[14] Jealousy

543 85 7
                                    

Jari manis jari kelingking, hai manis happy reading! ^^

---

Kim Minju memfokuskan pandangannya pada punggung mungil seseorang yang semakin menjauhi dirinya menuju anak tangga. Orang tersebut adalah Jo Yuri, teman satu atapnya. Minju mengalihkan pandangannya saat tubuh Yuri hilang dibalik tembok pemisah diantara anak tangga, yang sialnya malah membuat mata Minju justru melihat perempuan yang sedang menaiki tangga di belakang Yuri. Dia adalah Hyewon, seseorang yang Minju tahu telah mematahkan hati temannya hampir 4 bulan lalu.

Mata Minju terus menatap Hyewon dengan pandangan tidak suka. Entahlah, Ia sendiri sebenarnya bingung. Ia tidak suka dengan Hyewon karena Hyewon pernah menyakiti temannya atau Ia cemburu melihat Hyewon saat ini sedang berjalan di belakang Yuri dan Mereka ingin mengobrol berdua di ruangan yang berbeda dengan Minju.

"Ju." Suara Nako membuyarkan fokus mata Minju.

Minju mengerjapkan matanya. Menatap teman yang duduk di depannya itu. Tak lama, Minju mengernyitkan dahi saat menyadari ada seseorang yang duduk di samping Nako, mengisi kursi yang tadi ditinggali Yuri. "Lah, bukannya ni orang tadi mau pulang sama yang lain?"

"Gua sama Hiichan udah harus pulang, gerbang asrama bentar lagi dikunci. Nggak papa kan Ju, Kami pulang duluan?" Tanya Nako memandang Minju.

Minju mengangguk paham kepada kedua temannya. Setelah itu Nako dan Hitomi membereskan barang-barang mereka, kemudian bangun dari kursi.

"Kami duluan ya, Ju. Lo beneran nggak papa nunggu Yuri sendirian?" Tanya Hitomi memastikan.

Bukannya Minju yang menjawab, malah terdengar jawaban dari suara orang yang baru saja mereka kenal. "Kak Minju nggak sendirian nunggu Kak Joyulnya kok, Kak. Kan ada Gue, hehe."

Jawaban dari Yujin membuat Minju, Nako, dan Hitomi saling beradu tatap keheranan. Tidak mengerti mengapa orang yang baru saja mereka kenal ini sudah sok akrab seperti itu. Sedangkan Yujin hanya menampakkan sederetan giginya, merasa bersalah berucap seperti itu setelah melihat reaksi ketiganya.

---

Sesampainya Yuri dan Hyewon di lantai 2, Yuri mengedarkan pandangannya pada ruangan tersebut. Dari segi dekorasi, ruang lantai 2 pada coffee shop ini tidak  berbeda dengan ruangan lantai 1. Pajangan-pajangan typografi dan beberapa lukisan kopi yang terpanjang di dinding juga memiliki konsep yang sama.

Bedanya hanya orang-orang yang duduk di sini lebih banyak. Yap, pengunjung yang memilih untuk duduk di ruang lantai 2 lebih ramai. Yuri sedari tadi melihat kanan kiri karena bingung ingin duduk dimana.

"Duduk di sana aja, yuk. Bekas Aku sama anak-anak tadi." Tunjuk Hyewon pada salah satu meja kosong.

Yuri mengangguk, kemudian melangkahkan kakinya menuju meja yang Hyewon tunjuk.

Mereka berdua terdiam cukup lama setelah duduk berhadapan. Yuri yang sibuk mengatur emosinya dan Hyewon yang bingung ingin mulai bicara darimana membuat mereka belum ada yang berani memulai obrolan.

"Mau ngobrolin apa, Kak?" Tanya Yuri memberanikan diri mengeluarkan suara lebih dulu. Mengalihkan seluruh pandangannya pada perempuan di hadapannya.

Hyewon menarik napasnya panjang sebelum bicara. Ia menatap balik netra milik Yuri. "Sebenernya Aku cuma mau minta maaf aja. Seinget ku Aku belum pernah minta maaf secara langsung sama Kamu."

"Oh." Yuri membuang pandangannya ke sembarang arah. Rasanya, seluruh rentetan kejadian bagaimana Hyewon menyakitinya terputar kembali di hadapannya saat ini. Membuat luka yang sudah lama Ia berusaha tutup tetiba serasa terbuka kembali.

Housemate - Minyul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang