu langsung pamit pada Hana untuk pulang duluan.

"Telpon aku jika ada apa apa oke!" teriak Sela dari  dalam taxi sebelum taxi itu berjalan.

"Iya, kau hati hati juga."

"Oke, dadah Hana." ucap Sela sambil melambaikan tangannya keluar jendela pada Hana dan gadis itu ikut melambaikan tangannya juga.

Taxi Sela sudah pergi jauh dan Hana langsung berjalan menuju kursi panjang yang ada di halte tersebut. Ia mendudukkan tubuhnya disana sambil memangku boneka singanya. Jika kalian melihat dari arah depan mungkin kalian kira itu adalah boneka singa yang sedang duduk sendirian, tanpa menyadari jika Hana yang tengah memangkunya.

"Kau berat sekali." ucap Hana pada boneka singanya lalu ia pindahkan ke samping untuk duduk di sebelahnya.

"Busnya lama sekali padahal ini masih ada satu lagi." ucap Hana sambil melihat ponselnya untuk melihat rute bus.

•Kim Ajusshi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang