[10] Street Food

670 97 11
                                    

GUA KANGEN BANGET DAH SAMA MINYUL. SEMOGA BISA SATU FRAME LAGI YAAA. MARI AAMIINKAN PARA WARGA

--

"Aduhhhhh." Si yang paling tua dari keempat remaja perempuan yang semalam tidur hanya beralaskan bad cover terbangun. Ia merasakan punggungnya terasa sedikit sakit dan dingin. Sambil menyelipkan tangannya ke belakang punggung dan mengusap-usap punggungnya, Minju melirik ketiga temannya yang tertidur di samping kanannnya, kemudian membuang napas kasar saat melihat orang yang tidur di samping dirinya.

Swan! Uahage!

Suara alarm berbunyi dari gawai milik Minju yang dari semalam Ia letakkan di samping bantalnya. Seseorang yang tertidur dengan kepala berada di atas bantal milik Minju terbangun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, membiarkan matanya beradaptasi dengan cahaya matahari yang menyelinap masuk lewat celah-celah jendela ruang tengah.

"Pagi sayang." Sapanya saat melihat teman di samping kirinya.

Yang disapa memutar bola matanya malas. "Pala Lo peyang."

Yuri tertawa ringan mendengar sapaan balik dari Minju. Kemudian terdiam sebentar, Ia merasa heran saat sadar Minju berbaring di atas lantai, tidak di atas bad cover. "Kok Lo tidur di lantai, sih?"

"Gara-gara Lo." Jawab Minju judes.

Yuri mengerutkan dahinya. Menjawab dengan tak kalah judes. "Kok Gue?!"

"Lo nengok ke kanan Lo ya, Jo Yuri. Kosong. Itu tempat Lo tidur. Tapi selama tidur badan Lo gerak-gerak, jadinya ngegeser badan Gue dan bikin Gue tidur di lantai."

"Hehehe." Si remaja yang lebih muda tertawa mendengar temannya mengomel. "Maaf-maaf. Kan Lo tau Gue kalo tidur nggak bisa diem."

Minju berdecak. "Ya udah besok-besok kalo Lo tidur Gue iket aja biar diem."

"BDSM dong."

Minju membesarkan matanya, masih dengan posisi menatap Yuri. Minju heran, masih saja dirinya kaget mendengar ceplosan dari mulut kecil Yuri. "Si sangean."

"Hahaha." Tawa Yuri semakin pecah. Rasa-rasanya senang sekali Ia menggoda teman satu atapnya itu sepagi ini. "Bagus dong, masih bisa sange tuh tandanya Gue masih manusia."

Minju ikut tertawa mendengar mulut ceplos Yuri. Kemudian dirinya yang masih mengantuk dan malas meladeni Yuri memilih untuk diam. Tidak melanjutkan pertengkaran kecil mereka.

Yuri menyibak selimut yang Ia pakai bertiga dengan Hitomi dan Nako — Huh, bahkan Minju tidak kebagian selimut karena badannya digeser secara tidak sadar oleh Yuri. Kemudian Yuri bangun dari posisi rebahannya. Ia menoleh lagi pada Minju yang masih tiduran, namun kali ini dilihatnya Minju sedang meringkuk ke arah kanan sambil memainkan ponselnya.

Yuri mengulum bibirnya, netranya Ia buat  menelusuri tiap detail wajah Minju. Dari atas dahi, mata, hidung, pipi, sampai kepada bibir Minju yang sedang dimanyunkan oleh si empunya. Yuri sendiri tidak tahu, entah apa yang ada di layar ponsel Minju, yang menyebabkan Minju memajukan bibirnya seperti itu. Tetapi di mata Yuri, Minju justru terlihat menggemaskan.

"Ju." Panggil Yuri yang hanya dibalas dehaman oleh yang dipanggil.

Yuri menunduk, Ia mengulurkan tangannya menyentuh pipi Minju. Kemudian mengecup singkat pipi kiri Minju. "Morning kiss, hehehe."

Minju yang diperlakukan seperti itu oleh Yuri sempat mematung beberapa detik. Belum begitu sadar dengan apa yang barusan terjadi.

"YAAA! JO YURI!" Teriak Minju memanggil nama orang yang sedari tadi menjahilinya. Ia mengusap-usap pipi kirinya yang sedikit basah akibat perbuatan Yuri. Sedangkan si pelaku pembuat keributan pagi ini sudah berlari menuju kamarnya.

Housemate - Minyul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang