[12] Cuddle

676 87 6
                                    

Hehe dikit aja, lagi ngedraft chapter selanjutnya malah ada ide ini, maaf ya kalo nggak jelas '_'

AGAK 18+ DIKIT. BELUM 18 MINGGIR

Happy reading!

---

Biasanya menjelang malam menjadi waktu favourite para burung untuk kembali ke sarangnya setelah seharian mengepakkan sayap mengitari langit. Tetapi hari ini tidak, bahkan burung-burung tidak terbang seharian sejak pagi tadi. Sejak pagi, rintikan hujan terus turun mengguyur seluruh kota. Tidak deras memang, tapi rintikan yang tiada henti tersebut justru membuat cuaca menjadi lebih lembab dari biasanya, begitu juga udara yang dingin sepanjang hari.

Udara dingin yang menjalar masuk ke dalam celah-celah tiap rumah di Kota tersebut membuat banyak dari penghuninya yang memilih untuk berdiam diri di rumah, bahkan tidak ada niatan beranjak dari kasur, atau keluar dari kamar masing-masing. Apalagi ini Hari Minggu, hari liburnya semua orang. Tidak banyak yang memiliki kepentingan mendesak yang mengharuskan orang susah payah membuka selimutnya.

Termasuk Jo Yuri. Remaja berumur 20 tahun yang saat ini lebih memilih berkutat dengan laporan tulis tangan - suatu tugas yang diberatkan kepada dirinya dan teman kelasnya setiap menjelang ujian akhir semester, dari pada harus keluar rumah. Sebenarnya Yuri bukan tipikal remaja yang suka berdiam diri di rumah. Dibandingkan dengan teman-teman kelasnya, teman-teman organisasinya, bahkan teman "geng"-nya, Yuri termasuk orang yang paling sering keluar rumah, bahkan untuk hal-hal tidak penting sekalipun.

Tetapi sekali lagi, demi rasa malasnya untuk bersentuhan secara langsung dengan udara dingin di luar, dan kebetulan laporan tulis tangan yang sudah mepet deadline, Yuri memilih untuk duduk anteng di kamarnya.

Berbanding terbalik dengan teman satu atap Yuri, Kim Minju. Gadis itu yang biasanya lebih suka di dalam rumah, apalagi di hari libur, hari itu menghabiskan waktu liburnya dengan duduk melingkar secara lesehan dengan beberapa teman angkatannya di ruang sekretariat Himpunan jurusan gadis tersebut.

Minju, yang menjuluki dirinya sendiri sebagai atlit rebahan full time di hari weekend harus rela repot-repot menerobos rintikan hujan demi menghadiri rapat angkatan yang sudah tidak bisa ditunda. Membuat Minju mau tak mau malah harus menunda melanjutkan nonton series Netflix yang sedang Ia tonton.

---

Dengan dua kegiatan yang berbeda, diam-diam kedua teman satu atap tersebut sedang memikirkan satu sama lain. Yuri memikirkan bagaimana caranya Minju pulang nanti sedangkan hujan berlangsung. Yuri tidak ingin Minju pulang hujan-hujanan. Sedangkan Minju kepikiran apakah Yuri sudah makan belum hari ini, pasalnya Minju tahu teman satu atapnya itu tidak bisa memasak dan malas memesan makanan secara online.

Yuri yang sudah mulai kehilangan fokusnya menaruh sembarang pulpen yang sedari tadi Ia putar-putar, Ia menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi. Yuri mengambil ponselnya yang Ia geletakkan di atas meja belajar, kemudian mendial kontak seseorang yang saat ini Ia pikirkan.

Minju yang sadar ponselnya dalam saku celana bergetar segera izin meninggalkan rapat untuk sementara kepada ketua angkatan yang langsung di-iya-kan oleh sang ketua. Minju segera melipir keluar ruangan 4x4 yang sedang dijadikan tempat rapat.

Pada dering kedelapan, Minju menjawab telepon dari Yuri.

in call

"Hallo, Ju?" Sapa Yuri. Suaranya seperti orang mengantuk.

"Iya, yul? Eh, sorry belum ngabarin Gue dari tadi pagi ada ra–"

"Rapat angkatan? Iya nggak papa."

Housemate - Minyul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang