[Chapter bonus] Ayo Menikah, Katanya.

546 66 11
                                    

Mari kita buka chapter ini dengan visualisasi kalo minyul nikah:

Mari kita buka chapter ini dengan visualisasi kalo minyul nikah:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's go! Happy reading!<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's go! Happy reading!<3

---

Bunyi suara kicauan burung-burung tetangga menemani Yuri yang sedang memulai hari Minggunya dengan membaca novel di halaman rumah. Entah apa yang merasuki anak muda tersebut, tiba-tiba saja Ia bisa bangun pagi di hari Minggu, dan... Membaca novel.

Biasanya, perempuan beranjak dewasa itu lebih suka menghabiskan hari Minggunya dengan berlibur di pulau kapuk, dan baru terbangun setelah diteriaki oleh Minju. Itu juga, biasanya, Yuri hanya bangun untuk beres-beres rumah. Setelahnya Ia memilih untuk rebahan lagi sambil bermain mobile legends.

Pagi-pagi sekali tadi setelah membereskan rumah dan memakan sarapan yang dimasak oleh Minju, Yuri rela repot-repot mengangkut 2 sofa ukuran kecil dari ruang tengahnya ke halaman depan rumahnya.

Minju yang sedang asyik menuang air dingin ke dalam gelas sempat mengernyitkan dahinya melihat kelakuan Sang Pacar. Ia bertanya setelah air di gelas yang Ia pegang sudah berhasil membasahi tenggorokannya. "Kamu ngapain, sih? Heboh banget pagi-pagi. Itu juga, novel siapa yang kamu pinjem?"

Yuri berhenti sejenak. Ia tersenyum lebar. "Novel Daehwi, hehehe. Aku lagi pengen aja duduk-duduk di depan sama kamu, nikmatin minggu pagi yang cerah."

Astaga. Ini pacarnya kesurupan setan darimana, sih?

Minju yang masih belum begitu mengerti dengan siatuasi ini tetap bergeming di depan kulkas yang masih terbuka. Dirinya baru beranjak lagi setelah Yuri berteriak, "Sayang.. Kalo ke depan tolong bawain susu hangat, ya!"

---

Minju meletakkan dua gelas susu hangat di meja kaca di antara dua kursi sofa yang Yuri letakkan — Loh, bahkan Minju baru tahu Yuri juga membawa meja dari ruang tamu mereka.

Pegerakan Minju menginterupsi kegiatan Yuri membaca huruf-huruf di novel yang Ia pegang. Ia tersenyum melihat Minju. "Terima kasih, cantik."

Minju terkekeh, sudah beberapa kali dipanggil cantik oleh Yuri tidak membuat Ia berhenti tersipu.

Housemate - Minyul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang